Saturday, January 31, 2015

Sejarah Dan Tema Peringatan Hari Guru Sedunia Tahun 2019

KURIKULUM PELAJARANCG: Sejarah dan Tema Peringatan Hari Guru Sedunia di Tahun 2019. Peringatan Hari Guru Sedunia diperingati setiap tanggal 5 Oktober oleh bangsa Indonesia juga negara Internasional melalui Rekomendasi ILO/UNESCO mengenai Status Tenaga Pengajar Pendidikan Tinggi diadopsi pada tahun 1997 untuk melengkapi Rekomendasi 1966 dengan meliput tenaga pengajar dan peneliti di pendidikan tinggi wacana Hari Guru Sedunia Dalam bahasa Inggris: International Teachers Day, merupakan wujud faktual kepedulian UNESCO akan pentingnya Pembangunan pendidikan berkelanjutan. Menurut sejarah singkatnya Penetapan Hari Guru Sedunia dilatarbelakangi dari dibutuhkannya penyelenggaraan tolok ukur mengenai hak dan tanggung jawab guru dan standar untuk persiapan awal dan pendidikan lanjutan, rekrutmen, pekerjaan, dan kondisi berguru mengajar yang diadakan setiap tahun pada tanggal 5 Oktober semenjak 1994.


Dalam goresan pena Pelajaran Sejarah kali ini mari kita mengenai Asal seruan dan Tema Peringatan Hari Guru Sedunia yang ke-25 Tahun 2019. Sedang goresan pena Pedoman untuk Juknis Peringatan Hari Hari Guru Sedunia yang ke-25 Tahun 2019 akan pelajarancg bahas dalam artikel tersendiri.


Peringatan Hari Guru Sedunia atau sering disebut Perayaan Hari Guru Internasional mempunyai sejarah penting yang panjang apabila dilihat dari asal mula perayaan. Peringatan Hari Hari Guru Sedunia yang diselenggarakan setiap tanggal 5 Oktober tidak semata-mata dimaksudkan untuk mengenang hari kelahiran ditetapkannya Rekomendasi ILO/UNESCO mengenai Status Tenaga Pengajar Pendidikan atau guru sedunia, namun lebih merupakan sebuah momentum untuk mengingat kembali suatu insiden bersejarah di bidang pendidikan khususnya profesi guru yang memperlihatkan inspirasi/motivasi bagi seluruh bangsa Indonesia.


Salah satu upaya yang dilakukan negara di dunia termasuk pemerintah Indonesia untuk mewujudkan tujuan tersebut yaitu dengan memutuskan penyelenggaraan tolok ukur mengenai hak dan tanggung jawab guru dan standar untuk persiapan awal dan pendidikan lanjutan, rekrutmen, pekerjaan, dan kondisi berguru mengajar yang didukung oleh prasarana, sarana dan kesejahteraan guru-guru, dosen dan profesi keguruan, selain juga pelaksanaan acara bersama dalam kemitraan dengan UNICEF, UNDP, Organisasi Perburuhan Internasional, dan Pendidikan Internasional.untuk menyambut Hari Guru dalam bentuk-bentuk promosi, seminar ibarat keahlian, pendidikan, Budaya, Ilmu alam, Ilmu Sosial dan Manusia, Komunikasi dan Informasi, Tindakan menumbuhkan kebebasan berekspresi,
membangun pengetahuan masyarakat, Mencegah ekstremisme kekerasan, membangkitkan kembali semangat Mosul, Pendidikan Kesehatan dan kesejahteraan, memajukan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030, Komisi Oseanografi Antarpemerintah, Laporan Pemantauan Pendidikan Global dalam rangka memperingati Hari Guru Sedunia. Hal ini dimaksudkan semoga semua manusia berprofesi guru mengingat kembali filosofi dari nilai sejarah pentingnya Status Tenaga Pengajar Pendidikan atau guru sedunia yang diawali pada tanggal 5 Oktober.


Adapun tujuan utamanya adalah:
  • Komitmen seluruh manusia pendidik sedunia wacana pemahaman yang lebih baik wacana guru dan tugas yang mereka mainkan dalam pengembangan siswa dan masyarakat.
  • Ini yaitu hari untuk menghormati guru dan organisasi guru. Guru memperlihatkan donasi penting untuk pendidikan dan pengembangan pemimpin masa depan kita;
  • Mengajak seluruh elemen Masyarakat Dunia untuk melakukan Pendidikan Kesehatan dan kesejahteraan, memajukan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 dalam sehari-hari khususnya profesi keguruan;
  • Berfokus pada isu-isu yang terkait dengan pengajaran / keguruan dan guru.


Sejalan dengan tujuan tersebut, Hari Guru Sedunia menjadi bab dalam daftar hari penting Internasional dalam mencapai tujuan-tujuan yang diperlukan dalam memajukan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 dengan penyelenggaraan tolok ukur mengenai hak dan tanggung jawab guru dan standar untuk persiapan awal dan pendidikan lanjutan, rekrutmen, pekerjaan, dan kondisi berguru mengajar yang didukung oleh prasarana, sarana dan kesejahteraan dosen, guru-gurudan profesi keguruan.


1. SEJARAH PERINGATAN HARI GURU SEDUNIA  2019

Sejarah telah mencatat Pada 12 Oktober 1997, sesi ke 29 Konferensi Umum UNESCO dibuka. Selama konferensi ini, pada 11 November 1997, "Rekomendasi wacana Status Tenaga Pengajar Pendidikan Tinggi" diadopsi. Pada 5 Oktober 1994, Hari Guru Sedunia yang pertama diadakan.


Rekomendasi ILO/UNESCO mengenai Status Tenaga Pengajar Pendidikan Tinggi  atau profesi guru diadopsi pada tahun 1997 yang kemudian diadakan setiap tahun pada tanggal 5 Oktober semenjak 1994, Hari Guru Sedunia memperingati peringatan adopsi Rekomendasi ILO / UNESCO 1966 wacana Status Guru.  Hari Guru Sedunia diselenggarakan bersama dalam kemitraan dengan UNICEF, UNDP, Organisasi Perburuhan Internasional, dan Pendidikan Internasional.


Sedangkan Indonesia, mempunyai sejarah sendiri wacana perayaan lahirnya Hari Guru Nasional  yaitu jatuh setiap  tanggal 25 November. Perayaan dedikasi dan jasa para guru ini diperingati bersamaan dengan hari ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia atau PGRI. PGRI sendiri terbentuk pada 25 November 1945 oleh Rh.Koesnan, Amin Singgih, Ali Marsaban, Djajeng Sugianto, Soemidi Adisasmito, Soetono, dan Abdullah Noerbambang. Sejarah singkat lahirnya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) inilah yang menjadi wadah persatuan segenap guru-guru di seluruh Indonesia.


Meskipun Peringatan Hari Guru Sedunia dan Peringatan Hari Guru Nasional mempunyai perbedaan perjalanan sejarah namun tujuan utamanya yaitu sama, salah satunya yaitu penyelenggaraan tolok ukur mengenai hak dan tanggung jawab guru dan standar untuk persiapan awal dan pendidikan lanjutan, rekrutmen, pekerjaan, dan kondisi berguru mengajar yang didukung oleh prasarana, sarana dan kesejahteraan guru-guru, dosen, profesi keguruan dalam pengertian berfokus pada dunia pendidikan.


Berdasarkan sejarah singkat inilah, sudah terlihat dengan terang bagaimana dunia Internasional dan Nasional Indonesia mempunyai tekad besar lengan berkuasa dalam membangun peningkatan pendididkan dan mengenai hak dan tanggung jawab guru dan standar untuk persiapan awal dan lanjutan.


Hari Guru Sedunia dimulai oleh UNESCO dan dirayakan di lebih dari 100 negara di seluruh dunia setiap tahun.


Inilah alasan mengapa UNESCO juga negara Internasional termasuk Indonesia merasa sangat penting menyelenggarakan Peringatan Hari Guru Sedunia bukan hanya sekedar mengenal sejarah, tema dan logo dalam bentuk kata bijaksana ataupun ucapan motivasi semata.



2. LOGO PERINGATAN HARI GURU SEDUNIA KE-25 TAHUN 2019

Adapun logo peringatan Hari Guru Sedunia dalam bahasa Inggris World Teachers' Day, yaitu sebagai berikut.


 Sejarah dan Tema Peringatan Hari Guru Sedunia di Tahun  SEJARAH DAN TEMA PERINGATAN HARI GURU SEDUNIA TAHUN 2019
Gambar logo poster untuk Hari guru sedunia 2019



Catatan: Anda sanggup download pribadi Jiknis untuk pedoman resmi peringatan ke-25 tahun 2019 untuk World Teachers' Day dari logo diatas dengan peruntukan spanduk maupun baliho pelaksanaan acara Peringatan Hari Guru Internasional dalam menyambut World Teachers' Day di 2019 di situs resmi UNESCO.ORG.




3. TEMA PERINGATAN HARI GURU INTERNASIONAL ( SEDUNIA ) KE-25 TAHUN 2019

Sebagaimana diliris dalam gosip situs resmi oleh Unesco, tema utama yang diangkat dalam Peringatan Hari Guru Sedunia tahun 2019 ke 25 yaitu "Young Teachers: The future of the Profession” artinya  :Guru Muda: Profesi Masa depan". dengan tema ini diperlukan menjadi momentum untuk mengajak masyarakat terus bercita-cita menjadi seorang guru serta merayakan profesi guru di seluruh dunia, untuk mencatat prestasi, dan untuk mengatasi beberapa problem yang menjadi sentra perhatian dan menjaga pikiran dan bakat muda paling cemerlang dalam profesi keguruan ini.



4. MAKNA LOGO SEJARAH DAN TEMA PERINGATAN HARI GURU SEDUNIA INTERNASIONAL 2019

Adapun memaknai Peringatan Hari Guru Internasional tahun 2019 ke-25 yang tersirat dalam tema dan logo Peringatan Hari Hari Guru Sedunia ini sanggup artikan bahwa perlunya menumbuhkan motivasi dengan semangat mengajak semua lapisan masyarakat: baik pelajar, masyarakat, pekerja/ karyawan, wacana pentingnya pndidikan dan keahlian  dalam pengertian tolok ukur mengenai hak dan tanggung jawab guru dan standar untuk persiapan awal dan pendidikan lanjutan, pekerjaan, kondisi berguru mengajar dan rekrutmen melalui catat prestasi, dan untuk mengatasi beberapa problem yang menjadi sentra perhatian dan menjaga pikiran dan bakat muda paling cemerlang dalam profesi keguruan ini sehari-hari. Inilah hakekat yang mestinya menjadi makna bahu-membahu bukan sekedar kata ataupun ucapan semata.


Akhir kata dari pembahasan pelajarancg.blogspot.com mengucapkan selamat memperingati Hari Guru Sedunia ( Internasional ) untuk dunia pendidikan bangsa yang sehat terutama tingkatkan kesejahteraan guru-guru baik yang telah menjadi PNS maupun guru honorer termasuk guru agama / ustadz, Dosen dan semua tenaga pengajar Nasional Indonesia.

Friday, January 30, 2015

Sejarah Dan Tema Peringatan Hari Museum Indonesia 2019

KURIKULUM PELAJARANCG: Sejarah dan Tema Peringatan Hari Museum Indonesia Tahun 2019. Peringatan Hari Museum Indonesia diperingati setiap tanggal 12 Oktober sebagai perayaan Nasional sehabis melalui proses panjang penetapan wacana Hari Museum Indonesia untuk dunia permuseuman negeri ini. Menurut sejarah singkatnya Penetapan Hari Museum Indonesia dilatarbelakangi dari penyelenggaraan musyawarah museum se-Indonesia pertama pada 12 hingga 14 Oktober 1962 di Yogyakarta.


Di negara sedunia hari Museum dirayakan pada tanggal 18 Mei dan ditetapkan sebagai perayaan Internasional.


Dalam goresan pena Pelajaran Sejarah kali ini mari kita mengenai Asal ajakan dan Tema Peringatan Hari Museum Indonesia di Tahun 2019. Sedang goresan pena program dalam rangka kegiatan puncak Peringatan Hari Museum Indonesia di Tahun 2019 yang agenda penyelenggaraannya di Jakarta tepatnya Taman Fatahillah, Kota Tua akan pelajarancg bahas dalam artikel tersendiri.


Peringatan Hari Museum Indonesia mempunyai sejarah penting yang panjang apabila dilihat dari asal mula perayaan. Peringatan Hari Museum Indonesia yang diselenggarakan setiap tanggal setiap tanggal 12 Oktober tidak semata-mata dimaksudkan untuk mengenang hari diselenggarakannya musyawarah museum se-Indonesia, namun lebih merupakan sebuah momentum untuk mendidik, mengajak generasi muda serta seluruh elemen masyarakat menjasikan bencana bersejarah di bidang permuseuman melalui intisari keberagaman budaya dalam wadah Museum yang menawarkan inspirasi/ motivasi bagi seluruh bangsa skala Nasional.


Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud ) dalam hal ini Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman untuk mewujudkan tujuan tersebut ialah dengan memutuskan pelaksanaan kegiatan ekspo yang menyajikan beberapa koleksi adonan dari beberapa museum di Indonesia yang diawali sosialiasi dengan Sepekan Festival Museum dari 7 hingga 13 Oktober 2019 hingga puncak program dalam rangka memperingati Hari Musem Nasional. Hal ini dimaksudkan supaya semua generasi terutama anak-anak, pelajar, generasi cowok senang berkunjung ke museum sehingga mereka akan mendapat ilmu pengetahuan yang lebih luas dalam wawasan mengingat kembali filosofi dari nilai sejarah Indonesia hingga mengakibatkan museum sebagai bukti faktual keberagaman.


Adapun tujuan utamanya adalah:
  • Komitmen seluruh manusia permuseuman untuk training dan pengembangan museum di Indonesia;
  • Mewujudkan resolusi dalam Musyawarah Museum se-Indonesia (MMI) yang pertama tanggal 12 Oktober diantara ini resolusi tersebut;
    • Resolusi wacana perlunya undang-undang wacana permuseuman.
    • Resolusi pembentukan Badan Musyawarah Museum Indonesia.
    • Resolusi pembentukan National Committee of ICOM.
    • Resolusi mengenai desakan supaya terutama Pemerintah meningkatkan pemberian dukungan kepada museum-museum yang telah ada.
    • Resolusi penambahan jumlah museum.
    • Resolusi wacana pembinaa dan pendidikan macam-macam tenaga museum, melalui kursus-kursus aplikasi, upgrading-courses dan menyokong pikiran pendirian suatu perguruan dinas di bidang museologi.
    • Resolusi supaya museologi masuk dalam kurikulum universitas.
    • Resolusi supaya museum secara aktif berfungsi untuk kepentingan sosial, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan agama.
    • Resolusi supaya museum dijadikan alat penggalang persahabatan bangsa-bangsa serta membantu perkembangan kebudayaan dunia.
  • Generasi zaman now ini dibutuhkan sanggup menyebarluaskan isu yang ada di museum di setiap kegiatan sehari-hari;
  • Menumbuhkan semangat mengajak semua lapisan masyarakat untuk gemar mengunjungi museum secara rutin dan secara teratur terutama dalam mengisi hari libur bersama Keluaga

Sejalan dengan tujuan tersebut, Hari Museum Indonesia menjadi bab dalam daftar hari penting Nasional dalam mencapai tujuan-tujuan yang dibutuhkan dalam membangun bangsa ynag mengasihi musemum untuk mengenal sejarah dan keberagaman untuk Indonesia kuat, maju berprestasi melalui dasar dan arah peningkatan berkelanjutan.



1. SEJARAH PERINGATAN HARI MUSEUM INDONESIA TAHUN 2019

Sejarah telah mencatat Peristiwa MMI ( Musyawarah Museum se-Indonesia ) pertama pada 12 hingga 14 Oktober 1962 di Yogyakarta dianggap penting dan dijadikan sebagai hari museum untuk manusia permuseuman. Dimana pada balasannya melalui kesepakatan bersama, tanggal MMI 12 Oktober, kemudian diperingati setiap tahunnya sebagai Hari Museum Indonesia.


Sebagaimana dikutip dalam buku “Deklarasi Hari Museum Indonesia”, Nunus Supardi, 2016 yang menyampaikan bahwa sehabis 17 tahun Indonesia merdeka, perhatian terhadap perkembangan permuseuman Indonesia mulai menggeliat. Salah satu bentuk perhatian itu ialah datangnya gagasan dari sejumlah tokoh, pendiri, dan pemerhati museum untuk menyelenggarakan Musyawarah Museum se-Indonesia (MMI) yang pertama. Acara musyawarah itu diselenggarakan pada tanggal 12-14 Oktober 1962 di Yogyakarta.


MMI pertama itu dihadiri sekitar 40 orang, dari unsur pimpinan dan tokoh museum, pemerhati, dan pecinta museum.


Pada dikala itu, apabila ditilik dari MMI pertama tahun 1962 itu telah memberikan sejumlah resolusi penting yang menjadi tonggak sejarah museum di Indonesia. Sepuluh resolusi MMI pertama itu menjadi landasan kerja pemerintah, dalam hal ini Menteri Pendidikan Dasar dan Kebudayaan (PD dan K) untuk training dan pengembangan museum di Indonesia sebagaimana yang dikatakan atau pendapat Drs. Amir Sutaarga sebagai ‘Bapak Permuseuman Indonesia’ yang dikala itu menjabat Kepala Museum Pusat (sebelumnya berjulukan Museum Lembaga Kebudayaan Indonesia atau Museum LKI) wacana MMI pertama pada tanggal 12-14 Oktober 1962 di Yogyakarta.


Tentu menjadi pujian tersendiri bagi Mayarakat Indonesia alasannya dengan sangat terang sejarah telah menulis suatu riwayat bencana penting di bidang perkembangan permuseuman Indonesia sepanjang masa dalam sejarah bangsa Indonesia.


Adapun maksud dan tujuan penyelenggaraan pertemuan tersebut menghasilkan sepuluh resolusi yang mempunyai nilai penting untuk dijadikan dasar dalam memajukan museum di Indonesia.


MMI Pertama ( penyelenggaraan Musyawarah Museum se-Indonesia ) ialah untuk memperkuat nilai strategis, historis, dan perkembangan serta bagi kemajuan permuseuman Nasional Indonesia.


Inilah alasan mengapa pemerintah Indonesia melalui Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman merasa sangat penting menyelenggarakan Peringatan Hari Museum Indonesia bukan hanya sekedar mengenal sejarah, tema dan logo dalam bentuk kata bijaksana ataupun ucapan motivasi semata.



2. LOGO PERINGATAN HARI MUSEUM INDONESIA TAHUN 2019 NASIONAL

Adapun logo peringatan Hari Museum Indonesia ( Nasional ), ialah sebagai berikut.

 Sejarah dan Tema Peringatan Hari Museum Indonesia Tahun  SEJARAH DAN TEMA PERINGATAN HARI MUSEUM INDONESIA 2019
Gambar logo resmi peringatan Hari Museum Nasional Indonesia 2019



Catatan: Kemendikbud akan menggelar Perayaan Hari Museum 2019 berikut logo yang dipakai sebagai spanduk maupun baliho pelaksanaan kegiatan Perayaan Sepekan Festival Museum dari 7 hingga 13 Oktober dalam menyambut Hari Museum Indonesia di 2019.




3. TEMA PERINGATAN HARI MUSEUM INDONESIA TAHUN 2019 NASIONAL

Adapun secara resmi mengangkat tema utama dalam Peringatan Hari Museum Indonesia ( Nasional ) tahun 2019 ialah "Museum Menyatukan Keberagaman". dengan tema ini dibutuhkan menjadi momentum untuk mengajak masyarakat menanamkan rasa cinta Museum semenjak dini. Selain itu Museum tidak saja sebagai ruang kawasan melestarikan kebudayaan dan edukasi tetapi sekaligus sebagai ruang rekreasi yang menyenangkan (edutaimen) bagi keluarga dalam mengisi liburan.


Dalam pengertian bahwa museum ialah forum yang sangat penting bagi dunia pendidikan dan kebudayaan Nasional yang berarti museum juga merupakan ruang publik dalam pemajuan kebudayaan, kawasan bertemunya masyarakat dari banyak sekali latar belakang.


Baca:


4. MAKNA LOGO SEJARAH DAN TEMA PERINGATAN HARI MUSEUM INDONESIA ( NASIONAL ) 2019

Adapun memaknai Hari Museum tahun 2019 Nasional yang tersirat dalam tema dan logo Peringatan Hari Museum Indonesia ini sanggup artikan bahwa perlunya menumbuhkan motivasi dengan semangat mengajak semua lapisan masyarakat: baik pelajar, masyarakat, pekerja/ karyawan, wacana pentingnya Gerakan Museum semenjak usia dini melalui kegiatan rutin mengujungi museum yang mesti dilakukan ditengah kegiatan liburan apapun sehari-hari. Inilah hakekat yang mestinya menjadi makna bahwasanya bukan sekedar kata ataupun ucapan semata.


Akhir kata dari pembahasan pelajarancg.blogspot.com mengucapkan selamat memperingati Hari Museum Indonesia untuk pendidikan bangsa yang mengenal sejarah nasional jadi jangan lupa ajak teman, pacar dan keluarga, juga ya ...  Nyok kita ke Museum!

Thursday, January 29, 2015

Sejarah Dan Tema Peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (Hkjs) 2019

KURIKULUM PELAJARANCG: Sejarah dan Tema Peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) di Tahun 2019. Peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia diperingati setiap tanggal 10 Oktober oleh negara Internasional termasuk Indonesia mengikuti Ketetapan World Federation for Mental Health Tahun (WFMH) 1992 wacana Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, merupakan wujud kasatmata kepedulian global akan pentingnya meningkatkan kepedulian terhadap orang dengan gangguan jiwa. Menurut sejarah singkat Penetapan Perayaan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia dilatarbelakangi dari sebuah kegiatan yang dicanangkan oleh WFMH pada tahun 1992, dengan membawa misi untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan advokasi masyarakat seluruh dunia mengenai kesehatan jiwa.


Tulisan Pelajaran Sejarah kali ini mari kita mengenai Asal permintaan dan Tema Peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) di Tahun 2019. Sedang goresan pena ucapan selamat memperingati, logo atau kata bijak wacana Peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia dalam bahasa Inggris World Mental Health Day Tahun 2019 akan pelajarancg bahas dalam artikel tersendiri.


Peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) mempunyai sejarah penting yang panjang apabila dilihat dari asal mula perayaan. Peringatan Hari Kesehatan Mental dunia yang diselenggarakan setiap tanggal 10 Oktober tidak semata-mata dimaksudkan untuk mengenang hari penting Internasional maupun kesehatan universal, namun lebih merupakan sebuah momentum untuk mengingat kembali suatu kejadian bersejarah di bidang kesehatan yang menawarkan inspirasi/motivasi bagi mereka yang mengalami depresi, bullying, dll disebabkan oleh banyak faktor diantaranya dinamika sosial dan tekanan dari lingkungan sekitar seluruh bangsa di dunia yang berpotensi mengakibatkan risiko gangguan jiwa ringan sampai berat semakin meningkat.


Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah Nasional Indonesia untuk mewujudkan tujuan tersebut ialah dengan menetapkan pelaksanaan peningkatan Misi  untuk menghormati hak ODMK (Orang dengan Masalah Kejiwaan), memperluas kegiatan pencegahan dilema kesehatan jiwa, mendekatkan susukan kesehatan pada masyarakat, memperluas cakupan pelayanan, dan meningkatkan upaya kesehatan jiwa secara optimal.


Adapun tujuan utamanya adalah:
  • Upaya meningkatkan prioritas global terhadap kesehatan jiwa;
  • Momen dengan makna agresi dengan melaksanakan pendidikan, advokasi yang bertujuan untuk meningkatkan kepedulian terhadap orang dengan gangguan jiwa.
  • Mengajak seluruh elemen Masyarakat Indonesia juga dunia untuk peduli dan menghilangkan diskriminasi pada penderita di lingkungan kerja, kemudahan pelayanan kesehatan, dan komunitas secara masif dan meluas di setiap kegiatan sehari-hari;
  • Menumbuhkan semangat mengajak semua lapisan masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam menawarkan tunjangan pertama kesehatan psikologis dan mental dengan meningkatkan kepedulian dan meninggalkan stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan gangguan jiwa.
 Sejarah dan Tema Peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia  SEJARAH DAN TEMA PERINGATAN HARI KESEHATAN JIWA SEDUNIA (HKJS) 2019
gambar kata bijak bertema ucapan hari kesehatan jiwa sedunia 10 Oktober 2019


Sejalan dengan tujuan tersebut, Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) biasa disebut Hari Kesehatan Mental Internasional juga telah menjadi pecahan dalam daftar kegiatan hari penting di Indonesia dalam mencapai tujuan-tujuan yang dibutuhkan mengajak masyarakat, pelajar menghormati hak Orang dengan Masalah Kejiwaan (ODMK), memperluas kegiatan pencegahan dilema kesehatan jiwa, mendekatkan susukan kesehatan pada masyarakat, memperluas cakupan pelayanan, dan meningkatkan upaya kesehatan jiwa secara optimal.



1. SEJARAH PERINGATAN HARI KESEHATAN JIWA SEDUNIA (HKJS) 2019

Sejarah telah mencatat kegiatan yang dicanangkan oleh WFMH (World Federation for Mental Health) pada tahun 1992, dengan membawa misi untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan advokasi masyarakat seluruh dunia mengenai kesehatan jiwa. Peringatan Hari Kesehatan Mental dan Jiwa Sedunia dirayakan untuk pertama kalinya pada 10 Oktober 1992 atas inisiatif Wakil Sekretaris Jenderal Richard Hunter. Namun sampai 1994 hari bersejarah itu tidak mempunyai tema khusus selain mempromosikan advokasi kesehatan mental secara umum dan mendidik masyarakat. Dalam pengertian umum, ketika itu hanya diperingati setiap tahunnya sebagai Hari Kesehatan Jiwa Sedunia belum menyerupai sekarang. Bahkan dalam catatan sejarah peringatan hari kesehatan mental di Indonesia, pertama kali mulai dilaksanakan pada tahun 1993. Artinya setahun sehabis Peringatan HKJS pertama kali diresmikan gres bangsa Indonesia ikut berpartisipasi dalam menyelenggarakan perayaan hari kesehatan jiwa mental dunia secara Nasional yang jatuh pada tanggal 10 Oktober.


Adapun maksud, tujuan misi yang dibawa dalam peringatan hari kesehatan mental dan jiwa di Indonesia ialah dengan tujuan untuk menghormati hak ODMK, memperluas kegiatan pencegahan dilema kesehatan jiwa, memperluas cakupan pelayanan, meningkatkan upaya kesehatan jiwa, mendekatkan susukan kesehatan pada masyarakat secara optimal. Hingga hari ini perayaan Hari Kesehatan Mental di Indonesia rutin dilaksanakan setiap tanggal 10 Oktober..


Berdasarkan sejarah singkat inilah, sudah semestinya kita sebagai masyarakat dunia khusunya bangsa Indonesia untuk meningkatkan pendidikan kesehatan mental Internasional, kesadaran dan advokasi terhadap stigma sosial.


Inilah alasan mengapa negara Internasional termasuk pemerintah Indonesia merasa sangat penting menyelenggarakan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) bukan hanya sekedar mengenal sejarah, tema dan logo dalam bentuk kata bijaksana ataupun ucapan motivasi semata.



2. LOGO PERINGATAN HARI KESEHATAN JIWA SEDUNIA TAHUN 2019

Adapun logo peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) sanggup mencantumkan gambar World Federation for Mental Health, ialah sebagai berikut.

 Sejarah dan Tema Peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia  SEJARAH DAN TEMA PERINGATAN HARI KESEHATAN JIWA SEDUNIA (HKJS) 2019
Gambar logo organisasi HKJS ( Hari Kesehatan Jiwa Sedunia )2019




3. TEMA PERINGATAN HARI KESEHATAN SEDUNIA (HKJS) TAHUN 2019

Sebagaimana diliris dalam isu situs resmi oleh World Federation for Mental Health ( WFMH ), tema utama yang diangkat dalam Peringatan Hari Kesehatan Sedunia (HKJS) di tahun 2019 ialah dalam bahasa Inggris "Mental Health Promotion and Suicide Prevention” yang artinya "Promosi Kesehatan Mental dan Pencegahan Bunuh Diri". dengan tema ini dibutuhkan menjadi momentum untuk mengajak masyarakat terus mejaga kesehatan fisik, jiwa dan mental serta meningkatkan kepedulian terhadap orang dengan gangguan jiwa.


Hashtags : #MentalHealth  #mentalhealthawareness dan #WorldMentalHealthDay



4. MAKNA LOGO SEJARAH DAN TEMA PERINGATAN HARI KESEHATAN SEDUNIA (HKJS) 2019

Adapun memaknai peringatan HKJS tahun 2019 yang tersirat dalam tema dan logo Perayaan atau peringatan Hari Kesahatan Sedunia ini sanggup artikan bahwa perlunya menumbuhkan motivasi dengan semangat mengajak semua lapisan masyarakat: baik pelajar, masyarakat, pekerja/ karyawan, wacana pentingnya mengurangi juga mencegah tindakan bunuh diri dengan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat baik fisik juga jiwa serta peduli terhadap mereka yang mengalami stres,depresi dengan upaya meningkatkan prioritas global terhadap kesehatan jiwa melalui kegiatan sehari-hari. Inilah hakekat yang mestinya menjadi makna bekerjsama bukan sekedar kata ataupun ucapan semata.


Akhir kata dari pembahasan pelajarancg.blogspot.com mengucapkan selamat memperingati Hari Kesehatan Sedunia (HKJS) 10 Oktober 2019. Tetap Konsumsi Obat dan Makanan Aman Untuk Kesehatan Fisik dan Jiwa Anda.

Wednesday, January 28, 2015

Sejarah Dan Tema Peringatan Hari Hero (Harwan) 2019 Indonesia

KURIKULUM PELAJARANCG: Sejarah dan Tema Peringatan Hari Pahlawan (Harwan) Nasional Ke-74 Tahun 2019. Peringatan Hari Pahlawan Nasional diperingati setiap tanggal 9 September oleh bangsa Indonesia melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 316 Tahun 1959 wacana Hari Pahlawan, merupakan wujud konkret kepedulian pemerintah akan pentingnya Mengenang dan menghormati usaha para jagoan dan pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan di negeri ini. Menurut sejarah singkatnya Penetapan Hari Pahlawan Nasional dilatarbelakangi dari Pertempuran Surabaya yang sangat dahsyat pada tanggal 10 November 1945, selama lebih kurang tiga ahad lamanya. Banyaknya pejuang dan rakyat yang gugur menjadi korban ketika mempertahankan kemerdekaan serta semangat membara tak kenal mengalah yang ditunjukkan rakyat Surabaya, menciptakan Inggris terdesak dan menciptakan kota Surabaya kemudian dikenang sebagai kota pahlawan.


Dalam goresan pena Pelajaran Sejarah kali ini mari kita mengenai Asal undangan dan Tema Peringatan Hari Peringatan Hari Pahlawan (Harwan) Indonesia yang ke-74 Tahun 2019. Sedang goresan pena Pedoman untuk Juknis Peringatan Hari Pahlawan Nasional yang ke-74 Tahun 2019 akan pelajarancg bahas dalam artikel tersendiri.


Peringatan Hari Pahlawan (Harwan) mempunyai sejarah penting yang panjang apabila dilihat dari asal mula perayaan. Peringatan Hari Pahlawan Nasional yang diselenggarakan setiap tanggal 10 November tidak semata-mata dimaksudkan untuk mengenang hari pertempuran Surabaya namun seluruh Pahlawan Indonesia dalam skala Nasional, serta sebuah momentum untuk mengingat kembali suatu kejadian bersejarah usaha para jagoan dalam mempertahankan kemerdekaan yang memperlihatkan inspirasi/ motivasi bagi seluruh bangsa Indonesia.


Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mewujudkan tujuan tersebut yaitu dengan tetapkan pelaksanaan peningkatan proteksi tanda jasa para Pahlawan dalam bidangnya, Wisata Sejarah, Peningkatan Nilai Kepahlawanan dalam pendidikan selain juga pelaksanaan kegiatan Pra-HARWAN untuk menyambut HARWAN dalam bentuk-bentuk menyerupai pertandingan/perlombaan puisi wacana Pahlawan Indonesia, seminar, workshop, pameran, dll hingga puncak program dalam rangka memperingati HARWAN ( Hari Pahlawan Nasional). Hal ini dimaksudkan supaya semua rakyat, pelajar, membangun ingatan kolektif  dari nilai sejarah usaha para jagoan 10 November dalam mempertahankan kemerdekaan untuk menggerakan kesadaran berbangsa dan bernegara yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.


Adapun tujuan utamanya adalah:
  • Mengenang dan menghormati usaha para jagoan dan pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan.;
  • Membangun ingatan kolektif untuk menggerakan kesadaran berbangsa dan bernegara yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari;
  • Memperkokoh Nilai-nilai Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial demi tegak dan utuhnya NKRI;
  • Meningkatkan pujian sebagai bangsa dan negara Indonesia: baik pelajar, masyarakat, pekerja/ karyawan, dan semuanya


Sejalan dengan tujuan tersebut, Peringatan Hari Pahlawan (Harwan) Indonesia menjadi bab dalam daftar hari penting Nasional dalam mencapai tujuan-tujuan yang dibutuhkan dalam membangun bangsa berkarakter menuju SDM Unggul untuk Indonesia Maju berprestasi sebagai Pahlawan Masa Kini yang membanggakan.


1. SEJARAH PERINGATAN HARI PAHLAWAN NASIONAL (HARWAN) 2019

Sejarah telah mencatat Pertempuran Surabaya yang sangat dahsyat pada tanggal 10 November 1945, selama lebih kurang tiga ahad lamanya sebagai hari kebangkitan nilai-nilai kepahlawan. Dimana pada kesudahannya melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 316 Tahun 1959, tanggal pembukaan Pertempuran Surabaya 10 November, kemudian diperingati setiap tahunnya sebagai Hari Pahlwan Nasional.


Pada dikala itu, apabila ditilik dari nilai-nilai kepahlawanan, Kota Surabaya di Jawa Timur turut serta pula sebuah resolusi jihad untuk para santri dan kiai oleh KH Hasyim Asyari serta faktor lain menyerupai rasa cinta tanah air Rakyat akan NKRI sehingga banyaknya pejuang dan rakyat yang gugur menjadi korban ketika mempertahankan kemerdekaan serta semangat membara tak kenal mengalah yang ditunjukkan rakyat Surabaya pada tanggal 10 November 1945.


Tentu menjadi pujian tersendiri bagi Mayarakat Indonesia, khususnya arek Suroboyo (baca: Surabaya ) alasannya dengan sangat terperinci Sejarah telah menulis suatu riwayat semangat kepahlawanan mewakili wilayah Nasional dalam sejarah bangsa Indonesia.


Adapun maksud dan tujuan utama penyelenggaraan Peringatan Harwan yaitu menumbuhkan kesadaran setiap manusia masyarakat untuk lebih menghargai jasa dan pengorbanan para jagoan sebagaimana ungkapan salah seorang The Founding Fathers kita (Soekarno) yang menyatakan bahwa
“….hanya bangsa yang menghargai jasa pahlawannya sanggup menjadi bangsa yang besar….”


Berdasarkan sejarah singkat inilah, sudah semestinya bangsa Indonesia mempunyai tekad besar lengan berkuasa dalam membangun ingatan kolektif untuk menggerakan kesadaran berbangsa dan bernegara yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, Memperkokoh Nilai-nilai Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial demi tegak juga utuhnya NKRI.


Inilah alasan mengapa pemerintah Indonesia merasa sangat penting menyelenggarakan Peringatan Hari Pahlawan (Harwan) Nasional bukan hanya sekedar mengenal sejarah, tema dan logo dalam bentuk kata bijaksana ataupun ucapan motivasi semata.



2. LOGO PERINGATAN HARI PAHLAWAN (HARWAN) NASIONAL INDONESIA KE-74 TAHUN 2019

Adapun logo peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) INDONESIA, yaitu sebagai berikut.

 Sejarah dan Tema Peringatan Hari Pahlawan  SEJARAH DAN TEMA PERINGATAN HARI PAHLAWAN (HARWAN) 2019 INDONESIA
Gambar logo harwan ( Hari Pahlawan Nasional ) 2019 Indonesia



Catatan: Kemsos hingga dikala ini belum meliris Jiknis untuk pedoman resmi peringatan ke-74 tahun 2019 untuk Harwan namun logo ini telah diliris melalui situs resmi Kementerian Sosial Republik Indonesia sanggup dipakai buat spanduk maupun baliho pelaksanaan kegiatan Pra-Harwan dalam menyambut Harwan di 2019. Bahkan telah sanggup didownload dalam format JPEG dan CDR di https://www.kemsos.go.id/uploads/topics/15704260154736.zip




3. TEMA PERINGATAN HARI PAHLAWAN ( HARWAN ) NASIONAL INDONESIA KE-74 TAHUN 2019

Sebagaimana diliris dalam gosip situs resmi oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia ( kemsos.go.id ), tema utama yang diangkat dalam Peringatan Hari Pahlawan (Harwan) tahun 2019 ke 74 yaitu "AKU PAHLAWAN MASA KINI”. dengan tema ini dibutuhkan menjadi momentum untuk mengajak masyarakat terus Memperkokoh Nilai-nilai Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial demi tegak dan utuhnya NKRI di dimana saja dan kapan saja.


Baca: SEJARAH DAN TEMA PERINGATAN HARI SANTRI NASIONAL (HSN) 2019


4. MAKNA LOGO SEJARAH DAN TEMA PERINGATAN HARI PAHLAWAN (HAORNAS) INDONESIA 2019 NASIONAL

Adapun memaknai Harwan tahun 2019 ke-74 yang tersirat dalam tema dan logo Peringatan Hari Pahlawan Nasional ini sanggup artikan bahwa perlunya menumbuhkan motivasi dengan semangat mengajak semua lapisan masyarakat: baik pelajar, masyarakat, pekerja/ karyawan, wacana pentingnya meningkatkan pujian sebagai bangsa dan negara Indonesia: baik pelajar, masyarakat, pekerja/ karyawan, dan semuanya melalui bidang yang dikuasai maupun digeluti untuk menjadi jagoan masa sekarang ( Kepahlawanan zaman Now) yang mesti dilakukan ditengah kegiatan apapun sehari-hari. Inilah hakekat yang mestinya menjadi makna bergotong-royong bukan sekedar kata ataupun ucapan semata.


Akhir kata dari pembahasan pelajarancg.blogspot.com mengucapkan selamat memperingati Hari Pahlawan Nasional (Harwan) Ayo berikrar melalui sumpah untuk membangun ingatan kolektif  dari nilai sejarah usaha para jagoan 10 November dengan menjadi Pahlawan-pahlawan generasi muda masa sekarang sebagai SDM unggul

Tuesday, January 27, 2015

Sejarah Dan Tema Peringatan Hari Sumpah Cowok (Hsp) 2019

KURIKULUM PELAJARANCG: Sejarah dan Tema Peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) Ke-91 Tahun 2019. Peringatan Hari Sumpah Pemuda diperingati setiap tanggal 28 Oktober oleh bangsa Indonesia melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 316 Tahun 1956 perihal Hari Sumpah Pemuda, merupakan wujud konkret kepedulian pemerintah akan pentingnya tugas perjaka dalam usaha kemerdekaan serta mempertahankan NKRI. Menurut sejarah singkatnya Penetapan Hari Sumpah Pemuda dilatarbelakangi dari penyelenggaraan Kongres Pemuda yang melahirkan tiga ikrar atau sumpah perjaka pada 28 Oktober 1928 dengan teks berisi:
  • Pertama; Kami Putera dan puteri indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia
  • Kedua; Kami putera dan puteri indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
  • Ketiga; Kami putera dan puteri indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.


Dalam goresan pena Pelajaran Sejarah kali ini mari kita mengenai lahirnya atau Asal seruan dan Tema Peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) yang ke-91 Tahun 2019. Sedang goresan pena Pedoman untuk Juknis Peringatan Hari Sumpah Pemuda yang ke-91 Tahun 2019 akan pelajarancg bahas dalam artikel tersendiri.


Peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) mempunyai sejarah penting yang panjang apabila dilihat dari asal mula perayaan. Peringatan Hari Sumpah Pemuda yang diselenggarakan setiap tanggal 28 Oktober tidak semata-mata dimaksudkan untuk mengenang hari kelahiran suatu organisasi maupun Pahlawan dibidang Kepemudaan, namun lebih merupakan sebuah momentum untuk mengingat kembali suatu insiden bersejarah ikrar atau komitmen perjaka dan pemudi Nasional yang menawarkan inspirasi/motivasi bagi seluruh bangsa Indonesia.


Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mewujudkan tujuan tersebut yakni dengan tetapkan pelaksanaan peningkatan budaya, pendidikan dan prestasi generasi muda milenial melalui pelatihan dan pengembangan SDM terutama kaum perjaka yang didukung oleh kreatifitas, penemuan dan pemikiran perjaka masa kini, serta penerapan ilmu pengetahuan teknologi dan nilai-nilai nasionalisme selain juga pelaksanaan kegiatan Pra-HSP untuk menyambut HSP dalam bentuk-bentuk seperti Bulan Pemuda yang dicanangkan Kemenpora dengan bermacam-macam kegiatan kepemudaan di antaranya; Apresiasi Pemuda Berprestasi yang melputi kepemimpinan pemuda, pemilihan wirausaha muda berprestasi, serta kepeloporan dan kesukarelawanan.


Selain itu terdapat kegiatan lain contohnya; Apresiasi Pemuda Hebat, Anugerah Kota Layak Pemuda, Expo Kewirausahaan dan Kota Layak Pemuda, Talkshow dan diskusi Kepemudaan, Lomba Penulisan Essay Kepemudaan, Pekan Pemuda Kreatif, Apel Sumpah Pemuda, sampai Malam Puncak dalam rangka memperingati HSP ( Hari Sumpah Pemuda ) 2019. Hal ini dimaksudkan biar semua kaum perjaka mengingat kembali filosofi dari nilai sejarah semangat dari ikrar Pemuda dalam kongres perjaka maupun usaha yang diukir dalam mencapai harapan kemerdekaan sebagaimana dibacakan dalam teks sumpah perjaka pada 28 Oktober tahun 1928.


Adapun tujuan utamanya adalah:
  • Komitmen seluruh Pemuda dan Pemudi bagi pelajar, Mahasiswa, Pekerja,dll sebab melihat betapa penting dan strategisnya tugas perjaka bagi kemajuan juga persatuan NKRI untuk mencapai harapan SDM Unggul Indonesia Maju;
  • Mengingatkan kembali kepada seluruh masyarakat khususnya perjaka akan pentingnya perjaka untuk senantiasa menjadi biro perubahan dan pergerakannya selalu monumental;
  • Mengajak seluruh elemen Masyarakat kaum muda milenial Indonesia untuk mempertahankan semangat Pemuda yang diimplementasikan dari nilai-nilai Sumpah Pemuda dan Undang-Undang Kepemudaan di kehidupan sehari-hari;
  • Peran perjaka berkelanjutan dalam perjalanan sejarah melalui fakta kesejarahan yang tidak sanggup dipungkiri.
  • Menumbuhkan semangat dan Mendorong perjaka sebagai pencetus semangat kebangsaan dalam kebhinnekaan: baik pelajar, masyarakat, pekerja/ karyawan, dan semuanya


Sejalan dengan tujuan tersebut, Hari Sumpah Pemuda (HSP) menjadi belahan dalam daftar hari penting Nasional dalam mencapai tujuan-tujuan yang diperlukan dalam membangun bangsa melalui tugas para perjaka berkarakter menuju SDM Unggul untuk Indonesia Maju berprestasi melalui dasar dan arah peningkatan berkelanjutan.


1. SEJARAH PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA (HSP) 2019 INDONESIA

Sejarah telah mencatat sumpah perjaka yakni dalam rangka mewujudkan persatuan dan kesatuan antarorganisasi kepemudaan yang sudah ada sehingga lahirnya perumusan sumpah perjaka yang disetujui seluruh penerima Kongres Pemuda Indonesia Kedua yang diselenggarakan di Batavia (Jakarta), tanggal 27-28 Oktober 1928. Dari insiden inilah, pada risikonya melalui melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 316 Tahun 1956 perihal Hari Sumpah Pemuda, tanggal lahirnya teka perumusan ikrar perjaka Nasional Indonesia 28 Oktober, kemudian diperingati setiap tahunnya sebagai Hari Sumpah Pemuda.


Pada ketika itu, apabila ditilik semangat persatuan dari Sumpah Pemuda yang merupakan satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan harapan berdirinya negara Indonesia, dimana penyelenggaraan Kongres Pemuda 28 Oktober 1928 melahirkan tiga ikrar dengan teks berisi:
  • Pertama; Kami Putera dan puteri indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia
  • Kedua; Kami putera dan puteri indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
  • Ketiga; Kami putera dan puteri indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.



Tentu menjadi pujian tersendiri bagi Pemuda Indonesia, sebab dengan sangat terang Sejarah telah menulis suatu riwayat bahwa perjaka mempunyai tugas besar sepanjang masa dalam sejarah kemerdekaaan bangsa Indonesia.


Adapun maksud dan tujuan penyelenggaraan Konres Sumpah Pemuda Pertama menghilangkan sifat sifat masyarakat Indonesia pada ketika itu masih kedaerahan sehingga banyak terdapat kegagalan Indonesia dalam menghalau bangsa lain pada ketika itu yang menciptakan para perjaka Indonesia mencetuskan Sumpah Pemuda 1928.


Berdasarkan sejarah singkat inilah, sudah semestinya bangsa Indonesia mempunyai tekad besar lengan berkuasa dalam membangun jiwa nasionalisme dan patriotisme dengan senantiasa menjadi biro perubahan dan pergerakannya yang selalu monumental serta menumbuhkan semangat dan mendorong perjaka sebagai pencetus semangat kebangsaan dalam kebhinnekaan: termasuk pelajar, masyarakat, pekerja/ karyawan, dan semua masyarakat Indonesia.


Inilah alasan mengapa pemerintah Indonesia merasa sangat penting menyelenggarakan Peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) bukan hanya sekedar mengenal sejarah, tema dan logo dalam bentuk kata bijaksana ataupun ucapan motivasi semata.



2. LOGO PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA (HSP)  INDONESIA KE-91 TAHUN 2019

Adapun logo peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP), yakni sebagai berikut.


 Sejarah dan Tema Peringatan Hari Sumpah Pemuda  SEJARAH DAN TEMA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA (HSP) 2019
Gambar logo HSP (Hari Sumpah Pemuda ) ke 91 Thn 2019





Catatan: Kemenpora ketika ini telah meliris Buku Petunjuk Pelaksanaan Peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-91 Tahun 2019 dan telah sanggup di download pada situs resmi Kemenpora yang nantinya sanggup dipakai sebagai panduan juga juknis maupun kartu ucapan selamat atau spanduk juga baliho pelaksanaan kegiatan dalam menyambut HSP di 2019.


Baca:



3. TEMA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA (HSP) KE-91 TAHUN 2019

Sebagaimana diliris dalam gosip situs resmi oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora), tema utama yang diangkat dalam Peringatan Hari Sumpah Pemuda Nasional (HSP) tahun 2019 ke 91 yakni perjaka "BERSATU KITA MAJU”. dengan tema Hastag/Tagline #BersatuKitaMaju ini diperlukan menjadi momentum untuk mengajak masyarakat terus menumbuhkan semangat membara barisan muda, yang telah meletakkan fondasi komunitas beribu pulau dalam balutan "Indonesia". Melalui konsep Nation State yang dicita-citakan, dibayangkan, dikemas dengan ketegasan untuk menjunjung hanya satu lingua franca, bahasa Indonesia untuk NKRI.



4. MAKNA LOGO SEJARAH DAN TEMA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA (HSP) 2019

Adapun memaknai HSP tahun 2019 ke-91 yang tersirat dalam tema dan logo Peringatan Hari OLahraga Nasional ini sanggup artikan bahwa perlunya menumbuhkan motivasi dengan semangat mengajak semua lapisan masyarakat: baik pelajar, masyarakat, pekerja/ karyawan, perihal pentingnya Gerakan Persatuan cinta tanah Air dengan Nasionalisme dan Patriotisme melalui konsep Nation State dengan menumbuhkan semangat membara barisan muda, yang telah meletakkan fondasi komunitas beribu pulau dalam balutan "Indonesia" ditengah acara apapun sehari-hari. Inilah hakekat yang mestinya menjadi makna gotong royong bukan sekedar kata ataupun ucapan semata.


Akhir kata dari pembahasan pelajarancg.blogspot.com mengucapkan selamat memperingati Hari Sumpah Pemuda (HSP) untuk semangat Pemuda bersatu Indonesia Maju SDM Unggul

Monday, January 26, 2015

Sejarah Dan Tema Peringatan Hari Pangan Sedunia (Hps) 2019

KURIKULUM PELAJARANCG: Sejarah dan Tema Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) Ke-39 Tahun 2019. Peringatan Hari Pangan Sedunia diperingati setiap tanggal 16 Oktober bukan hanya dirayakan oleh negara Internasional namun juga bangsa Indonesia menurut Konferensi Umum ke-20 organisasi FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian) pada November 1979 ihwal ajuan Hari Pangan Sedunia dalam bahasa Inggris World Food Day (WFD) dengan maksud dan tujuan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan ihwal duduk masalah dan alasan di balik kelaparan dan kemiskinan.


Menurut sejarah singkatnya Penetapan Hari Pangan Sedunia (HPS) jatuh pada tanggal 16 Oktober alasannya ialah dilatarbelakangi dari bahwa tanggal tersebut ialah tanggal hari lahirnya FAO (Food and Agriculture Organization - Organisasi Pangan dan Pertanian) yang diluncurkan oleh PBB pada 16 Oktober tahun 1945.


Dalam goresan pena Pelajaran Sejarah kali ini mari kita mengenai Asal ajakan dan Tema Hari Pangan Sedunia (HPS) yang ke-39 Tahun 2019. Sedang goresan pena Pedoman untuk Juknis Peringatan Hari Pangan Sedunia yang ke-39 Tahun 2019 dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia akan pelajarancg bahas dalam artikel tersendiri.


Hari Pangan Sedunia (HPS) didirikan oleh negara-negara anggota FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian) pada November 1979, pada Konferensi Umum ke-20 organisasi tersebut. Pal Romany, Delegasi Hongaria yang dipimpin oleh Menteri Hongaria untuk Pertanian dan Pangan, memainkan tugas penting pada Konferensi Umum ke-20 FAO dan mengusulkan gagasan untuk meluncurkan WFD di seluruh dunia. Sejak itu, WFD diamati di lebih dari 150 negara setiap tahun; meningkatkan kesadaran dan pengetahuan ihwal duduk masalah dan alasan di balik kelaparan dan kemiskinan.


Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) memiliki sejarah penting yang panjang apabila dilihat dari asal mula perayaan. Peringatan Hari Pangan Sedunia yang diselenggarakan setiap tanggal 16 Oktober tidak semata-mata dimaksudkan untuk mengenang hari kelahiran organisasi FAO maupun Pahlawan dibidang Pangan Internasional, namun lebih merupakan sebuah momentum untuk mengingat kembali suatu kejadian bersejarah ihwal peduli dengan ketahanan pangan yang memperlihatkan inspirasi/motivasi bagi seluruh Pembangunan Pertanian, Program Pangan Dunia, dan lainnya termasuk Indonesia.


Ini ialah perayaan tahunan untuk menghormati tanggal pendiri Organisasi Pangan dan Pertanian yang diluncurkan oleh PBB pada tahun 1945. Hari Pangan Sedunia dirayakan secara luas dengan antusiasme yang tinggi oleh beberapa organisasi lain yang peduli dengan ketahanan pangan menyerupai Internasional. Dana untuk Pembangunan Pertanian, Program Pangan Dunia, dan lainnya.


Salah satu upaya yang dilakukan Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia Internasional untuk mewujudkan tujuan tersebut ialah dengan menetapkan kebijakan pertanian dan pangan yang efektif untuk diterapkan oleh pemerintah di seluruh dunia untuk memastikan ada cukup makanan yang tersedia untuk semua orang di seluruh dunia. Selain juga khususnya Indonesia, pelaksanaan acara Pra-HPS untuk menyambut HPS dalam bentuk-bentuk menyerupai seminar Nasional & soft Launching RUN Pertanian Keluarga, workshop, panen raya, dll hingga pembukaan puncak program dalam rangka memperingati HPS (Hari Pangan Sedunia). Hal ini dimaksudkan semoga semua manusia Pangan dan Pertanian Nasional bisa memainkan tugas penting dalam membuat tujuan ini mungkin dan mencapai tujuan kembali filosofi dari nilai sejarah penyelenggaraan Konferensi Umum FAO mengenai kepedulian dengan ketahanan pangan melalui Pembangunan Pertanian dan Program Pangan pada tanggal 16 Oktober.


Adapun tujuan utama HPS di Indonesia adalah:
  • Komitmen seluruh manusia Pangan dan Pertanian Nasional untuk memberantas kelaparan di seluruh wilayah Indonesia.
  • Mengingatkan kembali kepada seluruh masyarakat akan pentingnya mencapai tujuan melalui teknologi industri pertanian dan pangan supaya Indonesia menjadi lumbung pangan dunia.
  • Mengajak seluruh elemen Masyarakat Indonesia khususnya pemerintah kawasan untuk memanfaatkan sumberdaya pangan lokal untuk mewujudkan keanekaragaman pangan keluarga dalam kehidupan sehari-hari;
  • Pemanfaatan sumberdaya genetik Pangan lokal dalam mendukung ketahanan pangan nasional
  • Menjadikan tanaman pagan, hortikultura, dan ternak sebagai sumber gizi Keluarga Indonesia
  • Menumbuhkan semangat mengajak semua lapisan masyarakat untuk mengasihi sumberdaya pangan lokal.
  • Menentukan arah hulu hilir dalam startegi Pangan dan Pertanian skala Nasional


Sejalan dengan tujuan tersebut, Hari Pangan Sedunia (HPS) menjadi bab dalam daftar hari penting dunia juga Nasional dalam mencapai tujuan-tujuan yang diperlukan dalam membangun bangsa sehat, bergisi, berkarakter menuju SDM Unggul untuk Indonesia Maju dengan kesadaran dan pengetahuan ihwal peduli dengan ketahanan pangan dengan memanfaatkan sumberdaya pangan lokal untuk mewujudkan keanekaragaman pangan keluarga dalam kehidupan sehari-hari melalui seni administrasi dan arah peningkatan berkelanjutan.



1. SEJARAH PERINGATAN HARI PANGAN SEDUNIA (HPS) 2019

Sejarah telah mencatat Konferensi Umum ke-20 organisasi FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian) pada November 1979 sebagai hari kepedulian di bidang ketahanan Pangan dan pertanian. Dimana pada kesannya melalui Konferensi  tersebut, tanggal Hari Lahir Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) 16 Oktober, kemudian diperingati setiap tahunnya sebagai Hari Pangan Sedunia.


Hingga ketika ini, Perayaan Hari Pangan Sedunia ialah hari agresi yang didedikasikan untuk mengatasi kelaparan global. Diadakan setiap tahun pada tanggal 16 Oktober, orang-orang dari seluruh dunia bersatu untuk menyatakan kesepakatan mereka untuk menghilangkan kelaparan di seluruh dunia dari kehidupan kita.


Sedangkan di Indonesia sendiri mempunyai tujuan Nasional yag tidak kalah pentingnya ialah memanfaatkan teknologi industri pertanian dan pangan untuk membangun bangsa sehat, bergisi, berkarakter menuju SDM Unggul untuk Indonesia Maju dengan kesadaran dan pengetahuan ihwal peduli dengan ketahanan pangan dengan memanfaatkan sumberdaya pangan lokal untuk mewujudkan keanekaragaman pangan keluarga dalam kehidupan sehari-hari melalui seni administrasi dan arah peningkatan berkelanjutan dengan tujuan dan maksud meningkatkan kesadaran dan pengetahuan dibidang pangan Nasional.


Tentu akan menjadi pujian tersendiri bagi Mayarakat Indonesia, yang lebih banyak didominasi penduduknya mempunyai profesi dibidang pertanian apabila bisa membuat sejarah - sejarah ihwal ketahanan pangan dengan tercapainya tujuan melalui teknologi industri pertanian dan pangan supaya Indonesia menjadi lumbung pangan dunia


Berdasarkan maksud dari sejarah singkat inilah, sudah semestinya bangsa Indonesia mempunyai tekad berpengaruh dalam membangun peningkatan dibidang pangan dan pertanian Nasional melalui training dan pengembangan industri pangan yang didukung oleh prasarana dan sarana peratanian dan pangan, serta penerapan ilmu pengetahuan teknologi pangan baik yang dilakukan pemerintah, petani, nelayan, peternak dan semua elemen masyarakat Indonesia.


Inilah alasan mengapa pemerintah Indonesia merasa sangat penting menyelenggarakan Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) bukan hanya sekedar mengenal sejarah, tema dan logo dalam bentuk kata bijaksana ataupun ucapan motivasi semata.



2. LOGO PERINGATAN HARI PANGAN SEDUNIA (HPS) KE-39 TAHUN 2019

Adapun logo peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) di Nasional Indonesia, ialah sebagai berikut.

Gambar Nasional  logo HPS (Hari Pangan Sedunia ) Indonesia tahun 2019



Catatan: Kementerian Pertanian melalui situs resmi Pangan Indonesia telah meliris Materi Publikasi HPS ke-39 sebagai Juknis untuk pedoman resmi peringatan 16 Oktober tahun 2019 untuk HPS berikut logo, name tag, Seminar Flayer, Banner Sosmed pelaksanaan acara Pra-HPS dalam menyambut HPS di 2019.




3. TEMA PERINGATAN HARI PANGAN SEDUNIA (HPS) KE-39 TAHUN 2019

Sebagaimana diliris dalam gosip situs resmi oleh Kementerian Pertanian melalui situs resmi Pangan Indonesia, tema utama yang diangkat dalam Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) tahun 2019 ke 39 ialah "HEALTHY DIETS. FOR A #ZEROHUNGER WORLD.”. Sedangkan tema Nasional "TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN DAN PANGAN MENUJU INDONESIA LUMBUNG PANGAN DUNIA 2045" diperlukan menjadi momentum untuk mengajak masyarakat terus peduli serta meningkatkan kesadaran dan pengetahuan pangan dan pertanian.


Baca:



4. MAKNA LOGO SEJARAH DAN TEMA PERINGATAN HARI PANGAN SEDUNIA (HPS) 2019

Adapun memaknai HPS tahun 2019 ke-39 yang tersirat dalam tema dan logo Peringatan Hari Pangan Sedunia dalam skala Nasional ini sanggup artikan bahwa perlunya menumbuhkan motivasi dengan semangat mengajak semua lapisan masyarakat: baik pemerintah, petani, nelayan, peternak dan semua elemen masyarakat Indonesia ihwal pentingnya Gerakan peduli Teknologi Peranian untuk Pangan Nasional melalui pemanfaatan sumberdaya pangan lokal untuk mewujudkan keanekaragaman pangan keluarga dalam kehidupan sehari-hari. Inilah hakekat yang mestinya menjadi makna tolong-menolong bukan sekedar kata ataupun ucapan semata.


Akhir kata dari pembahasan pelajarancg.blogspot.com mengucapkan selamat memperingati Hari Pangan Sedunia (HPS) 2019 16 Oktober untuk agresi Internasional dalam mengurangi kelaparan dan kemiskinan serta bapak ibu juga generasi muda peduli pertanian, peternakan, nelayan dan seluruh elemen pangan Indonesia

Sunday, January 25, 2015

Sejarah Dan Tema Peringatan Hari Kesehatan Nasional (Hkn) 2019

KURIKULUM PELAJARANCG: Sejarah dan Tema Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) Ke-55 Tahun 2019. Peringatan Hari Kesehatan Nasional diperingati setiap tanggal 12 November oleh bangsa Indonesia meskipun belum terdapat Keputusan Presiden (Keppres) hingga Tahun ini ihwal Hari Kesehatan Nasional, akan tetapi pemerintah telah banyak mengeluarkan kebijakan dalam wujud kasatmata kepedulian akan pentingnya pendidikan termasuk gerakan hidup sehat di negeri ini. Salah satu misalnya ialah Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dimana ini ialah suatu tindakan sistematis dan bersiklus yang dilakukan secara bahu-membahu oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Menurut sejarah singkat Penetapan Hari Kesehatan Nasional dilatarbelakangi dari keberhasilan Pembasmian penyakit malaria yang secara simbolis dilakukan oleh Soekarno selaku Presiden RI pada tanggal 12 November 1959 di desa Kalasan, sekitar 10 km di sebelah timur kota Yogyakarta. Selanjutnya, kegiatan tersebut dibarengi dengan kegiatan pendidikan atau penyuluhan kepada masyarakat. Dari pengalaman pendidikan tersebut, hingga ketika ini perjalanan Pembangunan Kesehatan Nasional selama bertahun-tahun ini sebagai ilham untuk mempercepat terwujudnya Bangsa Indonesia unggul yang sehat jasmani, rohani, dan sosial, serta bermutu, produktif, dan berdaya-saing.


Dalam goresan pena Pelajaran Sejarah kali ini mari kita mengenai Asal seruan dan Tema Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang ke-55 Tahun 2019. Sedang goresan pena Pedoman untuk Juknis Peringatan Hari Kesehatan Nasional yang ke-55 Tahun 2019 akan pelajarancg bahas dalam artikel tersendiri.


Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) mempunyai sejarah penting yang panjang juga bermakna apabila dilihat dari asal mula perayaan. Peringatan Hari Kesehatan Nasional yang diselenggarakan setiap tanggal 12 November bukan dimaksudkan untuk mengenang hari kelahiran suatu organisasi maupun Pahlawan dibidang Kesehatan Nasional, namun merupakan sebuah momentum untuk mengingat kembali suatu kejadian bersejarah di bidang kesehatan dalam hal ini keberhasilan pemberantasan penyakit malaria yang memperlihatkan inspirasi/motivasi bagi seluruh bangsa Indonesia.


Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mewujudkan tujuan tersebut ialah dengan menetapkan pelaksanaan Pembangunan kesehatan diarahkan untuk tercapainya ketersediaan sarana, tenaga pelayanan kesehatan yang memenuhi kebutuhan masyarakat, mengurangi jumlah penderita penyakit dan menekan timbulnya wabah penyakit. Meningkatkan perbaikan gizi, ketersediaan sarana sanitasi dan pengembangan kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan keluarga sejahtera, serta penerapan ilmu pengetahuan teknologi dan teknologi kesehatan selain juga pelaksanaan kegiatan Pra-HKN untuk menyambut HKN dalam bentuk-bentuk menyerupai pertandingan/perlombaan Kesehatan lingkungan, seminar, workshop, pameran, Penelitian Inovatif bidang kesehatan, dll hingga puncak program dalam rangka memperingati HKN ( Hari Kesehatan Nasional). Hal ini dimaksudkan semoga semua insan Kesehatan mengingat kembali filosofi dari nilai sejarah keberhasilan Pembasmian penyakit malaria yang secara simbolis dilakukan oleh Soekarno selaku Presiden RI pada tanggal 12 November hingga kegiatan pendidikan atau penyuluhan kepada masyarakat dalam pembangunan Kesehatan Nasional selama bertahun-tahun ini sebagai ilham untuk mempercepat terwujudnya Bangsa yang sehat jasmani, rohani, dan sosial, serta bermutu, produktif, dan berdaya-saing dengan genarasi sehat mencapai keinginan Indonesia yang unggul.


Adapun tujuan utamanya adalah:
  • Komitmen seluruh insan Kesehatan baik termasuk pendidikan kesehatan bagi pelajar, keluarga alasannya ialah melihat betapa penting dan strategisnya mengajak masyarakat semoga mempunyai budaya hidup sehat dan meninggalkan kebiasaan atau sikap yang kurang sehat untuk mencapai keinginan SDM Unggul Indonesia Maju;
  • Mengingatkan kembali kepada seluruh masyarakat akan pentingnya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang juga ditindaklanjuti dengan Peraturan Menpora RI Nomor 18 Tahun 2017 ihwal Gerakan Ayo Olahraga semoga sehat jasmani, rohani, sosial, dan bermutu, produktif, sehingga bisa berdaya-saing;
  • Mengajak seluruh elemen Masyarakat Indonesia untuk melaksanakan gerakan hidup sehat secara masif dan meluas di setiap kegiatan sehari-hari;
  • Upaya mewujudkan Bangsa dan Negeri Indonesia yang sehat-sejahtera;
  • Menumbuhkan semangat mengajak semua lapisan masyarakat untuk melaksanakan GERMAS secara rutin dan secara teratur: baik pelajar, masyarakat, pekerja/ karyawan, dan semuanya menuju keberhasilan untuk mencapai kualitas sumber daya insan indonesia yang lebih sehat, produktif, mandiri, dan unggul.


Sejalan dengan tujuan tersebut, Hari Kesehatan Nasional (HKN) menjadi bab dalam daftar hari penting Nasional dalam mencapai tujuan-tujuan yang diperlukan dalam membangun bangsa sehat berkarakter menuju SDM Unggul untuk Indonesia Maju berprestasi melalui dasar dan arah peningkatan berkelanjutan.



1. SEJARAH PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL (HKN) 2019

Sejarah telah mencatat keberhasilan Pembasmian penyakit malaria yang secara simbolis dilakukan oleh Soekarno selaku Presiden RI pada tanggal 12 November 1959 di desa Kalasan, sekitar 10 km di sebelah timur kota Yogyakarta sebagai hari kebangkitan di bidang kesehatan. Dari latar belakang itulah pada risikonya selanjutnya pemerintah telah banyak mengeluarkan kebijakan dalam wujud kasatmata kepedulian akan pentingnya pendidikan termasuk gerakan hidup sehat di negeri ini, tanggal keberhasilan penanganan problem kesehatan Nasional dalam hal ini malaria yang menyebabkan ratusan ribu jiwa mati akhir penyakti tersebut maka melalui penyelidikan dan pengalaman penyakit malaria di Indonesia sanggup dieliminasi. Peristiwa penting kesehatan Nasional 12 November, kemudian kemudian diperingati setiap tahunnya sebagai Hari Kesehatan Nasional.


Pada ketika itu, apabila ditilik Menilik kembali ke belakang pada kala 50-an, penyakit malaria merupakan penyakit rakyat yang terbanyak penderitanya dan berjangkit di seluruh Indonesia. Ratusan ribu jiwa mati akhir malaria yang sebenarnya, melalui penyelidikan dan pengalaman penyakit malaria di Indonesia sanggup dieliminasi. Oleh alasannya ialah itu pemerintah melaksanakan perjuangan pembasmian malaria (malaria eradication) yang berarti melenyapkan malaria dari penjuru tanah air.


Untuk mencapai hal tersebut, pada tahun 1959 dibentulah Dinas Pembasmian Malaria yang pada bulan Januari 1963 dirubah menjadi Komando Operasi Pembasmian Malaria (KOPEM).


Pembasmian malaria ditangani secara bersama oleh pemerintah, WHO, USAID dan direncanakan pada tahun 1970 malaria akan hilang dari bumi Indonesia. Pembasmian malaria dilakukan dengan memakai obat gres yaitu DDT, dengan penyemprotan secara masal rumah-rumah di seluruh Jawa, Bali dan Lampung. Penyemprotan secara simbolis dilakukan oleh Bung Karno selaku Presiden RI pada tanggal 12 November 1959 di desa Kalasan, sekitar 10 km di sebelah timur kota Yogyakarta. Selanjutnya, kegiatan tersebut dibarengi dengan kegiatan pendidikan atau penyuluhan kepada masyarakat.


5 tahun kemudian, kurang lebih 63 juta penduduk telah menerima derma dari penyakit malaria. Tentu menjadi pujian tersendiri bagi Mayarakat Indonesia atas keberhasilan tersebut alasannya ialah dengan sangat terperinci sejarah telah menulis suatu riwayat di bidang kesehatan dan hal ini akan tertulis sepanjang masa dalam sejarah bangsa Indonesia.


Berdasarkan sejarah singkat inilah, sudah semestinya bangsa Indonesia mempunyai tekad besar lengan berkuasa dalam membangun peningkatan budaya hidup sehat dan sebagai pendorong untuk meningkatkan pembangunan kesehatan masyarakat. Peringatah HKN juga harus dimaknai dengan perubahan cara berfikir dari makna kesehatan yang semula diarahkan bagaimana menyembuhkan orang sakit, menjadi berfikir bagaimana sehat mental, fisik, spiritual, lingkungan dan faktor pendukung lain; itu berarti masyakat bisa untuk menceegah penyakit. Hal ini mempunyai konsekuensi bahwa pembangunan semua sektor harus memperhatikan imbas terhadap bidang kesehatan, memperlihatkan donasi positif dan tidak merugikan insan yang hidup dalam lingkungan dan sikap sehat.


Inilah alasan mengapa pemerintah Indonesia merasa sangat penting menyelenggarakan Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) bukan hanya sekedar mengenal sejarah, tema dan logo dalam bentuk kata bijaksana ataupun ucapan motivasi semata.



2. LOGO PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL (HKN) KE-55 TAHUN 2019

Adapun logo peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN), ialah sebagai berikut.

 Sejarah dan Tema Peringatan Hari Kesehatan Nasional  SEJARAH DAN TEMA PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL (HKN) 2019
Gambar logo HKN (Hari Kesehatan Nasional) 2019 ke 55



Catatan: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI pada tanggal 16 Oktober 2019 telah meliris melalui situs resmi promkes.kemkes.go.id mengenai Juknis sebagai pedoman resmi peringatan ke-55 tahun 2019 untuk HKN dalam pedoman logo untuk spanduk, kartu ucapan selamat, baliho pelaksanaan kegiatan Pra-HKN dalam menyambut HKN di 2019.


Baca:



3. TEMA PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL (HKN) KE-55 TAHUN 2019

Sebagaimana diliris dalam gosip situs resmi oleh Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI ( promkes.kemkes.go.id ), tema utama yang diangkat dalam Peringatan Hari Kesehatn Nasional (HKN) tahun 2019 ke 55 ialah "GENERASI SEHAT, INDONESIA UNGGUL”. dengan tema hashtag #sehatmilikkita ini diperlukan menjadi momentum untuk mengajak masyarakat terus gotong royong, bekerja bahu-membahu untuk mencapai kualitas sumber daya insan Indonesia yang sehat, produktif, sanggup berdiri diatas kaki sendiri dan unggul.



4. MAKNA LOGO SEJARAH DAN TEMA PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL (HKN) 2019

Adapun memaknai HKN tahun 2019 ke-55 yang tersirat dalam tema dan logo Peringatan Hari Kesehatan Nasional ini sanggup artikan bahwa perlunya menumbuhkan motivasi dengan semangat mengajak semua lapisan masyarakat: baik pelajar, masyarakat, pekerja/ karyawan, ihwal pentingnya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) melalui kegiatan gotong royong, bekerja bahu-membahu untuk mencapai kualitas sumber daya insan Indonesia yang sehat, produktif, mandiri, unggul yang sehat jasmani, rohani, sosial, bermutu, produktif, berdaya-saing dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat yang mesti dilakukan ditengah kegiatan apapun sehari-hari. Inilah hakekat yang mestinya menjadi makna sesungguhnya bukan sekedar kata ataupun ucapan semata.



Akhir kata dari pembahasan pelajarancg.blogspot.com mengucapkan selamat memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) untuk pendidikan bangsa yang sehat jiwa raga berkarakter melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).

Saturday, January 24, 2015

Sejarah Dan Tema Peringatan Hari Listrik Nasional (Hln) 2019

KURIKULUM PELAJARANCG: Sejarah dan Tema Peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) Ke-74 Tahun 2019. Peringatan Hari Listrik Nasional diperingati setiap tanggal 27 Oktober oleh bangsa Indonesia melalui keputusan Menteri Pertambangan Dan Energi Nomor 1134.k. / 43.pe /1992 wacana Hari Listrik Nasional, merupakan wujud positif kepedulian pemerintah akan mengingat pentingnya semangat dan nilai-nilai hari listrik. Menurut sejarah singkatnya Penetapan secara resmi 27 Oktober 1945 sebagai Hari Listrik dan Gas menurut keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Nomor 20 tahun 1960, namun kemudian menurut Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik Nomor 235 /KPTS / 1975 tanggal 30 September 1975 peringatan Hari Listrik dan Gas yang digabung dengan Hari Kebaktian Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik yang jatuh pada tanggal 3 Desember.


Dalam goresan pena Pelajaran Sejarah kali ini mari kita mengenai Asal seruan dan Tema Peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) Ke-74 Tahun 2019. Sedang goresan pena Pedoman untuk Juknis peluncuran program ekspo Hari Listrik Nasional (HLN) Ke-74 Tahun 2019 akan pelajarancg bahas dalam artikel tersendiri.


Peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) mempunyai sejarah penting yang panjang apabila dilihat dari asal mula perayaan. Peringatan Hari Listrik Nasional yang diselenggarakan setiap tanggal 27 Oktober tidak semata-mata dimaksudkan untuk mengenang hari kelahiran suatu organisasi maupun Pahlawan dibidang Kelistrikan Nasional, namun lebih merupakan sebuah momentum nasionalisasi mengingat kembali suatu kejadian bersejarah perusahaan listrik dan gas yang semula dikuasai penjajah Jepang kemudian direbut oleh para cowok dan buruh yang menunjukkan inspirasi/motivasi bagi seluruh bangsa Indonesia.


Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mewujudkan tujuan tersebut yaitu dengan tetapkan pelaksanaan seni administrasi peningkatan untuk mempercepat dan mendorong keberhasilan pembangunan ketenagalistrikan Indonesia. Selain juga langkah memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat di seluruh pelosok nusantara ini, meskipun memerlukan usaha dan kerja ekstra keras semua pihak. Bahkan pelaksanaan kegiatan Pra-HLN untuk menyambut HLN diselenggarakan dalam bentuk-bentuk menyerupai pertandingan/perlombaan bidang listrik, seminar pemaparan dari para mahir bidang ketenagalistrikan, para industriawan, pelaku usaha ketenagakerjaan, para penentu kebijakan di bidang energi dan ketenagalistrikan, workshop, ekspo dalam bentuk pembangkit tenaga listrik, mulai dari pembangkit listrik konvensional hingga energi terbarukan dan alternatif rendah karbon, teknologi terkait listrik 4.0 menyerupai smart grid, distributed power generation, VRE (Variable Renewable Energy), Power Digitalization and Energy Storage System, dll hingga puncak program dalam rangka memperingati HLN (Hari Listrik Nasional). Hal ini dimaksudkan biar semua manusia Pertambangan, Energi, dan Listrik mengingat kembali filosofi dari nilai sejarah keberhasilan pemuda, buruh listrik dan gas untuk mengambil alih perusahaan-perusahaan listrik dan gas yang dikuasai Jepang, dalam pengertian tujuan Nasionalisme.


Adapun tujuan utamanya adalah:
  • Komitmen seluruh manusia Pertambangan, Energi, dan Listrik termasuk pendidikan kelistrikkan bagi masyarakat termasuk pelajar alasannya yaitu melihat betapa penting dan strategisnya tugas listrik bagi industri, pelaku usaha ketenagakerjaan untuk mencapai harapan bersama menerangi Nusantara secara merata untuk Indonesia Maju;
  • Mengingatkan kembali kepada seluruh masyarakat akan pentingnya Gerakan ekonomis Listrik yang juga ditindaklanjuti dengan pembangkit tenaga listrik, mulai dari pembangkit listrik konvensional hingga energi terbarukan dan alternatif rendah karbon, teknologi terkait listrik 4.0;
  • Mengajak seluruh elemen Masyarakat Indonesia untuk melaksanakan gerakan penghematan khususnya sumberdaya Alam yang tidak sanggup diperbaharui menyerupai energi listrik dan gas secara masif dan meluas di setiap kegiatan sehari-hari;
  • Menumbuhkan semangat mengajak semua lapisan masyarakat untuk melaksanakan penemuan teknologi di bidang listrik khususnya ara mahir bidang ketenagalistrikan, pelajar, masyarakat dan semuanya


Sejalan dengan tujuan tersebut, Hari Listrik Nasional (HLN) menjadi bab dalam daftar hari penting Nasional dalam mencapai tujuan-tujuan yang dibutuhkan dalam membangun bangsa inovatif berkarakter menuju SDM Unggul untuk bersama menerangi Indonesia melalui dasar dan arah peningkatan berkelanjutan.



1. SEJARAH PERINGATAN HARI LISTRIK NASIONAL (HLN) 2019

Sejarah telah mencatat momentum nasionalisasi perusahaan-perusahaan listrik dan gas yang semula dikuasai penjajah Jepang. Setelah direbut oleh para cowok dan buruh listrik, perusahaan-perusahaan tersebut kemudian diserahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia. Selanjutnya melalui Penetapan Pemerintah No. 1 tanggal 27 Oktober 1945 dibentuklah Jawatan Listrik dan Gas. Tanggal 27 Oktober kemudian diperingati sebagai Hari Listrik Nasional yang tidak hanya milik PLN namun milik seluruh pemangku kelistrikan dan seluruh masyarakat Indonesia. Dimana pada jadinya Penetapan secara resmi 27 Oktober 1945 sebagai Hari Listrik dan Gas menurut keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Nomor 20 tahun 1960, namun kemudian menurut Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik Nomor 235 /KPTS / 1975 tanggal 30 September 1975 peringatan Hari Listrik dan Gas yang digabung dengan Hari Kebaktian Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik yang jatuh pada tanggal 3 Desember. Seiring perjalanan sejarahnya, Peringatan Hari Listrik Nasional diperingati setiap tanggal 27 Oktober oleh bangsa Indonesia melalui keputusan Menteri Pertambangan Dan Energi Nomor 1134.k. / 43.pe /1992 wacana Hari Listrik Nasional.


Alasan dipilihnya tanggal 27 Oktober sebagai hari Listrik Indonesia, alasannya yaitu tanggal ini merupakan tenggal dibentuknya Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga sehabis keberhasilan usaha pemuda, buruh listrik dan gas untuk mengambil alih perusahaan-perusahaan listrik dan gas yang dikuasai Jepang, pada bulan September 1945. Akhirnya delegasi dari buruh/ pegawai listrik dan gas menghadap pimpinan KNI Pusat yang pada waktu itu diketuai oleh M. Kasman Singodimedjo untuk melaporkan hasil usaha mereka.


Selanjutnya, delegasi bahu-membahu dengan pimpinan KNI Pusat menghadap Presiden Soekarno, untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan listrik dan gas kepada pemerintah Republik Indonesia. Penyerahan tersebut diterima oleh Presiden Soekarno, dan kemudian dengan Penetapan Pemerintah No. 1 tahun 1945 tanggal 27 Oktober 1945 dibentuklah Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga.


Berdasarkan sejarah singkat inilah, sudah semestinya bangsa Indonesia mempunyai tekad besar lengan berkuasa dalam membangun peningkatan teknologi listrik melalui pelatihan dan pengembangan bidang energi dan ketenagalistrikan yang ramah lingkungan dengan menunjukkan kesempatan seluas-luasnya kepada para cowok dan buruh listrik Indonesia untuk berbagi juga berinovasi dengan energi terbarukan dan alternatif rendah karbon melalui gegasan besar di bidang teknologi terkait listrik 4.0.


Inilah alasan mengapa pemerintah Indonesia merasa sangat penting menyelenggarakan Peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) bukan hanya sekedar mengenal sejarah, tema dan logo dalam bentuk kata bijaksana ataupun ucapan motivasi semata.



2. LOGO PERINGATAN HARI LISTRIK NASIONAL (HLN) KE-74 TAHUN 2019

Adapun logo peringatan Hari Listrik Nasional (HLN), yaitu sebagai berikut.

 Sejarah dan Tema Peringatan Hari Listrik Nasional  SEJARAH DAN TEMA PERINGATAN HARI LISTRIK NASIONAL (HLN) 2019
Gambar logo HLN ke 74 (Hari Listrik Nasional) 2019

Baca:



3. TEMA PERINGATAN HARI LISTRIK NASIONAL (HLN) KE-74 TAHUN 2019

Sebagaimana diliris dalam isu situs resmi oleh Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) dalam harilistriknasional.com, tema utama yang diangkat dalam Peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) tahun 2019 ke 74 yaitu "Facing The Challenges of Industry 4.0 Era of Electrical Power Technology.”  (Keberlanjutan Sektor Ketenagalistrikan dalam Menghadapi Era Industri 4.0). dengan tema ini dibutuhkan menjadi momentum mengajak manusia listrik untuk terus berinovasi membuat energi terbarukan dan alternatif rendah karbon, teknologi terkait listrik 4.0 menyerupai smart grid, distributed power generation, VRE (Variable Renewable Energy), Power Digitalization and Energy Storage System, dll.


Baca:



4. MAKNA LOGO SEJARAH DAN TEMA PERINGATAN HARI LISTRIK NASIONAL (HLN) 2019

Adapun memaknai HLN tahun 2019 ke-74 yang tersirat dalam tema dan logo Peringatan Hari Listrik Nasional ini sanggup artikan bahwa perlunya menumbuhkan motivasi dengan semangat mengajak semua lapisan masyarakat: baik pelajar, pemuda, masyarakat, buruh / pekerja/ karyawan/ listrik dan gas, wacana pentingnya Gerakan berinovasi melalui membuat energi terbarukan dan alternatif rendah karbon, teknologi terkait listrik 4.0 menyerupai smart grid, distributed power generation, VRE (Variable Renewable Energy), Power Digitalization and Energy Storage System serta penghamatan sumber daya alam termasuk gas alam juga listrik yang mesti dilakukan ditengah kegiatan apapun sehari-hari. Inilah hakekat yang mestinya menjadi makna sebetulnya bukan sekedar kata ataupun ucapan semata.


Akhir kata dari pembahasan pelajarancg.blogspot.com mengucapkan selamat memperingati Hari Listrik Nasional (HLN) yang ke 74 Tahun untuk manusia listrik, cowok dan karyawan Perusahaan Listrik Negara (disingkat PLN). Semoga dunia kelistrikan di Indonesia sanggup menjelma lebih baik terutama dalam melayani kebutuhan penerangan Masyarakat, dan PLN selaku perusahaan negara di bidang kelistrikan sanggup terus berkarya, berinovasi melistriki Nusantara dan turut serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dalam menghadapi tantangan industri 4.0.

Friday, January 23, 2015

Sejarah Dan Tema Peringatan Hari Dokter Nasional (Hdn) 2019

KURIKULUM PELAJARANCG: Sejarah dan Tema Peringatan Hari Dokter Nasional (HDN) Ke-69 Tahun 2019. Peringatan Hari Dokter Nasional atau dikenal sebagai Hari Ulang Tahun Ikatan Dokter Indonesia diperingati setiap tanggal 24 Oktober oleh insan kesehatan dimana ini berawal dari gagasan Dr. Soeharto (pantia Dewan Pimpinan Pusat IDI waktu itu), atas nama sendiri, dan atas nama pengurus  lainnya, yakni Dr. Sarwono Prawirohardjo, Dr. R. Pringgadi, Dr. Puw Eng Liang, Dr. Tan Eng Tie, dan Dr. Hadrianus Sinaga menghadap notaries R. Kadiman untuk memperoleh dasar aturan berdirinya perkumpulan dokter dengan nama ‘Ikatan Dokter Indonesia’, yang dalam Anggaran Dasarnya pada tahun 1952 berkedudukan “sedapat-dapatnya di Ibukota Negara Indonesia” dan didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan”.


Dalam goresan pena Pelajaran Sejarah kali ini mari kita mengenai Asal seruan dan Tema Peringatan Hari Dokter Nasional (HDN) yang Ke-69 Tahun 2019. Sedang goresan pena Pedoman untuk Juknis Tema Peringatan Hari Dokter Nasional (HDN) Ke-69 Tahun 2019 akan pelajarancg bahas dalam artikel tersendiri.


Peringatan Hari Dokter Nasional (HDN) mempunyai sejarah penting yang panjang apabila dilihat dari asal mula perayaan. Peringatan Hari Dokter Nasional yang diselenggarakan setiap tanggal 24 Oktober tidak semata-mata dimaksudkan untuk mengenang hari kelahiran suatu organisasi maupun Pahlawan dibidang Dokter Nasional, namun lebih merupakan sebuah momentum untuk mengingat kembali suatu insiden bersejarah kiprah dokter yang memperlihatkan inspirasi/motivasi bagi seluruh bangsa Indonesia.


Salah satu upaya yang dilakukan pengurus besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) untuk mewujudkan tujuan tersebut yakni dengan Muktamar IDI. Hal ini dimaksudkan supaya dokter-dokter muda mengingat kembali filosofi dari nilai sejarah perkumpulan dokter dengan nama ‘Ikatan Dokter Indonesia’, dimana Para dokter muda mendirikan suatu perkumpulan dokter warga negara Indonesia yang baru, dan merupakan wadah representasi dunia dokter Indonesia, baik dalam maupun keluar negeri sehingga pada 24 Oktober 1950 memperoleh dasar aturan berdirinya perkumpulan dokter dengan nama ‘Ikatan Dokter Indonesia’ (disingkat IDI).


Adapun tujuan utamanya adalah:
  • Komitmen seluruh insan Kesehatan khususnya dokter termasuk pendidikan kedokteran untuk mempunyai wadah representasi dunia dokter Indonesia, baik dalam maupun keluar negeri;
  • Menumbuhkan rasa kesatuan atau meletakkan sendi-sendi persatuan dari profesi dokter Indonesia;
  • Mengajak seluruh elemen Masyarakat Indonesia untuk menyayangi kesehatan secara masif dan meluas di setiap kegiatan sehari-hari;
  • Komitmen Ikatan Dokter Indonesia secara Nasional untuk konsisten meningkatkan kesadaran dan kemauan masyarakat akan contoh hidup higienis dan sehat;
  • Menumbuhkan semangat mengajak semua lapisan masyarakat dan bentuk janji IDI dalam pengabdiannya menyehatkan masyakarat Indonesia.


Sejalan dengan tujuan tersebut, Hari Dokter Nasional (HDN) dan juga Ulang Tahun Ikatan Dokter Indonesia menjadi penggalan dalam daftar hari penting Nasional dalam mencapai tujuan-tujuan yang dibutuhkan dalam membangun bangsa sehat berkarakter menuju SDM Unggul untuk Indonesia Maju berprestasi melalui dasar dan arah peningkatan berkelanjutan.



1. SEJARAH PERINGATAN HARI DOKTER NASIONAL (HDN) 2019

Sejarah telah mencatat berawal dari gagasan Dr. Soeharto (pantia Dewan Pimpinan Pusat IDI waktu itu), atas nama sendiri, dan atas nama pengurus  lainnya, yakni Dr. Sarwono Prawirohardjo, Dr. R. Pringgadi, Dr. Puw Eng Liang, Dr. Tan Eng Tie, dan Dr. Hadrianus Sinaga menghadap notaries R. Kadiman untuk memperoleh dasar aturan berdirinya perkumpulan dokter dengan nama ‘Ikatan Dokter Indonesia, dalam pengertian pada 24 Oktober 1950 memperoleh dasar aturan berdirinya perkumpulan dokter dengan nama ‘Ikatan Dokter Indonesia’ (disingkat IDI), dari dasar aturan itulah yang menjadi landasan ditetapkannya Hari Dokter Nasional.


Dalam catatan sejarah organisasi kedokteran Indonesia, bahwa organisasi ini awalnya bermula dari perhimpunan yang berjulukan Vereniging van lndische Artsen tahun 1911, dengan tokohnya yakni dr. J.A. Kayadu yang menjabat sebagai ketua dari perkumpulan ini. Selain itu, tercatat pula nama-nama tokoh kedokteran menyerupai dr. Wahidin, dr, Soetomo dan dr Tjipto Mangunkusumo, yang bergerak dalam lapangan sosial dan politik. Yang hasilnya pada tahun 1926 perkumpulan ini berubah nama menjadi Vereniging van lndonesische Geneeskundige atau disingkat VIG.


Dalam VIG, pada masa dahulu dikenal 3 macam dokter Indonesia, diantaranya: dokter Jawa keluaran sekolah dokter Jawa, Indische Arts keluaran Stovia dan NIAS sampai dokter lulusan Faculteit Medica Batvienis pada tahun 1927.


Sayangnya pada masa pendudukan Jepang tepatnya pada tahun 1943, VIG dibubarkan dan diganti menjadi Jawa Izi Hooko Kai. Dalam waktu hampir bersamaan berkembang pula Persatuan Thabib Indonesia (Perthabin) cabang Yogya yang dianggap sebagai kelanjutan VIG masa tersebut. Hingga pada tahun 1945, dokter-dokter Indonesia belum mempunyai kesempatan untuk mendirikan suatu wadah dokter di Indonesia yang berskala nasional. Selanjutnya pada tahun 1948 didirikan Perkumpulan Dokter Indonesia (PDI), yang dimotori kalangan dokter-dokter muda di bawah pimpinan dr. Darma Setiawan Notohadmojo. Makara tidaklah mungkin kedua organisasi kedokteran; Perthabin dan PDI sekaligus mejadi wadah dokter di Indonesia, oleh alasannya yakni itu dicapai mufakat antara Perthabin dan Dewan Pimpinan PDI untuk mendirikan suatu perhimpunan dokter baru.


Tepat pada tanggal 30 Juli 1950, PB Perthabin (Persatuan Thabib Indonesia) dan DP-PDI (Perkumpulan Dokter Indonesia) menyelenggarakan rapat. Atas proposal Dr. Seno Sastromidjojo dibentuklah panitia Muktamar Dokter Warganegara Indonesia (PMDWNI), yang diketuai Dr. Bahder Djohan. Kemudian pada tanggal 22 - 25 September 1950, Muktamar I Ikatan Dokter Indonesia (MIDI) digelar di Deca Park yang kemudian menjadi gedung pertemuan Kotapraja Jakarta. Dalam muktamar IDI itu, Dr. Sarwomo prawirohardjo terpilih menjadi ketua umum IDI pertama. Untuk pemgukuhan resmi, pada tanggal 24 Oktober 1950, Dr. Soeharto menghadap notaris untuk memperoleh dasar aturan berdirinya perkumpulan dokter dengan nama “Ikatan Dokter Indonesia” .


Dari dasar aturan berdirinya perkumpulan dokter dengan nama “Ikatan Dokter Indonesia”, nama yang tercantum di sertifikat IDI yakni Dr. Soeharto, Dr.Sarwomo Prawihardjo, Dr. R. Pringgadi, Dr. Puw Eng Liang, Dr. Tan Eng Tie, dan Dr. Hadrianus Sinaga. Maka semenjak itu mulai ditetapkan sebagai hari lahirnya ikatan Dokter Indonesia (IDI).


Hari lahirnya ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada tanggal 24 Oktober kemudian ditetapkan sebagai Hari Dokter Nasional (HDN). Peringatan atau perayaan Hari Dokter Indonesia, bertujuan sebagai rasa hormat kepada seluruh dokter yang sudah sanggup menjalankan tugasnya dengan baik dan penuh keikhlasan serta telah berhasil menumbuhkan rasa kesatuan atau meletakkan sendi-sendi persatuan dari profesi dokter Indonesia.



Pada ketika itu, apabila ditilik asal mula semangat mengajak semua lapisan masyarakat dan bentuk janji IDI dalam pengabdiannya menyehatkan masyakarat Indonesia dan sendi-sendi persatuan dari profesi dokter Indonesia. Itulah sebabnya mengapa ditetapkan hari jadi IDI (Ikatan Dokter Indonesia ) pada tanggal 24 Oktober sebagai Perayaan Dokter Nasional (HDN).


Adapun maksud dan tujuan penyelenggaraan Muktamar Dokter Warganegara Indonesia (PMDWNI), yang diketuai Dr. Bahder Djohan yakni untuk memperlihatkan kepada dunia luar, bahwa dunia profesi kedokteran bangsa Indonesia mempunyai kedudukan yang sama antara dokter-dokter Nasional dengan dokter negara lain dalam segi kualitas layanannya.



Berdasarkan sejarah singkat inilah, sudah semestinya Dokter-dokter muda di Indonesia mempunyai tekad besar lengan berkuasa dalam membangun peningkatan kualitas dan prestasi kesehatan dibidang ilmu kedokteran melalui training dan pengembangan dokter yang didukung oleh prasarana dan sarana pendidikan kedokteran, serta penerapan ilmu pengetahuan teknologi dan teknologi dokter baik yang dilakukan pemerintah, pelajar, mahasiswa, dokter, perawat, bidan dan semua elemen kesehatan serta kedokteran Indonesia.


Inilah alasan mengapa pemerintah Indonesia merasa sangat penting menyelenggarakan Peringatan Hari Dokter Nasional (HDN) bukan hanya sekedar mengenal sejarah, tema dan logo dalam bentuk kata bijaksana ataupun ucapan motivasi semata.




2. LOGO PERINGATAN HARI DOKTER NASIONAL (HDN) KE-69 TAHUN 2019

Adapun logo peringatan Hari Dokter Nasional (HDN) selalu dipakai juga sebagai momentum Hari Bakti Dokter Indonesia (HBDI) dan Hari Ulang Tahun IDI.


 Sejarah dan Tema Peringatan Hari Dokter Nasional  SEJARAH DAN TEMA PERINGATAN HARI DOKTER NASIONAL (HDN) 2019
Gambar logo IDI untuk HDN (Hari Dokter Nasional) 2019

 Sejarah dan Tema Peringatan Hari Dokter Nasional  SEJARAH DAN TEMA PERINGATAN HARI DOKTER NASIONAL (HDN) 2019

Gambar Logo HUT IDI ke 69 tahun 2019


Catatan: Sebagaimana Siaran pers IDI pada senin 7 Oktober, menyebutkan kegiatan bertajuk IDINESIA (IDI untuk Indonesia) yang diselenggarakan di sekitar Jakarta, Tangerang, Bogor, dan Banten pada Oktober sampai November mendatang itu, merupakan janji dan keikutserta IDI dalam pembangunan kesehatan bangsa dimana ini juga sebagai pedoman resmi peringatan ke-69 tahun 2019 untuk HDN dan keempat logo ini telah banyak terdapat di spanduk maupun baliho pelaksanaan kegiatan Pra-HDN dalam menyambut HDN di 2019.

Baca:



3. TEMA PERINGATAN HARI DOKTER NASIONAL (HDN) KE-69 TAHUN 2019

Sebagaimana diliris dalam gosip Facebook resmi oleh PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), tema utama yang diangkat dalam Peringatan Hari Dokter Nasional (HDN) tahun 2019 ke 69 yakni "IDI UNTUK INDONESIA”. dengan tema ini dibutuhkan menjadi momentum untuk mengajak mengajak Sejawat Dokter Anggota IDI melaksanakan pendidikan dan penanggulangan problem kekerdilan (Stunting), penyakit tidak menular, dan kesehatan reproduksi cukup umur dalam upaya mendukung pembangunan sumber daya insan yang sehat, produktif, dan berdaya saing.




4. MAKNA LOGO SEJARAH DAN TEMA PERINGATAN HARI DOKTER NASIONAL (HDN) 2019

Adapun memaknai HDN tahun 2019 ke-69 yang tersirat dalam tema dan logo Peringatan Hari Dokter Nasional atau ulang tahun IDI ini sanggup artikan bahwa perlunya menumbuhkan motivasi dengan semangat mengajak semua lapisan masyarakat: baik pelajar, masyarakat, pekerja/ karyawan, wacana pentingnya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) juga  pendidikan dan penanggulangan problem kekerdilan (Stunting), penyakit tidak menular, dan kesehatan reproduksi cukup umur dalam upaya mendukung pembangunan sumber daya insan yang sehat, produktif, dan berdaya saing melalui kegiatan upaya mengatasi problem kesehatan di Indonesia, khususnya kekerdilan dan kesehatan reproduksi remaja, kiprah semua elemen masyarakat, termasuk organisasi profesi menyerupai IDI, dibutuhkan yang mesti dilakukan ditengah acara apapun sehari-hari. Inilah hakekat yang mestinya menjadi makna bahu-membahu bukan sekedar kata ataupun ucapan semata.


Akhir kata dari pembahasan pelajarancg.blogspot.com mengucapkan selamat memperingati Hari Dokter Nasional (HDN) dan Dirgahayu IDI untuk Indonesia lebih baik, bersama Dokter, insan kesehatan mari lakukan hal sederhana namun berdampak besar, dimulai dari konsisten meningkatkan kesadaran dan kemauan masyarakat akan contoh hidup higienis dan sehat, rutin basuh tangan yang baik dan benar lantaran sanggup mencegah penyebaran penyakit.