Showing posts sorted by relevance for query ucapan-selamat-menunaikan-ibadah-puasa-ramadhan. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query ucapan-selamat-menunaikan-ibadah-puasa-ramadhan. Sort by date Show all posts

Tuesday, December 22, 2020

Pengertian Puasa Ramadhan: Syarat, Keutamaan, Rukun, Niat, Ucapan, Pesan Yang Tersirat Dari Berpuasa Ramadhan

Pengertian Puasa ramadhan adalam salah satu rukun Islam. Puasa secara etimologi berasal dari kata bahasa Arab shaum (الصوم) atau shiyam. Dimana dalam istilah Berpuasa ialah menahan, berhenti, dan tidak bergerak. Bukan hanya dalam Islam namun banyak pedoman Agama lainnya menyerupai Kristen, Hindu hingga Buddha mengenal Puasa karena mempunyai makna dan manfaat faktual dengan melaksanakan puasa walaupun caranya berbeda.

Khususnya Agama Islam, Puasa merupakan ibadah yang menjadi salah satu dari rukun Islam. Rukun Islam yang ke 3 yaitu Puasa wajib di bulan suci Ramadhan. Tentunya selain dari puasa wajib tersebut terdapat jenis atau macam puasa mulai dari sunnah, makruh, haram dan puasa wajib itu sendiri. Banyak para jago fiqih, aturan syari'at hingga sunnah wal jamaah mengemukakan pendapat mereka mengenai apa yang dimaksud dengan puasa Ramadhan. Namun secara umum sebagaimana dikemukakan dalam al-Quran surah Al-Baqarah ayat 183, puasa Ramadhan ialah Allah SWT berfirman :


يأَيُّهَا الَّذِينَءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ * أَيَّامًا مَّعْدُودَاتٍ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُ وَأَن تَصُومُواْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ * شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِى أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلاَ يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُواْ الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُواْ اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kau berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kau semoga kau bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang telah ditentukan. Maka siapa di antara kau yang sakit atau dalam perjalanan jauh (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang-orang yang berat menjalankannya (orang renta dan orang sakit yang tidak diperlukan lagi kesembuhannya, yang tidak bisa berpuasa, kalau mereka tidak berpuasa) wajib membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin (untuk setiap satu hari puasa yang ditinggalkan). Barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu kalau kau mengetahui."

Pengertian Puasa ramadhan adalam salah satu rukun Islam PENGERTIAN PUASA RAMADHAN: SYARAT, KEUTAMAAN, RUKUN, NIAT, UCAPAN, HIKMAH DARI BERPUASA RAMADHAN


Apabila memaknai dari terjemahan isi ayat Al-Qur'an diatas menyebutkan terdapat ketentuan dan syarat juga keutamaan melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. Untuk lebih mendalami pelajaran Agama Islam mengenai syarat, keutamaan, rukun, niat, ucapan, pesan tersirat dari berpuasa ramadhan khususnya menyabut bulan suci di tahun 2019 ini berikut penjelasannya.



SYARAT PUASA RAMADHAN

Untuk menjalankan dan melaksanakan ibadah puasa wajib di bulan suci Ramadhan supaya kita mendapat pesan tersirat sesunguhnya tentu terdapat syarat-syarat wajib atau ketentuan yang harus dipenuhi. Adapun ketentuan seseorang diwajibkan menunaikan ibadah puasa :

1. Islam

Puasa tidak wajib bagi orang selain Islam. Puasa ialah ibadah fisik yang membutuhkan niat, sementara niat dikatakan sah apabila dilakukan oleh yang beragama Islam. Intinya, apabila seseorang murtad pada hari puasanya maka batallah puasa itu. Maka ia wajib mengqadha atau mengganti puasa tersebut kalau kembali masuk Islam.

2. Baligh

Puasa tidak wajib bagi orang yang belum baligh atau anak kecil. Namun, sangat penting bagi setiap orangtua untuk wajib mengajarkan juga melatih berpuasa kepada mereka dengan tujuan kelak ketika memenuhi persyaratan ia telah terbiasa melaksanakan ibadah tersebut.

3. Berakal

Orang yang dalam kondisi tidak pintar (Gila) maka tidak diwajibkan berpuasa karena ia tidak termasuk mukallaf. Mukallaf berarti orang yang masuk dalam konstitusi aturan Islam. Rasulullah SAW pernah menyampaikan bahwa seseorang tidak termasuk mukallaf kalau ia hilang ingatan, dalam keadaan tertidur dan termasuk belum baliqh.

4. Mampu

Puasa tidak wajib bagi yang tidak bisa karena sudah renta renta atau sakit parah yang tidak kunjung sembuh. Lain halnya dengan orang sakit yang sembuh kembali, ia wajib menunaikan puasanya ketika sudah pulih serta wajib mengqadha puasa yang ditinggalkannya sebagaimana disebutkan dalam surah Al-Baqarah ayat 183 diatas.

5. Tidak dalam bepergian (musafir)

Seseorang yang sedang dalam bepergian jauh (musafir) sekira 80 km atau lebih, ia tidak wajib berpuasa, tetapi selepas Ramadhan ia wajib mengqadhanya (menggantinya). Ini juga dijelaskan dalam firman Allah SWT surah Al-Baqarah ayat 183 diatas.

6. Perempuan yang suci dari haid dan nifas

Perempuan yang sedang haid atau nifas tidak wajib berpuasa. Kalaupun ia berpuasa maka puasanya tidak sah, bahkan haram hukumnya sehingga tidak membuahkan pahala, tetapi justru berakibat dosa.


Keenam syarat-syarat wajib tersebut harus dipenuhi ketika umat muslim ingin melaksanakan puasa wajib Ramadhan apabila syarat dan ketentuan ini tidak terpenuhi maka batallah ibadahnya.


KEUTAMAAN PUASA RAMADHAN

Adapun keutamaan-keutamaan seseorang menunaikan ibadah puasa yaitu:
  1. Puasa Romadon ialah jalan meraih ketakwaan.
  2. Puasa ialah karena dosa-dosa diampuni, apabila dikerjakan berdasar iman, tulus serta meneladani Rasulullah SAW.
  3. Pahala puasa yang melimpah ruah, apabila dilakukan sesuai dengan adab-adab dan ketentuan wajibnya.
  4. Puasa ialah perisai dari perbuatan yang haram.
  5. Puasa ialah perisai dari api neraka.
  6. Bau verbal orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari aroma kasturi.
  7. Meraih dua kebahagiaan dengan puasa, yaitu kebahagiaan ketika berbuka dan ketika berjumpa dengan Allah SWT.
  8. Masuk nirwana dari pintu khusus yang berjulukan Ar-Royyan.
  9. Berpuasa dan membaca Al-Qur’an ialah dua amalan yang akan memberi syafa’at bagi pemiliknya di hari selesai zaman nanti.
  10. Doa orang yang berpuasa tidak akan ditolak atau insyaAllah terijabah.

Tentu selain keutamaan-keutamaan yang disebutkan masih aneka macam keutamaan yang bisa kita sanggup ketika kita melaksanakan ibadah dari rukun Islam yang ke tiga ini.



RUKUN PUASA RAMADHAN

Adapun beberapa rukun-rukun berpuasa yaitu:

1. Niat

Niat tidak harus diucapkan dengan lisan karena ia merupakan pekerjaan hati. Barangsiapa sahur di malam hari dengan maksud bahwa besok ia akan berpuasa maka itu sudah terbilang sebagai niat.

Lalu kapan sebaiknya niat berpuasa dilakukan?

Khusus bulan Ramadhan dan puasa wajib lainnya, niat-niat harus dilakukan pada malam hari, di antara waktu maghrib hingga terbitnya fajar/subuh. Karena itu, tidak sah puasa seseorang kalau niatnya gres dilakukan pada siang hari. Sedangkan untuk niat puasa sunnah boleh dilakukan sesudah terbit fajar sebelum matahari tergelincir, asalkan dengan syarat belum melaksanakan hal-hal yang membatalkan puasa, menyerupai makan, minum, dan lain sebagainya.

Baca :



2. Imsak - menahan diri dari yang membatalkan puasa

Yang dimaksud dengan imsak ialah menahan diri dari makanan, minuman, korelasi suami isteri, dan segala hal yang membatalkan puasa semenjak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Secara rinci, maksud menahan diri dalam konteks puasa ialah sebagai berikut :
  • Menahan diri dari makan, ini artinya memasukkan sesuatu benda atau kuliner ke dalam mulut, dan terus disalurkan melalui kerongkongan. Jadi, batasan yang disebut makan ialah bila sesuatu benda sudah melalui lobang kerongkongan.
  • Menahan diri dari minum ini artinya memasukkan sesuatu benda cair ke dalam mulut, terus disalurkan melalui kerongkongan. Perbuatan itu disebut minum apabila benda cair tersebut sudah melewati kerongkongan. Bagaimana dengan ludah? Menelan ludah tidah membatalkan puasa selama air ludah itu suci, yaitu tidak bercampur benda najis, misalnya darah atau nanah, tidak bercampur dengan kuliner walaupun sedikit, dan belum keluar dari mulut. Menggosok gigi, berkumur, membersihkan gigi, dan lain-lain, selama tidak memasukkan sesuatu benda melewati kerongkongan maka puasanya tetap sah atau tidak batal.
  • Menahan diri dari korelasi suami isteri. ini artinya larangan namun ini hanya berlaku pada ketika puasa, yaitu mulai matahari terbit hingga matahari tenggelam.


NIAT PUASA RAMADHAN

Adapun beberapa niat-niat berpuasa yaitu:

Bacaan niat Berpuasa Ramadhan Yang Benar

Dalam Bahasa Arab:

نَوَيتُ صَومَ غَدِِ عَن أَدَاءِ فَرضِ شَهرِ رَمَضَانَ هَذِهِ سَنَةِ لِلَّهِ تَعَالَى


Dalam Bahasa Inggris:

I'm fasting tomorrow's intention to perform the fard in the month of bulan ampunan this year, because Allah Ta'ala

Dalam Bahasa Indonesia:

NAWAITU SHAUMA GHADIN 'AN ADAI FARDHI SYAHRI RAMADHANA HADZIHI SANATI LILLAHI TA'ALA

Artinya:

Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala

Niat ingsun puoso ing dina ngesuk saking anekani ferdhune wulan Romadhon taun iki,kerono Alloh Ta'ala - Bahasa Jawa.


Niat abdi puasa Poe isuk bulan romdhon taun iyeu fardhu karana Alloh Ta'ala - Bahasa Sunda.



Bacaan niat Berbuka Puasa Yang Benar

Dalam Bahasa Arab:

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ


Dalam Bahasa Inggris:

O God, In thee I fasted, with thy faith, unto You I surrender and I eat with the fast (Fast), with the grace of God, O god most compassionate.

Dalam Bahasa Indonesia:

ALLAAHUMMA LAKASUMTU WABIKA AAMANTU WA’ALAA RIZQIKA AFTHORTU BIROHMATIKA YAA ARHAMAR ROOHIMIIN

Artinya:

Ya Allah karena-Mu saya berpuasa, Dengan-Mu saya beriman, kepada-Mu saya berserah dan dengan rezeki-Mu saya berbuka (Puasa), dengan Rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih.


UCAPAN SELAMAT BERPUASA

Adapun beberapa pola ucapan-ucapan selamat berpuasa yaitu:

"Saya mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan 2019 1 Ramadhan 1440 Hijriyah."

"Saya mengucapkan selamat berbuka Puasa Ramadhan 2019 1 Ramadhan 1440 Hijriyah."

"Saya mengucapkan selamat bersantap sahur Puasa Ramadhan 2019 1 Ramadhan 1440 Hijriyah."

"Saya mengucapkan selamat tiba bulan suci Puasa Ramadhan 2019 1 Ramadhan 1440 Hijriyah. Marhaban Ya Ramadhan."


HIKMAH BERPUASA

Adapun beberapa pesan tersirat dan manfaat ibadah puasa yaitu:

  1. Puasa ialah sarana menggapai ketakwaan dan keimanan seseorang.
  2. Puasa ialah sarana mensyukuri nikmat yang diberikan.
  3. Puasa berarti melatih diri untuk mengekang jiwa, melembutkan hati termasuk kata cinta dan mengendalikan syahwat.
  4. Puasa memfokuskan hati untuk berdzikir dan berfikir perihal keagungan dan kebesaran Allah SWT.
  5. Puasa mengakibatkan orang yang kaya semakin memahami besarnya nikmat Allah SWT kepadanya.
  6. Puasa memunculkan sifat cinta kasih sayang dan lemah lembut terhadap orang-orang miskin.
  7. Puasa menyempitkan jalan peredaran setan dalam darah manusia.
  8. Puasa melatih kesabaran dan meraih pahala kesabaran tersebut, karena dalam puasa terdapat tiga macam kesabaran sekaligus, yaitu sabar menghadapi kesulitan, sabar dalam menjalankan perintah Allah dan sabar dalam menjauhi larangan-Nya.
  9. Puasa sangat bermanfaat bagi kesehatan ini juga diakui oleh dunia kesehatan.
  10. Hikmah puasa terbesar ialah penghambaan kepada Allah SWT dan peneladanan kepada Rasulullah SAW.



KESIMPULAN PENGERTIAN PUASA RAMADHAN: SYARAT, KEUTAMAAN, RUKUN, NIAT, UCAPAN, HIKMAH DARI BERPUASA RAMADHAN

Setelah kita mengerti makna dari puasa, syarat dan keutamaan puasa Ramadhan semoga kita ketika menyambut bulan suci romadon nanti terdapat kegembiraan dari dalam hati bukan sekedar kata maupun ucapan semata.

Sebagaimana perkataan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, Beliau bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ ، وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Yang artinya:
"Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena kepercayaan dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosanya yang telah lalu, dan barangsiapa sholat di malam lailatul qodr karena kepercayaan dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosanya yang telah lalu." - HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu.


Marhaban Ya Ramadhan Marhaban Ya Syahrus Syiam ...
Semoga bermanfaat, selesai kata mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan 2019 1440 H untuk seluruh umat Islam di dunia serta yang melaksanakannya. Minal Aidin Wal Faidzin Mohon Maaf Lahir dan Bathin

Thursday, July 23, 2020

Pengertian Puasa Ramadhan: Syarat, Keutamaan, Rukun, Niat, Ucapan, Pesan Yang Tersirat Dari Berpuasa Ramadhan

Pengertian Puasa ramadhan adalam salah satu rukun Islam. Puasa secara etimologi berasal dari kata bahasa Arab shaum (الصوم) atau shiyam. Dimana dalam istilah Berpuasa ialah menahan, berhenti, dan tidak bergerak. Bukan hanya dalam Islam namun banyak pedoman Agama lainnya menyerupai Kristen, Hindu hingga Buddha mengenal Puasa karena mempunyai makna dan manfaat faktual dengan melaksanakan puasa walaupun caranya berbeda.

Khususnya Agama Islam, Puasa merupakan ibadah yang menjadi salah satu dari rukun Islam. Rukun Islam yang ke 3 yaitu Puasa wajib di bulan suci Ramadhan. Tentunya selain dari puasa wajib tersebut terdapat jenis atau macam puasa mulai dari sunnah, makruh, haram dan puasa wajib itu sendiri. Banyak para jago fiqih, aturan syari'at hingga sunnah wal jamaah mengemukakan pendapat mereka mengenai apa yang dimaksud dengan puasa Ramadhan. Namun secara umum sebagaimana dikemukakan dalam al-Quran surah Al-Baqarah ayat 183, puasa Ramadhan ialah Allah SWT berfirman :


يأَيُّهَا الَّذِينَءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ * أَيَّامًا مَّعْدُودَاتٍ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُ وَأَن تَصُومُواْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ * شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِى أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلاَ يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُواْ الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُواْ اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kau berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kau semoga kau bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang telah ditentukan. Maka siapa di antara kau yang sakit atau dalam perjalanan jauh (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang-orang yang berat menjalankannya (orang renta dan orang sakit yang tidak diperlukan lagi kesembuhannya, yang tidak bisa berpuasa, kalau mereka tidak berpuasa) wajib membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin (untuk setiap satu hari puasa yang ditinggalkan). Barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu kalau kau mengetahui."

Pengertian Puasa ramadhan adalam salah satu rukun Islam PENGERTIAN PUASA RAMADHAN: SYARAT, KEUTAMAAN, RUKUN, NIAT, UCAPAN, HIKMAH DARI BERPUASA RAMADHAN


Apabila memaknai dari terjemahan isi ayat Al-Qur'an diatas menyebutkan terdapat ketentuan dan syarat juga keutamaan melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. Untuk lebih mendalami pelajaran Agama Islam mengenai syarat, keutamaan, rukun, niat, ucapan, pesan tersirat dari berpuasa ramadhan khususnya menyabut bulan suci di tahun 2019 ini berikut penjelasannya.



SYARAT PUASA RAMADHAN

Untuk menjalankan dan melaksanakan ibadah puasa wajib di bulan suci Ramadhan supaya kita mendapat pesan tersirat sesunguhnya tentu terdapat syarat-syarat wajib atau ketentuan yang harus dipenuhi. Adapun ketentuan seseorang diwajibkan menunaikan ibadah puasa :

1. Islam

Puasa tidak wajib bagi orang selain Islam. Puasa ialah ibadah fisik yang membutuhkan niat, sementara niat dikatakan sah apabila dilakukan oleh yang beragama Islam. Intinya, apabila seseorang murtad pada hari puasanya maka batallah puasa itu. Maka ia wajib mengqadha atau mengganti puasa tersebut kalau kembali masuk Islam.

2. Baligh

Puasa tidak wajib bagi orang yang belum baligh atau anak kecil. Namun, sangat penting bagi setiap orangtua untuk wajib mengajarkan juga melatih berpuasa kepada mereka dengan tujuan kelak ketika memenuhi persyaratan ia telah terbiasa melaksanakan ibadah tersebut.

3. Berakal

Orang yang dalam kondisi tidak pintar (Gila) maka tidak diwajibkan berpuasa karena ia tidak termasuk mukallaf. Mukallaf berarti orang yang masuk dalam konstitusi aturan Islam. Rasulullah SAW pernah menyampaikan bahwa seseorang tidak termasuk mukallaf kalau ia hilang ingatan, dalam keadaan tertidur dan termasuk belum baliqh.

4. Mampu

Puasa tidak wajib bagi yang tidak bisa karena sudah renta renta atau sakit parah yang tidak kunjung sembuh. Lain halnya dengan orang sakit yang sembuh kembali, ia wajib menunaikan puasanya ketika sudah pulih serta wajib mengqadha puasa yang ditinggalkannya sebagaimana disebutkan dalam surah Al-Baqarah ayat 183 diatas.

5. Tidak dalam bepergian (musafir)

Seseorang yang sedang dalam bepergian jauh (musafir) sekira 80 km atau lebih, ia tidak wajib berpuasa, tetapi selepas Ramadhan ia wajib mengqadhanya (menggantinya). Ini juga dijelaskan dalam firman Allah SWT surah Al-Baqarah ayat 183 diatas.

6. Perempuan yang suci dari haid dan nifas

Perempuan yang sedang haid atau nifas tidak wajib berpuasa. Kalaupun ia berpuasa maka puasanya tidak sah, bahkan haram hukumnya sehingga tidak membuahkan pahala, tetapi justru berakibat dosa.


Keenam syarat-syarat wajib tersebut harus dipenuhi ketika umat muslim ingin melaksanakan puasa wajib Ramadhan apabila syarat dan ketentuan ini tidak terpenuhi maka batallah ibadahnya.


KEUTAMAAN PUASA RAMADHAN

Adapun keutamaan-keutamaan seseorang menunaikan ibadah puasa yaitu:
  1. Puasa Romadon ialah jalan meraih ketakwaan.
  2. Puasa ialah karena dosa-dosa diampuni, apabila dikerjakan berdasar iman, tulus serta meneladani Rasulullah SAW.
  3. Pahala puasa yang melimpah ruah, apabila dilakukan sesuai dengan adab-adab dan ketentuan wajibnya.
  4. Puasa ialah perisai dari perbuatan yang haram.
  5. Puasa ialah perisai dari api neraka.
  6. Bau verbal orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari aroma kasturi.
  7. Meraih dua kebahagiaan dengan puasa, yaitu kebahagiaan ketika berbuka dan ketika berjumpa dengan Allah SWT.
  8. Masuk nirwana dari pintu khusus yang berjulukan Ar-Royyan.
  9. Berpuasa dan membaca Al-Qur’an ialah dua amalan yang akan memberi syafa’at bagi pemiliknya di hari selesai zaman nanti.
  10. Doa orang yang berpuasa tidak akan ditolak atau insyaAllah terijabah.

Tentu selain keutamaan-keutamaan yang disebutkan masih aneka macam keutamaan yang bisa kita sanggup ketika kita melaksanakan ibadah dari rukun Islam yang ke tiga ini.



RUKUN PUASA RAMADHAN

Adapun beberapa rukun-rukun berpuasa yaitu:

1. Niat

Niat tidak harus diucapkan dengan lisan karena ia merupakan pekerjaan hati. Barangsiapa sahur di malam hari dengan maksud bahwa besok ia akan berpuasa maka itu sudah terbilang sebagai niat.

Lalu kapan sebaiknya niat berpuasa dilakukan?

Khusus bulan Ramadhan dan puasa wajib lainnya, niat-niat harus dilakukan pada malam hari, di antara waktu maghrib hingga terbitnya fajar/subuh. Karena itu, tidak sah puasa seseorang kalau niatnya gres dilakukan pada siang hari. Sedangkan untuk niat puasa sunnah boleh dilakukan sesudah terbit fajar sebelum matahari tergelincir, asalkan dengan syarat belum melaksanakan hal-hal yang membatalkan puasa, menyerupai makan, minum, dan lain sebagainya.

Baca :



2. Imsak - menahan diri dari yang membatalkan puasa

Yang dimaksud dengan imsak ialah menahan diri dari makanan, minuman, korelasi suami isteri, dan segala hal yang membatalkan puasa semenjak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Secara rinci, maksud menahan diri dalam konteks puasa ialah sebagai berikut :
  • Menahan diri dari makan, ini artinya memasukkan sesuatu benda atau kuliner ke dalam mulut, dan terus disalurkan melalui kerongkongan. Jadi, batasan yang disebut makan ialah bila sesuatu benda sudah melalui lobang kerongkongan.
  • Menahan diri dari minum ini artinya memasukkan sesuatu benda cair ke dalam mulut, terus disalurkan melalui kerongkongan. Perbuatan itu disebut minum apabila benda cair tersebut sudah melewati kerongkongan. Bagaimana dengan ludah? Menelan ludah tidah membatalkan puasa selama air ludah itu suci, yaitu tidak bercampur benda najis, misalnya darah atau nanah, tidak bercampur dengan kuliner walaupun sedikit, dan belum keluar dari mulut. Menggosok gigi, berkumur, membersihkan gigi, dan lain-lain, selama tidak memasukkan sesuatu benda melewati kerongkongan maka puasanya tetap sah atau tidak batal.
  • Menahan diri dari korelasi suami isteri. ini artinya larangan namun ini hanya berlaku pada ketika puasa, yaitu mulai matahari terbit hingga matahari tenggelam.


NIAT PUASA RAMADHAN

Adapun beberapa niat-niat berpuasa yaitu:

Bacaan niat Berpuasa Ramadhan Yang Benar

Dalam Bahasa Arab:

نَوَيتُ صَومَ غَدِِ عَن أَدَاءِ فَرضِ شَهرِ رَمَضَانَ هَذِهِ سَنَةِ لِلَّهِ تَعَالَى


Dalam Bahasa Inggris:

I'm fasting tomorrow's intention to perform the fard in the month of bulan ampunan this year, because Allah Ta'ala

Dalam Bahasa Indonesia:

NAWAITU SHAUMA GHADIN 'AN ADAI FARDHI SYAHRI RAMADHANA HADZIHI SANATI LILLAHI TA'ALA

Artinya:

Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala

Niat ingsun puoso ing dina ngesuk saking anekani ferdhune wulan Romadhon taun iki,kerono Alloh Ta'ala - Bahasa Jawa.


Niat abdi puasa Poe isuk bulan romdhon taun iyeu fardhu karana Alloh Ta'ala - Bahasa Sunda.



Bacaan niat Berbuka Puasa Yang Benar

Dalam Bahasa Arab:

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ


Dalam Bahasa Inggris:

O God, In thee I fasted, with thy faith, unto You I surrender and I eat with the fast (Fast), with the grace of God, O god most compassionate.

Dalam Bahasa Indonesia:

ALLAAHUMMA LAKASUMTU WABIKA AAMANTU WA’ALAA RIZQIKA AFTHORTU BIROHMATIKA YAA ARHAMAR ROOHIMIIN

Artinya:

Ya Allah karena-Mu saya berpuasa, Dengan-Mu saya beriman, kepada-Mu saya berserah dan dengan rezeki-Mu saya berbuka (Puasa), dengan Rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih.


UCAPAN SELAMAT BERPUASA

Adapun beberapa pola ucapan-ucapan selamat berpuasa yaitu:

"Saya mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan 2019 1 Ramadhan 1440 Hijriyah."

"Saya mengucapkan selamat berbuka Puasa Ramadhan 2019 1 Ramadhan 1440 Hijriyah."

"Saya mengucapkan selamat bersantap sahur Puasa Ramadhan 2019 1 Ramadhan 1440 Hijriyah."

"Saya mengucapkan selamat tiba bulan suci Puasa Ramadhan 2019 1 Ramadhan 1440 Hijriyah. Marhaban Ya Ramadhan."


HIKMAH BERPUASA

Adapun beberapa pesan tersirat dan manfaat ibadah puasa yaitu:

  1. Puasa ialah sarana menggapai ketakwaan dan keimanan seseorang.
  2. Puasa ialah sarana mensyukuri nikmat yang diberikan.
  3. Puasa berarti melatih diri untuk mengekang jiwa, melembutkan hati termasuk kata cinta dan mengendalikan syahwat.
  4. Puasa memfokuskan hati untuk berdzikir dan berfikir perihal keagungan dan kebesaran Allah SWT.
  5. Puasa mengakibatkan orang yang kaya semakin memahami besarnya nikmat Allah SWT kepadanya.
  6. Puasa memunculkan sifat cinta kasih sayang dan lemah lembut terhadap orang-orang miskin.
  7. Puasa menyempitkan jalan peredaran setan dalam darah manusia.
  8. Puasa melatih kesabaran dan meraih pahala kesabaran tersebut, karena dalam puasa terdapat tiga macam kesabaran sekaligus, yaitu sabar menghadapi kesulitan, sabar dalam menjalankan perintah Allah dan sabar dalam menjauhi larangan-Nya.
  9. Puasa sangat bermanfaat bagi kesehatan ini juga diakui oleh dunia kesehatan.
  10. Hikmah puasa terbesar ialah penghambaan kepada Allah SWT dan peneladanan kepada Rasulullah SAW.



KESIMPULAN PENGERTIAN PUASA RAMADHAN: SYARAT, KEUTAMAAN, RUKUN, NIAT, UCAPAN, HIKMAH DARI BERPUASA RAMADHAN

Setelah kita mengerti makna dari puasa, syarat dan keutamaan puasa Ramadhan semoga kita ketika menyambut bulan suci romadon nanti terdapat kegembiraan dari dalam hati bukan sekedar kata maupun ucapan semata.

Sebagaimana perkataan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, Beliau bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ ، وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Yang artinya:
"Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena kepercayaan dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosanya yang telah lalu, dan barangsiapa sholat di malam lailatul qodr karena kepercayaan dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosanya yang telah lalu." - HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu.


Marhaban Ya Ramadhan Marhaban Ya Syahrus Syiam ...
Semoga bermanfaat, selesai kata mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan 2019 1440 H untuk seluruh umat Islam di dunia serta yang melaksanakannya. Minal Aidin Wal Faidzin Mohon Maaf Lahir dan Bathin

Wednesday, April 7, 2021

Pengertian Puasa Ramadhan: Syarat, Keutamaan, Rukun, Niat, Ucapan, Pesan Yang Tersirat Dari Berpuasa Ramadhan

Pengertian Puasa ramadhan adalam salah satu rukun Islam. Puasa secara etimologi berasal dari kata bahasa Arab shaum (الصوم) atau shiyam. Dimana dalam istilah Berpuasa ialah menahan, berhenti, dan tidak bergerak. Bukan hanya dalam Islam namun banyak pedoman Agama lainnya menyerupai Kristen, Hindu hingga Buddha mengenal Puasa karena mempunyai makna dan manfaat faktual dengan melaksanakan puasa walaupun caranya berbeda.

Khususnya Agama Islam, Puasa merupakan ibadah yang menjadi salah satu dari rukun Islam. Rukun Islam yang ke 3 yaitu Puasa wajib di bulan suci Ramadhan. Tentunya selain dari puasa wajib tersebut terdapat jenis atau macam puasa mulai dari sunnah, makruh, haram dan puasa wajib itu sendiri. Banyak para jago fiqih, aturan syari'at hingga sunnah wal jamaah mengemukakan pendapat mereka mengenai apa yang dimaksud dengan puasa Ramadhan. Namun secara umum sebagaimana dikemukakan dalam al-Quran surah Al-Baqarah ayat 183, puasa Ramadhan ialah Allah SWT berfirman :


يأَيُّهَا الَّذِينَءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ * أَيَّامًا مَّعْدُودَاتٍ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُ وَأَن تَصُومُواْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ * شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِى أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلاَ يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُواْ الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُواْ اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kau berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kau semoga kau bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang telah ditentukan. Maka siapa di antara kau yang sakit atau dalam perjalanan jauh (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang-orang yang berat menjalankannya (orang renta dan orang sakit yang tidak diperlukan lagi kesembuhannya, yang tidak bisa berpuasa, kalau mereka tidak berpuasa) wajib membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin (untuk setiap satu hari puasa yang ditinggalkan). Barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu kalau kau mengetahui."

Pengertian Puasa ramadhan adalam salah satu rukun Islam PENGERTIAN PUASA RAMADHAN: SYARAT, KEUTAMAAN, RUKUN, NIAT, UCAPAN, HIKMAH DARI BERPUASA RAMADHAN


Apabila memaknai dari terjemahan isi ayat Al-Qur'an diatas menyebutkan terdapat ketentuan dan syarat juga keutamaan melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. Untuk lebih mendalami pelajaran Agama Islam mengenai syarat, keutamaan, rukun, niat, ucapan, pesan tersirat dari berpuasa ramadhan khususnya menyabut bulan suci di tahun 2019 ini berikut penjelasannya.



SYARAT PUASA RAMADHAN

Untuk menjalankan dan melaksanakan ibadah puasa wajib di bulan suci Ramadhan supaya kita mendapat pesan tersirat sesunguhnya tentu terdapat syarat-syarat wajib atau ketentuan yang harus dipenuhi. Adapun ketentuan seseorang diwajibkan menunaikan ibadah puasa :

1. Islam

Puasa tidak wajib bagi orang selain Islam. Puasa ialah ibadah fisik yang membutuhkan niat, sementara niat dikatakan sah apabila dilakukan oleh yang beragama Islam. Intinya, apabila seseorang murtad pada hari puasanya maka batallah puasa itu. Maka ia wajib mengqadha atau mengganti puasa tersebut kalau kembali masuk Islam.

2. Baligh

Puasa tidak wajib bagi orang yang belum baligh atau anak kecil. Namun, sangat penting bagi setiap orangtua untuk wajib mengajarkan juga melatih berpuasa kepada mereka dengan tujuan kelak ketika memenuhi persyaratan ia telah terbiasa melaksanakan ibadah tersebut.

3. Berakal

Orang yang dalam kondisi tidak pintar (Gila) maka tidak diwajibkan berpuasa karena ia tidak termasuk mukallaf. Mukallaf berarti orang yang masuk dalam konstitusi aturan Islam. Rasulullah SAW pernah menyampaikan bahwa seseorang tidak termasuk mukallaf kalau ia hilang ingatan, dalam keadaan tertidur dan termasuk belum baliqh.

4. Mampu

Puasa tidak wajib bagi yang tidak bisa karena sudah renta renta atau sakit parah yang tidak kunjung sembuh. Lain halnya dengan orang sakit yang sembuh kembali, ia wajib menunaikan puasanya ketika sudah pulih serta wajib mengqadha puasa yang ditinggalkannya sebagaimana disebutkan dalam surah Al-Baqarah ayat 183 diatas.

5. Tidak dalam bepergian (musafir)

Seseorang yang sedang dalam bepergian jauh (musafir) sekira 80 km atau lebih, ia tidak wajib berpuasa, tetapi selepas Ramadhan ia wajib mengqadhanya (menggantinya). Ini juga dijelaskan dalam firman Allah SWT surah Al-Baqarah ayat 183 diatas.

6. Perempuan yang suci dari haid dan nifas

Perempuan yang sedang haid atau nifas tidak wajib berpuasa. Kalaupun ia berpuasa maka puasanya tidak sah, bahkan haram hukumnya sehingga tidak membuahkan pahala, tetapi justru berakibat dosa.


Keenam syarat-syarat wajib tersebut harus dipenuhi ketika umat muslim ingin melaksanakan puasa wajib Ramadhan apabila syarat dan ketentuan ini tidak terpenuhi maka batallah ibadahnya.


KEUTAMAAN PUASA RAMADHAN

Adapun keutamaan-keutamaan seseorang menunaikan ibadah puasa yaitu:
  1. Puasa Romadon ialah jalan meraih ketakwaan.
  2. Puasa ialah karena dosa-dosa diampuni, apabila dikerjakan berdasar iman, tulus serta meneladani Rasulullah SAW.
  3. Pahala puasa yang melimpah ruah, apabila dilakukan sesuai dengan adab-adab dan ketentuan wajibnya.
  4. Puasa ialah perisai dari perbuatan yang haram.
  5. Puasa ialah perisai dari api neraka.
  6. Bau verbal orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari aroma kasturi.
  7. Meraih dua kebahagiaan dengan puasa, yaitu kebahagiaan ketika berbuka dan ketika berjumpa dengan Allah SWT.
  8. Masuk nirwana dari pintu khusus yang berjulukan Ar-Royyan.
  9. Berpuasa dan membaca Al-Qur’an ialah dua amalan yang akan memberi syafa’at bagi pemiliknya di hari selesai zaman nanti.
  10. Doa orang yang berpuasa tidak akan ditolak atau insyaAllah terijabah.

Tentu selain keutamaan-keutamaan yang disebutkan masih aneka macam keutamaan yang bisa kita sanggup ketika kita melaksanakan ibadah dari rukun Islam yang ke tiga ini.



RUKUN PUASA RAMADHAN

Adapun beberapa rukun-rukun berpuasa yaitu:

1. Niat

Niat tidak harus diucapkan dengan lisan karena ia merupakan pekerjaan hati. Barangsiapa sahur di malam hari dengan maksud bahwa besok ia akan berpuasa maka itu sudah terbilang sebagai niat.

Lalu kapan sebaiknya niat berpuasa dilakukan?

Khusus bulan Ramadhan dan puasa wajib lainnya, niat-niat harus dilakukan pada malam hari, di antara waktu maghrib hingga terbitnya fajar/subuh. Karena itu, tidak sah puasa seseorang kalau niatnya gres dilakukan pada siang hari. Sedangkan untuk niat puasa sunnah boleh dilakukan sesudah terbit fajar sebelum matahari tergelincir, asalkan dengan syarat belum melaksanakan hal-hal yang membatalkan puasa, menyerupai makan, minum, dan lain sebagainya.

Baca :



2. Imsak - menahan diri dari yang membatalkan puasa

Yang dimaksud dengan imsak ialah menahan diri dari makanan, minuman, korelasi suami isteri, dan segala hal yang membatalkan puasa semenjak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Secara rinci, maksud menahan diri dalam konteks puasa ialah sebagai berikut :
  • Menahan diri dari makan, ini artinya memasukkan sesuatu benda atau kuliner ke dalam mulut, dan terus disalurkan melalui kerongkongan. Jadi, batasan yang disebut makan ialah bila sesuatu benda sudah melalui lobang kerongkongan.
  • Menahan diri dari minum ini artinya memasukkan sesuatu benda cair ke dalam mulut, terus disalurkan melalui kerongkongan. Perbuatan itu disebut minum apabila benda cair tersebut sudah melewati kerongkongan. Bagaimana dengan ludah? Menelan ludah tidah membatalkan puasa selama air ludah itu suci, yaitu tidak bercampur benda najis, misalnya darah atau nanah, tidak bercampur dengan kuliner walaupun sedikit, dan belum keluar dari mulut. Menggosok gigi, berkumur, membersihkan gigi, dan lain-lain, selama tidak memasukkan sesuatu benda melewati kerongkongan maka puasanya tetap sah atau tidak batal.
  • Menahan diri dari korelasi suami isteri. ini artinya larangan namun ini hanya berlaku pada ketika puasa, yaitu mulai matahari terbit hingga matahari tenggelam.


NIAT PUASA RAMADHAN

Adapun beberapa niat-niat berpuasa yaitu:

Bacaan niat Berpuasa Ramadhan Yang Benar

Dalam Bahasa Arab:

نَوَيتُ صَومَ غَدِِ عَن أَدَاءِ فَرضِ شَهرِ رَمَضَانَ هَذِهِ سَنَةِ لِلَّهِ تَعَالَى


Dalam Bahasa Inggris:

I'm fasting tomorrow's intention to perform the fard in the month of bulan ampunan this year, because Allah Ta'ala

Dalam Bahasa Indonesia:

NAWAITU SHAUMA GHADIN 'AN ADAI FARDHI SYAHRI RAMADHANA HADZIHI SANATI LILLAHI TA'ALA

Artinya:

Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala

Niat ingsun puoso ing dina ngesuk saking anekani ferdhune wulan Romadhon taun iki,kerono Alloh Ta'ala - Bahasa Jawa.


Niat abdi puasa Poe isuk bulan romdhon taun iyeu fardhu karana Alloh Ta'ala - Bahasa Sunda.



Bacaan niat Berbuka Puasa Yang Benar

Dalam Bahasa Arab:

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ


Dalam Bahasa Inggris:

O God, In thee I fasted, with thy faith, unto You I surrender and I eat with the fast (Fast), with the grace of God, O god most compassionate.

Dalam Bahasa Indonesia:

ALLAAHUMMA LAKASUMTU WABIKA AAMANTU WA’ALAA RIZQIKA AFTHORTU BIROHMATIKA YAA ARHAMAR ROOHIMIIN

Artinya:

Ya Allah karena-Mu saya berpuasa, Dengan-Mu saya beriman, kepada-Mu saya berserah dan dengan rezeki-Mu saya berbuka (Puasa), dengan Rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih.


UCAPAN SELAMAT BERPUASA

Adapun beberapa pola ucapan-ucapan selamat berpuasa yaitu:

"Saya mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan 2019 1 Ramadhan 1440 Hijriyah."

"Saya mengucapkan selamat berbuka Puasa Ramadhan 2019 1 Ramadhan 1440 Hijriyah."

"Saya mengucapkan selamat bersantap sahur Puasa Ramadhan 2019 1 Ramadhan 1440 Hijriyah."

"Saya mengucapkan selamat tiba bulan suci Puasa Ramadhan 2019 1 Ramadhan 1440 Hijriyah. Marhaban Ya Ramadhan."


HIKMAH BERPUASA

Adapun beberapa pesan tersirat dan manfaat ibadah puasa yaitu:

  1. Puasa ialah sarana menggapai ketakwaan dan keimanan seseorang.
  2. Puasa ialah sarana mensyukuri nikmat yang diberikan.
  3. Puasa berarti melatih diri untuk mengekang jiwa, melembutkan hati termasuk kata cinta dan mengendalikan syahwat.
  4. Puasa memfokuskan hati untuk berdzikir dan berfikir perihal keagungan dan kebesaran Allah SWT.
  5. Puasa mengakibatkan orang yang kaya semakin memahami besarnya nikmat Allah SWT kepadanya.
  6. Puasa memunculkan sifat cinta kasih sayang dan lemah lembut terhadap orang-orang miskin.
  7. Puasa menyempitkan jalan peredaran setan dalam darah manusia.
  8. Puasa melatih kesabaran dan meraih pahala kesabaran tersebut, karena dalam puasa terdapat tiga macam kesabaran sekaligus, yaitu sabar menghadapi kesulitan, sabar dalam menjalankan perintah Allah dan sabar dalam menjauhi larangan-Nya.
  9. Puasa sangat bermanfaat bagi kesehatan ini juga diakui oleh dunia kesehatan.
  10. Hikmah puasa terbesar ialah penghambaan kepada Allah SWT dan peneladanan kepada Rasulullah SAW.



KESIMPULAN PENGERTIAN PUASA RAMADHAN: SYARAT, KEUTAMAAN, RUKUN, NIAT, UCAPAN, HIKMAH DARI BERPUASA RAMADHAN

Setelah kita mengerti makna dari puasa, syarat dan keutamaan puasa Ramadhan semoga kita ketika menyambut bulan suci romadon nanti terdapat kegembiraan dari dalam hati bukan sekedar kata maupun ucapan semata.

Sebagaimana perkataan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, Beliau bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ ، وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Yang artinya:
"Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena kepercayaan dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosanya yang telah lalu, dan barangsiapa sholat di malam lailatul qodr karena kepercayaan dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosanya yang telah lalu." - HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu.


Marhaban Ya Ramadhan Marhaban Ya Syahrus Syiam ...
Semoga bermanfaat, selesai kata mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan 2019 1440 H untuk seluruh umat Islam di dunia serta yang melaksanakannya. Minal Aidin Wal Faidzin Mohon Maaf Lahir dan Bathin

Sunday, August 16, 2020

Idul Fitri 2019: Semua Yang Perlu Pelajar Ketahui

Festival Muslim tiga hari menandai selesai bulan puasa Ramadhan. Setiap negara mempunyai cara mereka sendiri untuk merayakan Idul Fitri, dari menghadiri sholat ied hingga mengunjungi sobat dan keluarga. Muslim di seluruh dunia akan merayakan pameran Idul Fitri tiga hari selesai pekan ini. Tergantung pada penampakan bulan (hilal), Idul Fitri akan dimulai pada hari Rabu 5 Juni atau Kamis 6 Juni.




APAKAH IDUL FITRI ITU?

Idul Fitri berarti "festival berbuka puasa" dan menandai selesai bulan puasa Ramadhan. Umumnya di Indonesia dirayakan selama tiga hari, dan pada pagi hari pertama, umat Islam berkumpul untuk sholat.


Idul Fitri juga diresapi dengan tradisi yang berbeda di aneka macam negara. Kebanyakan orang menggunakan tiga hari lebaran untuk kunjungan. Tradisi lain termasuk Eidiyah, uang yang diberikan kepada belum dewasa pada Idul Fitri dan mengenakan pakaian baru.


KAPAN IDUL FITRI DIMULAI?

Lebaran diawali atau dimulai dengan penampakan pertama bulan baru, jadi sebagian besar umat Islam harus menunggu hingga malam sebelum Idul Fitri untuk memverifikasi tanggalnya. Hari mulai bervariasi setiap tahun dan dari satu negara ke negara lain tergantung pada lokasi geografis.

Baca :
Festival Muslim tiga hari menandai selesai bulan puasa Ramadhan IDUL FITRI 2019: SEMUA YANG PERLU PELAJAR KETAHUI



BAGAIMANA ORANG MERAYAKANNYA?

Idul Fitri secara tradisional dimulai dengan sholat id diikuti dengan khotbah singkat. Di beberapa negara shalat dilakukan di luar, sementara yang lain diselenggarakan di masjid atau aula besar. Setelah sholat, umat Islam mengucapkan selamat Idul Fitri di sekitar mereka. Orang-orang kemudian mengunjungi kerabat, teman, dan adakala kuburan untuk berdoa bagi orang renta maupun kerabat mereka yang telah meninggal dunia.

Banyak orang menggunakan pakaian tradisional, menawarkan hadiah atau uang kepada anak-anak, dan menyumbang untuk amal. Di beberapa negara, liburan ini dikenal sebagai Idul cantik lantaran bermacam-macam manisannya.


BAGAIMANA ORANG BERPAKAIAN UNTUK IDUL FITRI?

Penanda penting lebaran yaitu pakaian. Beberapa akan mengenakan pakaian dari budaya mereka, sementara yang lain menentukan sesuatu yang gres untuk dipakai.

Tahun ini, pengguna media umum sudah gencar mempromosikan pakaian Idul Fitri mulai pertengahan Ramadhan. Beberapa bisnis milik Muslim mulai berdagang pakaian Lebaran online di media umum menyerupai Facebook, tgwitter, Instagram dll.

Baca : APA ITU BUKA PUASA DAN SAHUR SELAMA BULAN RAMADHAN?


APA SALAM YANG UMUM DIUCAPKAN SAAT IDUL FITRI?

Salam paling terkenal yaitu Hari raya Idul Fitri (Lebaran Idul Fitri) atau Idul Fitri (Selamat Idul Fitri). Salam lebaran juga bervariasi tergantung negara dan bahasa. Misalnya, di Indonesia Idul Fitri disebut Lebaran, sehingga orang Indonesia akan mengatakan, "Selamat Lebaran" yang berarti Selamat Idul Fitri. Variasi lain dari Happy Eid yaitu "Mutlu Bayramlar" dalam bahasa Turki dan "Barka da Sallah" di Hausa, bahasa Nigeria.


APA MAKNA DAN HIKMAH IDUL FITRI

MAKNA

  • Hari raya Idul Fitri yaitu puncak dari pelaksanaan ibadah puasa.
  • Idul Fitri mempunyai makna yang berkaitan bersahabat dengan tujuan yang akan dicapai dari kewajiban berpuasa itu sendiri yaitu insan yang bertaqwa. Kata Id berdasar dari akar kata aada – yauudu yang artinya kembali sedangkan fitri berarti buka puasa untuk makan dan sanggup berarti suci. Adapun fitri yang berarti buka puasa menurut akar kata ifthar (sighat mashdar dari aftharo – yufthiru) dan berdasar hadis Rasulullah SAW yang artinya :”Dari Anas bin Malik: Tak sekali pun Nabi Muhammad SAW. Pergi (untuk shalat) pada hari raya Idul Fitri tanpa makan beberapa kurma sebelumnya." Dalam Riwayat lain: "Nabi SAW. Makan kurma dalam jumlah ganjil." (HR Bukhari).


Dengan demikian, makna Idul Fitri menurut uraian di atas yaitu hari raya dimana umat Islam untuk kembali berbuka atau makan. Oleh lantaran itulah salah satu sunah sebelum melakukan shalat Idul Fitri yaitu makan atau minum walaupun sedikit. Hal ini untuk memperlihatkan bahwa hari raya Idul Fitri 1 syawal itu waktunya berbuka dan haram untuk berpuasa.

Sedangkan kata Fitri yang berarti suci, higienis dari segala dosa, kesalahan, kejelekan, keburukan menurut dari akar kata fathoro-yafthiru dan hadis Rasulullah SAW yang artinya “Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan didasari iman dan semata-mata lantaran mengharap ridho Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (Muttafaq ‘alayh). Barangsiapa yang shalat malam di bulan Ramadhan dengan didasari iman dan semata-mata lantaran mengharap ridho Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (Muttafaq ‘alayh) . Dari klarifikasi ini sanggup disimpulkan pula bahwa Idul Fitri sanggup berarti kembalinya kita kepada keadaan suci, atau keterbebasan dari segala dosa dan noda sehingga berada dalam kesucian (fitrah).

Kaprikornus yang dimaksud dengan Idul Fitri dalam konteks ini berarti kembali kepada asal kejadiannya yang suci dan mengikuti petunjuk Islam yang benar. Bagi ummat Islam yang telah lulus melakukan Ibadah puasa di Bulan Ramadhan akan diampuni dosanya sehingga menjadi suci kembali menyerupai bayi yang gres dilahirkan dari kandungan Ibunya. Sebagaimana Sabda Nabi SAW yang Artinya“Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan suci.”

Dalam bahasa Jawa, hari raya Idul Fitri disebut juga dengan istilah kata “lebaran”. Lebaran mengandung maksud lebar-lebur-luber-labur. Lebar artinya kita akan sanggup lebaran dari kemaksiatan. Lebur artinya lebur dari dosa. Luber artinya luber dari pahala, luber dari keberkahan, luber dari rahmat Allah SWT. Labur artinya higienis lantaran bagi orang yang benar-benar melakukan ibadah puasa, maka hati kita akan dilabur menjadi putih higienis tanpa dosa,makanya masuk akal klo mau lebaran rumah-rumah banyak yang di labur hal ini mengandung arti pencucian dhohir disamping pencucian batin yang telah dilakukan.

Adapun terkait hidangan khas waktu lebaran yaitu ketupat, dalam bahasa Jawa ketupat diartikan dengan ngaku lepat alias mengaku kesalahan, bentuk segi empat dari ketupat mempunyai makna kiblat papat lima pancer yang berarti empat arah mata angin dan satu sentra yaitu arah jalan hidup manusia. Ke mana pun arah yang ingin ditempuh insan hendaknya tidak akan lepas dari pusatnya yaitu Allah SWT.

Oleh lantaran itu ke mana pun insan menuju, niscaya akan kembali kepada Allah. Rumitnya menciptakan anyaman ketupat dari janur mencerminkan kesalahan manusia. Warna putih ketupat dikala dibelah melambangkan kebersihan sehabis bermaaf-maafan. Butiran beras yang dibungkus dalam janur merupakan simbol kebersamaan dan kemakmuran. Janur yang ada di ketupat berasal dari kata jaa-a al-nur bermakna telah tiba cahaya atau janur yaitu sejatine nur atau cahaya. Dalam arti lebih luas berarti keadaan suci insan sehabis mendapat pencerahan cahaya selama bulan Ramadan.

Adapun makna filosofis santen yang ada di kuliner ketupat yaitu suwun pangapunten atau memohon maaf. Dengan demikian ketupat ini hanyalah simbolisasi yang mencerminkan kebersihan dan kesucian hati sehabis mohon ampun dari segala kesalahan hal ini merupakan makna filosofis dari warna putih ketupat kalau dibelah menjadi dua. Sedangkan, janur melambangkan insan yang telah mendapat sinar ilahiah atau cahaya spiritual/cahaya jiwa. Anyaman-anyaman diperlukan menawarkan penguatan satu sama lain antara jasmani dan rohani.

Pemaknaan hari raya Idul Fitri hendaknya bersifat kasatmata menyerupai menjalin silaturrahmi sebagai sarana membebaskan diri dari dosa yang bertautan antar sesama makhluk. Silaturahmi tidak hanya berbentuk pertemuan formal menyerupai Halal bi Halal, namun juga sanggup dengan cara menyambangi dari rumah ke rumah, saling duduk bercengkerama, saling mengenalkan dan mengikat kerabat. Apalagi kini permohonan maaf dan silaturahmi sudah tidak mengenal batas dan waktu lantaran sanggup menggunakan jejaring media umum menyerupai pola lewat sms, up date status, inbox di facebook, twiter, yahoo mesenger, skype dan email.

Baca : UCAPAN DAN KATA UNTUK HARI RAYA IDUL FITRI 2019


Begitulah pentingnya silaturahmi sebagaimana Sabda Rasulullah SAW yang artinya “Tidaklah dua orang muslim bertemu kemudian berjabat tangan melainkan keduanya akan diampuni (dosanya) sebelum mereka berpisah. (HR.Daud,Tirmidzi&Ibnu Majah) . “

Kini kita dengan rasa suka cita dan senang lantaran kita menyambut hari kemenagan disamping itu kita juga bercampur sedih, dan dengan linangan air mata senang kita di tinggalkan bulan Ramadhan yang penuh berkah, maghfiroh dan Rahmat Allah SWT. Banyak pelajaran dan hikmah, faidah dan fadhilah yang kita dapatkan. Kini bulan Ramadhan telah berlalu, tapi satu hal yang dilarang meninggalkan kita dan harus tetap bersama kita yaitu spirit dan akhlakiyah puasa Ramadhan, sehingga 1 Syawal harus menjadi Imtidad lanjutan Ramadhan dengan ibadah serta kesalehan sosial. Sebab Kata Syawal itu sendiri artinya peningkatan. Inilah yang harus mengisi sebelas bulan ke depan dalam perjalanan hidup kita.

HIKMAH

Seorang muslim yang kembali kepada fitrahnya ia akan mempunyai perilaku yaitu pertama, ia tetap istiqomah memegang agama tauhid yaitu islam, ia tetap akan berkeyakinan bahwa Allah itu maha Esa dan hanya kepadanya kita memohon. Kedua, dalam kehidupan sehari-hari ia akan selalu berbuat dan berkata yang benar,walau kaana murron meskipun perkataan itu pahit. Ketiga, ia tetap berlaku sebagai abid, yaitu hamba Allah yang selalu taat dan patuh kepada perintah-Nya sebagai pola kita harus menghormati kedua orang renta kita baik orang renta kandung maupun mertua, jikalau sudah meninggal berziarahlah ketempat makam mereka untuk mendoaakan semoga dilapangkan kuburannya dan diampuni dosanya.

Mudah-mudahan berkat ibadah selama bulan Ramadhan yang dilengkapi dengan menunaikan Zakat fitrah, Insya Allah kita termasuk orang-orang yang kembali kepada fitrohnya, lantaran ibadah puasa Ramadhan berfungsi sebagai tazkiyatun nafsi yaitu mensucikan jiwa dan Zakat fitrah berfungsi sebagai tazkiyatul badan, yaitu mensucikan badan, maka sehabis selesai ibadah puasa dan menunaikan zakat, seorang muslim akan kembali kepada fitrahnya yaitu suci jiwanya dan suci badannya.

Dalam kesempatan berlebaran di hari raya yang suci ini, mari satukan niat tulus nrimo dalam sanubari, hilangkan rasa benci, rasa dengki, rasa iri hati, rasa dendam, rasa sombong dan rasa besar hati dengan apa yang kita miliki hari ini. Mari kita ganti semua itu dengan rasa kasih sayang dan rasa persaudaraan. Dengan hati terbuka, wajah yang berseri-seri serta senyum yang cantik ulurkan tangan untuk saling bermaaf-maafan. Kita buka lembaran gres yang masih putih, dan kita tutup halaman yang usang yang mungkin banyak terdapat kotoran & noda seraya mengucapkan Minal Aidin Walfaizin Mohon Ma’af Lahir dan Batin. Semoga Allah SWT, selalu menawarkan pertolongannya kepada kita semua.

Idul Fitri bukan hanya sekedar menawarkan ucapan Idul Fitri lewat kata-kata ucapan Idul Fitri namun juga seharusnya diiringi dengan doa serta kata-kata bermakna sebagai cahaya mutiara berbeda dengan lebaran di tahun sebelumnya.

Merajut kembali silaturahmi yang terputus untuk meminta dan memberi maaf dengan tidak membiarkan kedengkian maupun kebencian merasuk ke jiwa yang telah suci. Inilah makna dan pesan yang tersirat bergotong-royong dari merayakan Idul Fitri.


KESIMPULAN IDUL FITRI 2019: SEMUA YANG PERLU PELAJAR KETAHUI

Idul Fitri menandai selesai Ramadhan, bulan suci puasa Muslim, dan dirayakan selama tiga hari pertama Syawal, bulan ke 10 dari kalender Islam (meskipun Muslim menggunakan kalender lunar berarti bahwa itu mungkin jatuh dalam animo apa saja tahun ini)

Idul Fitri itu sendiri berarti "Festival penuh berkah". Hari Raya Idul Fitri dan Mubarak berarti Diberkahi. Kaprikornus dikala seseorang menyampaikan itu kepada Anda, tunjukkan penghargaan Anda dengan mengucapkan “Terima Kasih” sederhana atau berdoa untuknya.




Daftar Pustaka:

Lebaran. https://id.wikipedia.org/wiki/Lebaran

Makna dan Hikmah Idul Fitri. www.nu.or.id/post/read/53537/makna-dan-hikmah-idul-fitri