Showing posts sorted by relevance for query puasa. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query puasa. Sort by date Show all posts

Thursday, March 5, 2015

Pengertian Puasa Arafah, Manfaat & Doa Puasa Menjelang Idul Adha

Puasa Arafah yaitu ibadah yang dilaksanakan menyambut lebaran haji. Ini sanggup diartikan juga digambarkan sebagai niat berpuasa sunnah yang dilaksanakan sebelum 10 Dzulhijjah Tahun Hijriah (Kalender Islam). Ini berarti Menyambut hari raya IdulAdha dengan berpuasa Arafah jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah dimana dilaksanakan pada hari Arafah yaitu hari pada ketika jama'ah haji melaksanakan wukuf di padang Arafah.


Tentu selain puasa sunnah 9 Dzulhijjah yang disebut dengan puasa sunnah Arafah, Ada beberapa pendapat andal dengan mengajurkan melaksanakan puasa 8 Dzulhijjah yang disebut dengan puasa Tarwiyah. Sebagaimana diketahui bahwa berpuasa diakui mempunyai keutamaan dan manfaat Puasa bagi Kesehatan Tubuh selain dari Ibadah itu sendiri.


Puasa Tarwiyah dan Arafah merupakan ibadah yang dilaksanakan menyambut hari lebaran haji. Walaupun beberapa pendapat andal atau pakar Islam masih mempunyai perbedaan pendapat mengenai puasa Tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah atau sebelum 10 Dzulhijjah Tahun Hijriah (Kalender Islam).


Puasa Arafah dan Tarwiyah sangat dianjurkan bagi yang tidak menjalankan ibadah haji di tanah suci. Adapun teknis pelaksanaannya ibarat dengan puasa Ramadhan.


Itulah mengapa para andal mendefinisikan Puasa Arafah dan Tarwiyah yang baik yaitu amalan baik menyambut hari raya Idul Adha untuk menjalankan ibadah ibarat ibadah puasa. Dimana ini Puasa yaitu amalan ibadah menjelang IdulAdha.


Semua ini menyatakan bagaimana puasa sunnah di bulan Dzulhijjah dilakukan untuk menyambut hari lebaran haji. Melalui amalan baik menyambut hari raya Idul Adha di hari-hari sebelum Idul Adha memaknai bahwa ia akan memperoleh apa yang diniatkannya.

Baca:
 Arafah yaitu ibadah yang dilaksanakan menyambut lebaran haji PENGERTIAN PUASA ARAFAH, MANFAAT & DOA PUASA MENJELANG IDUL ADHA



MANFAAT PUASA ARAFAH

Puasa Arafah yaitu puasa sunnah yang dilaksanakan pada hari Arafah yakni tanggal 9 bulan Dzulhijah pada kalender Islam Qamariyah/Hijriyah. Puasa ini sangat dianjurkan bagi kaum Muslimin yang tidak menjalankan ibadah haji.


Kesunnahan puasa Arafah tidak didasarkan adanya wukuf di Arafah oleh jamaah haji, tetapi alasannya yaitu datangnya hari Arafah tanggal 9 Dzulhijjah. Maka sanggup jadi hari Arafah di Indonesia tidak sama dengan di Saudi Arabia yang hanya berlainan waktu 4-5 jam. Ini tentu berbeda dengan kelompok umat Islam yang menghendaki adanya ‘rukyat global’, atau kelompok yang ingin mendirikan khilafah islamiyah, dimana penanggalan Islam disamaratakan seluruh dunia, dan Saudi Arabia menjadi pola utamanya.


Sebagaimana Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah No. 02/MLM/I.0/E/2015 dan Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah No. 01/MLM/I.0/E/2018 menyatakan Bagi orang yang tidak sedang melaksanakan haji, disunatkan untuk melaksanakan puasa pada hari Arafah tanggal 9 Zulhijah dan hari-hari semenjak tanggal 1 sampai tanggal 9 Zulhijah tersebut, menurut dalil,


عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ ... ... ... عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ ...[رواه مسلم وأحمد].


Dari Abu Qatadah (diriwayatkan) bahwa Rasulullah saw ditanya ... ... ... wacana puasa hari Arafah, kemudian dia menjawab: [Puasa hari Arafah itu] menghapus dosa-dosa satu tahun kemudian dan satu tahun tersisa …[HR. Muslim dan Ahmad].


عَنْ هُنَيْدَةَ بْنِ خَالِدٍ عَنِ امْرَأَتِهِ عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ [رواه أبو داود وأحمد والبيهقي].


Dari Hunaidah Ibn Khalid, dari istrinya, dari salah seorang istri Nabi saw [diriwayatkan bahwa] ia berkata: Adalah Rasulullah saw melaksanakan puasa pada sembilan hari bulan Zulhijah, hari Asyura, tiga hari setiap bulan, dan hari Senin dan Kamis pertama setiap bulan[HR Abu Dawud, Ahmad, dan al-Baihaqi


Dalam pengertian sengkat bahwa Puasa arafah mempunyai keutamaan yang seharusnya tidak ditinggalkan seorang muslim. Sebagaimana telah dijelaskan dalam sebuah hadis, yang artinya :


Diriwayatkan dari Abu Qatadah (diriwayatkan) bahwa Rasulullah saw bersabda: Puasa hari Arafah menutup dosa dua tahun, satu tahun yang lampau dan satu tahun yang akan datang, dan puasa Asyura menutup dosa satu tahun. [Hadis ini diriwayatkan oleh sejumlah andal hadis].


DOA PUASA ARAFAH

Puasa Arafah mempunyai keutamaan begitu besar sebagaimana disebutkan diatas. Bahkan para ulama memasukkan puasa Arafah ini ke dalam puasa sunnah yang sangat dianjurkan (muakkad). Rasulullah SAW bersabda dalam riwayat Muslim:


صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية


Artinya, “Puasa hari Arafah sanggup menghapus dosa dua tahun yang telah kemudian dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapus dosa setahun yang lalu,” (HR Muslim).


Puasa arafah dilaksanakan pada 9 Zulhijah, di mana di tahun 2019 ini bertepatan dengan hari Sabtu, tanggal 10 Agustus. Mereka yang ingin berpuasa Arafah dianjurkan untuk melafalkan niat puasa sunnah Arafah di malam harinya. Berikut ini lafal niat puasa Arafah:


نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى


Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Arafah lillâhi ta‘âlâ.


Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Arafah esok hari alasannya yaitu Allah SWT.”


KESIMPULAN PENGERTIAN PUASA ARAFAH, MANFAAT & DOA PUASA MENJELANG IDUL ADHA 10 DZULHIJJAH

Salah satu amalan utama di awal Dzulhijjah yaitu puasa Arafah, pada tanggal 9 Dzulhijjah. Puasa ini mempunyai keutamaan yang semestinya tidak ditinggalkan seorang muslim pun. Puasa ini dilaksanakan bagi kaum muslimin yang tidak melaksanakan ibadah haji.


Puasa sunah untuk bulan Dzulhijjah (dalam kalender Islam), dilaksanakan 2 hari sebelum tanggal 10 Dzulhijjah (Idul Adha) atau biasa dikenal dengan lebaran haji yaitu tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah. Tanggal 8 Dzulhijah dinamakan puasa Tarwiyah dan tanggal 9 Dzulhijah dinamakan puasa Arafah. Puasa sunah Tarwiyah dan Arafah sangat dianjurkan, supaya kita sanggup turut mencicipi nikmatnya ibarat yang dirasakan oleh para jama'ah haji.


Puasa Arafah yaitu puasa yang dilaksanakan pada hari Arafah yakni pada tanggal 9 Dzulhijjah yaitu hari pada ketika jama'ah haji melaksanakan wukuf di padang Arafah.


Adapun keutamaan puasa sunah Tarwiyah (8 Dzulhijjah) dan 'arafah (9 Dzulhijjah) menurut beberapa hadist adalah:
  1. Puasa Tarwiyah sanggup menghapus dosa satu tahun silam yang telah terlewati.
  2. Sedangkan puasa hari 'arafah mempunyai keutamaan yaitu sanggup menghapus dosa dua tahun (1 tahun kemudian dan 1 tahun yang akan datang)

Demikian dari pelajarancg.blogspot.com semoga bermanfaat!!

Wednesday, March 3, 2021

Pengertian Puasa Arafah, Manfaat & Doa Puasa Menjelang Idul Adha

Puasa Arafah yaitu ibadah yang dilaksanakan menyambut lebaran haji. Ini sanggup diartikan juga digambarkan sebagai niat berpuasa sunnah yang dilaksanakan sebelum 10 Dzulhijjah Tahun Hijriah (Kalender Islam). Ini berarti Menyambut hari raya IdulAdha dengan berpuasa Arafah jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah dimana dilaksanakan pada hari Arafah yaitu hari pada ketika jama'ah haji melaksanakan wukuf di padang Arafah.


Tentu selain puasa sunnah 9 Dzulhijjah yang disebut dengan puasa sunnah Arafah, Ada beberapa pendapat andal dengan mengajurkan melaksanakan puasa 8 Dzulhijjah yang disebut dengan puasa Tarwiyah. Sebagaimana diketahui bahwa berpuasa diakui mempunyai keutamaan dan manfaat Puasa bagi Kesehatan Tubuh selain dari Ibadah itu sendiri.


Puasa Tarwiyah dan Arafah merupakan ibadah yang dilaksanakan menyambut hari lebaran haji. Walaupun beberapa pendapat andal atau pakar Islam masih mempunyai perbedaan pendapat mengenai puasa Tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah atau sebelum 10 Dzulhijjah Tahun Hijriah (Kalender Islam).


Puasa Arafah dan Tarwiyah sangat dianjurkan bagi yang tidak menjalankan ibadah haji di tanah suci. Adapun teknis pelaksanaannya ibarat dengan puasa Ramadhan.


Itulah mengapa para andal mendefinisikan Puasa Arafah dan Tarwiyah yang baik yaitu amalan baik menyambut hari raya Idul Adha untuk menjalankan ibadah ibarat ibadah puasa. Dimana ini Puasa yaitu amalan ibadah menjelang IdulAdha.


Semua ini menyatakan bagaimana puasa sunnah di bulan Dzulhijjah dilakukan untuk menyambut hari lebaran haji. Melalui amalan baik menyambut hari raya Idul Adha di hari-hari sebelum Idul Adha memaknai bahwa ia akan memperoleh apa yang diniatkannya.

Baca:
 Arafah yaitu ibadah yang dilaksanakan menyambut lebaran haji PENGERTIAN PUASA ARAFAH, MANFAAT & DOA PUASA MENJELANG IDUL ADHA



MANFAAT PUASA ARAFAH

Puasa Arafah yaitu puasa sunnah yang dilaksanakan pada hari Arafah yakni tanggal 9 bulan Dzulhijah pada kalender Islam Qamariyah/Hijriyah. Puasa ini sangat dianjurkan bagi kaum Muslimin yang tidak menjalankan ibadah haji.


Kesunnahan puasa Arafah tidak didasarkan adanya wukuf di Arafah oleh jamaah haji, tetapi alasannya yaitu datangnya hari Arafah tanggal 9 Dzulhijjah. Maka sanggup jadi hari Arafah di Indonesia tidak sama dengan di Saudi Arabia yang hanya berlainan waktu 4-5 jam. Ini tentu berbeda dengan kelompok umat Islam yang menghendaki adanya ‘rukyat global’, atau kelompok yang ingin mendirikan khilafah islamiyah, dimana penanggalan Islam disamaratakan seluruh dunia, dan Saudi Arabia menjadi pola utamanya.


Sebagaimana Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah No. 02/MLM/I.0/E/2015 dan Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah No. 01/MLM/I.0/E/2018 menyatakan Bagi orang yang tidak sedang melaksanakan haji, disunatkan untuk melaksanakan puasa pada hari Arafah tanggal 9 Zulhijah dan hari-hari semenjak tanggal 1 sampai tanggal 9 Zulhijah tersebut, menurut dalil,


عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ ... ... ... عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ ...[رواه مسلم وأحمد].


Dari Abu Qatadah (diriwayatkan) bahwa Rasulullah saw ditanya ... ... ... wacana puasa hari Arafah, kemudian dia menjawab: [Puasa hari Arafah itu] menghapus dosa-dosa satu tahun kemudian dan satu tahun tersisa …[HR. Muslim dan Ahmad].


عَنْ هُنَيْدَةَ بْنِ خَالِدٍ عَنِ امْرَأَتِهِ عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ [رواه أبو داود وأحمد والبيهقي].


Dari Hunaidah Ibn Khalid, dari istrinya, dari salah seorang istri Nabi saw [diriwayatkan bahwa] ia berkata: Adalah Rasulullah saw melaksanakan puasa pada sembilan hari bulan Zulhijah, hari Asyura, tiga hari setiap bulan, dan hari Senin dan Kamis pertama setiap bulan[HR Abu Dawud, Ahmad, dan al-Baihaqi


Dalam pengertian sengkat bahwa Puasa arafah mempunyai keutamaan yang seharusnya tidak ditinggalkan seorang muslim. Sebagaimana telah dijelaskan dalam sebuah hadis, yang artinya :


Diriwayatkan dari Abu Qatadah (diriwayatkan) bahwa Rasulullah saw bersabda: Puasa hari Arafah menutup dosa dua tahun, satu tahun yang lampau dan satu tahun yang akan datang, dan puasa Asyura menutup dosa satu tahun. [Hadis ini diriwayatkan oleh sejumlah andal hadis].


DOA PUASA ARAFAH

Puasa Arafah mempunyai keutamaan begitu besar sebagaimana disebutkan diatas. Bahkan para ulama memasukkan puasa Arafah ini ke dalam puasa sunnah yang sangat dianjurkan (muakkad). Rasulullah SAW bersabda dalam riwayat Muslim:


صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية


Artinya, “Puasa hari Arafah sanggup menghapus dosa dua tahun yang telah kemudian dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapus dosa setahun yang lalu,” (HR Muslim).


Puasa arafah dilaksanakan pada 9 Zulhijah, di mana di tahun 2019 ini bertepatan dengan hari Sabtu, tanggal 10 Agustus. Mereka yang ingin berpuasa Arafah dianjurkan untuk melafalkan niat puasa sunnah Arafah di malam harinya. Berikut ini lafal niat puasa Arafah:


نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى


Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Arafah lillâhi ta‘âlâ.


Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Arafah esok hari alasannya yaitu Allah SWT.”


KESIMPULAN PENGERTIAN PUASA ARAFAH, MANFAAT & DOA PUASA MENJELANG IDUL ADHA 10 DZULHIJJAH

Salah satu amalan utama di awal Dzulhijjah yaitu puasa Arafah, pada tanggal 9 Dzulhijjah. Puasa ini mempunyai keutamaan yang semestinya tidak ditinggalkan seorang muslim pun. Puasa ini dilaksanakan bagi kaum muslimin yang tidak melaksanakan ibadah haji.


Puasa sunah untuk bulan Dzulhijjah (dalam kalender Islam), dilaksanakan 2 hari sebelum tanggal 10 Dzulhijjah (Idul Adha) atau biasa dikenal dengan lebaran haji yaitu tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah. Tanggal 8 Dzulhijah dinamakan puasa Tarwiyah dan tanggal 9 Dzulhijah dinamakan puasa Arafah. Puasa sunah Tarwiyah dan Arafah sangat dianjurkan, supaya kita sanggup turut mencicipi nikmatnya ibarat yang dirasakan oleh para jama'ah haji.


Puasa Arafah yaitu puasa yang dilaksanakan pada hari Arafah yakni pada tanggal 9 Dzulhijjah yaitu hari pada ketika jama'ah haji melaksanakan wukuf di padang Arafah.


Adapun keutamaan puasa sunah Tarwiyah (8 Dzulhijjah) dan 'arafah (9 Dzulhijjah) menurut beberapa hadist adalah:
  1. Puasa Tarwiyah sanggup menghapus dosa satu tahun silam yang telah terlewati.
  2. Sedangkan puasa hari 'arafah mempunyai keutamaan yaitu sanggup menghapus dosa dua tahun (1 tahun kemudian dan 1 tahun yang akan datang)

Demikian dari pelajarancg.blogspot.com semoga bermanfaat!!

Sunday, December 27, 2020

Puasa

Puasa adalah menjauhkan diri dari semua atau beberapa jenis kuliner atau minuman, terutama sebagai peringatan keagamaan.

Mari kita pelajaran bahan tentang:
  1. Puasa dalam Ajaran Islam
    • Jenis-jenis puasa
    • Doa dan Niat Puasa
    • Doa berbuka puasa
  2. Puasa dalam Ajaran Kristen

PUASA DALAM AJARAN ISLAM

Puasa yaitu karakteristik moral dan spiritual Islam yang unik. Didefinisikan secara harfiah, berpuasa berarti menjauhkan "sepenuhnya" dari makanan, minuman, korelasi intim dan merokok, sebelum fajar sampai matahari terbenam, selama seluruh bulan Ramadhan, bulan kesembilan tahun Islam.



Dalam pengertian secara umum apa itu tujuan puasa yaitu untuk menyebarkan kualitas kebenaran (taqwa), di dalam dan di luar, dengan tidak melaksanakan perbuatan dosa dan melatih diri kita untuk mengendalikan pikiran dan impian kita. Berpuasa yaitu praktik spiritual mendalam yang dimaksudkan untuk memberi manfaat bagi kita dalam tubuh, pikiran, dan hati.


Jenis-Jenis Puasa

Puasa dalam Islam mempunyai tiga jenis:


1. Wajib

Puasa wajib yaitu termasuk seluruh bulan kesembilan dari tahun hijriah dalam kalender Islam yaitu Ramadhan semenjak fajar sampai matahari terbenam. Allah berfirman dalam Al-Quran, dalam Surah Al-Baqarah (2-183):

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kau berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kau semoga kau bertakwa


2. Sunnah

Ada saat-saat ketika dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah yang berarti sabagai salah satu tradisi Nabi Muhammad SAW. Di antara waktu-waktu puasa sunnah ini yaitu :
  • Setiap hari Senin dan Kamis dalam seminggu
  • Tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriyah
  • Enam hari di bulan Syawal (bulan setelah Ramadhan)
  • Hari Arafat (tanggal 9 Dzul hijjah dalam kalender Islam (Hijriah)
  • Hari Asyura (10 Muharram dalam kalender Islam (Hijriah), dengan satu hari lagi puasa sebelum atau sesudahnya

Selain itu, sunnah selalu melaksanakan puasa setiap hari dalam bulan apa pun sepanjang tahun, kecuali Hari yang dilarang.

3. Makruh

Puasa makruh adalah puasa yang dimakruhkan hari-hari tertentu yang disebut makruh tanjih. Adapun hari-hari makruh dalam melaksanakan puasa :
  • Pada hari Arafah bagi orang yang lagi melaksanakan wukuf.
  • Puasa khusus di hari Jum’at.
  • Puasa khusus di hari sabtu.
  • Puasa Akhir di bulan Sya’ban

4. Harram

Puasa haram yaitu wkatu yang tidak boleh atau diharamkan melaksanakan puasa. Adapaun waktu tersebut:
  • Berpuasa di hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.
  • Berpuasa di pada hari Tasyriq.
  • Berpuasa dimana lagi haid dan nifas.
  • Berpuasa yang lagi sakit yang dikhawatirkan merusak (membunuh) jiwanya. 



Doa dan Niat Puasa

Ramadhan

Adapun doa dan niat puasa wajib bulan suci Ramadhan yaitu "Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati Lillahi Ta'aalaa."

Artinya: "Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di Bulan bulan mulia tahun ini sebab Allah Ta'aala."


Senin Kamis

Adapun doa dan niat puasa sunnah Senin Kamis adalah "Nawaitu shauma Yaumal khomiisi sunnatan Lillahi Ta'aala."

Artinya : "Saya niat puasa hari Kamis, sunnah sebab Allah Ta’ala."

Catatan: Bacaan niat untuk puasa hari senin, Anda hanya ganti dengan kata senin (Isnaini).


Rajab

Adapun doa dan niat puasa sunnah Senin Kamis adalah "Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati Rajaba Lillahi Ta'aala."

Artinya : "Aku berniat puasa sunah Rajab esok hari sebab Allah SWT."

Doa Berbuka Puasa

Ramadhan

Adapun doa buka puasa wajib bulan suci Ramadhan yaitu "Allaahummalakasumtu, Wabika Aamantu, Wa'alaa Rizqika Afthortu, Birohmatika, Yaa Arhamar Roohimiin."

Artinya : "Ya Allah karana-Mu saya puasa, dengan-Mu saya beriman, kepada-Mu saya berserah, dan dengan rezeki-Mu saya berbuka puasa, dengan rahmat-MU, Ya Allah, Tuhan Maha Pengasih."

Senin Kamis

Adapun doa buka puasa sunnah Senin Kamis adalah "Allaahumma laka shumtu wa 'alaa rizkqika afthartu, dzahabazh zhoma-u wabtallatil 'uruuqu watsabatal ajru, insyaa Allaah."

Artinya : "Ya Allah hanya untuk-Mu saya berpuasa dan dengan rezki-Mu saya berbuka. Telah sirna dahaga, urat-urat telah berair dan pahala telah tetap insya Allah Ta’ala."

Rajab

Adapun doa buka puasa sunnah Rajab yaitu "Allaahummalakasumtu, Wabika Aamantu, Wa'alaa Rizqika Afthortu, Birohmatika, Yaa Arhamar Roohimiin."

Artinya : "Ya Allah karana-Mu saya puasa, dengan-Mu saya beriman, kepada-Mu saya berserah, dan dengan rezeki-Mu saya berbuka puasa, dengan rahmat-MU, Ya Allah, Tuhan Maha Pengasih."




PUASA DALAM AJARAN KRISTEN

Bentuk puasa ini, juga disebut puasa spiritual, dilakukan oleh orang-orang Nasrani untuk mencari keintiman yang lebih bersahabat dengan Tuhan. Ini termasuk mencari absensi dari air, kuliner dan seks untuk fokus pada pertumbuhan spiritual. Meskipun diyakini bahwa puasa tidak diperintahkan oleh kitab suci, orang Nasrani percaya bahwa dengan berpuasa Anda mengatakan untuk pergi kepada Allah dan diri Anda sendiri bahwa Anda serius wacana korelasi Anda dengan Allah. Puasa dan doa sering dikaitkan satu sama lain dan Injil bahkan menyajikan puasa sebagai sesuatu yang baik dan bermanfaat bagi Anda.

5 manfaat puasa intermiten

1. Ini menciptakan hari Anda lebih mudah.

Anda hanya perlu khawatir wacana makan kuliner dalam periode waktu tertentu yang ditentukan. Ini berarti tidak harus menyiapkan, berkemas atau makan setiap 2,3 jam dan Anda sanggup berkonsentrasi pada hal-hal lain.

2. Tidak sesulit mengikuti diet.

Anda tidak mengubah kuliner yang Anda makan ketika puasa intermiten, Anda mengubah cara Anda makan. Ini berbeda dari diet yang biasanya menuntut beralih ke kuliner lain di mana ada dilema orang tidak mengikutinya dalam jangka panjang. Selain itu, penurunan berat tubuh yang efektif menciptakan orang tidak ingin mengalah pada puasa intermiten.

3. Ini sanggup mengurangi risiko kanker.

Tidak yakin bahwa puasa membantu mengurangi risiko terhadap kanker. Namun, ada beberapa penelitian yang mengatakan kepada kita bahwa orang yang berpuasa sebelum menjalani kemoterapi mempunyai tingkat kesembuhan yang lebih baik. Akan ada tanpa diragukan lagi penelitian dalam waktu bersahabat wacana puasa


4. Puasa intermiten meningkatkan penurunan berat badan.

Seperti disebutkan sebelumnya, ketika puasa tubuh Anda tidak mempunyai kadar insulin yang sama dan akan mulai memperabukan lemak yang tersimpan sebagai sumber energi. Ini akan dengan cepat menghasilkan penurunan berat tubuh yang efektif.


5. Efektif melawan resistensi insulin dan diabetes tipe 2.

Berpuasa menyebabkan penurunan kadar gula darah dan insulin. Jelas, ini bermanfaat bagi penderita diabetes tipe 2 meskipun orang yang menderita diabetes harus selalu berbicara dengan dokter mereka terlebih dahulu sebelum memulai dengan puasa.


Demikianlah bahan pelajaran wacana PUASA semoga bermanfaat simpulan kata pelajarancg.blogspot.com mengucapkan selamat melaksanakan puasa dan berbuka bagi Anda yang sedang menjalankannya.

Last Update : 11 Maret 2019

Thursday, July 23, 2020

Puasa

Puasa adalah menjauhkan diri dari semua atau beberapa jenis kuliner atau minuman, terutama sebagai peringatan keagamaan.

Mari kita pelajaran bahan tentang:
  1. Puasa dalam Ajaran Islam
    • Jenis-jenis puasa
    • Doa dan Niat Puasa
    • Doa berbuka puasa
  2. Puasa dalam Ajaran Kristen

PUASA DALAM AJARAN ISLAM

Puasa yaitu karakteristik moral dan spiritual Islam yang unik. Didefinisikan secara harfiah, berpuasa berarti menjauhkan "sepenuhnya" dari makanan, minuman, korelasi intim dan merokok, sebelum fajar sampai matahari terbenam, selama seluruh bulan Ramadhan, bulan kesembilan tahun Islam.



Dalam pengertian secara umum apa itu tujuan puasa yaitu untuk menyebarkan kualitas kebenaran (taqwa), di dalam dan di luar, dengan tidak melaksanakan perbuatan dosa dan melatih diri kita untuk mengendalikan pikiran dan impian kita. Berpuasa yaitu praktik spiritual mendalam yang dimaksudkan untuk memberi manfaat bagi kita dalam tubuh, pikiran, dan hati.


Jenis-Jenis Puasa

Puasa dalam Islam mempunyai tiga jenis:


1. Wajib

Puasa wajib yaitu termasuk seluruh bulan kesembilan dari tahun hijriah dalam kalender Islam yaitu Ramadhan semenjak fajar sampai matahari terbenam. Allah berfirman dalam Al-Quran, dalam Surah Al-Baqarah (2-183):

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kau berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kau semoga kau bertakwa


2. Sunnah

Ada saat-saat ketika dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah yang berarti sabagai salah satu tradisi Nabi Muhammad SAW. Di antara waktu-waktu puasa sunnah ini yaitu :
  • Setiap hari Senin dan Kamis dalam seminggu
  • Tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriyah
  • Enam hari di bulan Syawal (bulan setelah Ramadhan)
  • Hari Arafat (tanggal 9 Dzul hijjah dalam kalender Islam (Hijriah)
  • Hari Asyura (10 Muharram dalam kalender Islam (Hijriah), dengan satu hari lagi puasa sebelum atau sesudahnya

Selain itu, sunnah selalu melaksanakan puasa setiap hari dalam bulan apa pun sepanjang tahun, kecuali Hari yang dilarang.

3. Makruh

Puasa makruh adalah puasa yang dimakruhkan hari-hari tertentu yang disebut makruh tanjih. Adapun hari-hari makruh dalam melaksanakan puasa :
  • Pada hari Arafah bagi orang yang lagi melaksanakan wukuf.
  • Puasa khusus di hari Jum’at.
  • Puasa khusus di hari sabtu.
  • Puasa Akhir di bulan Sya’ban

4. Harram

Puasa haram yaitu wkatu yang tidak boleh atau diharamkan melaksanakan puasa. Adapaun waktu tersebut:
  • Berpuasa di hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.
  • Berpuasa di pada hari Tasyriq.
  • Berpuasa dimana lagi haid dan nifas.
  • Berpuasa yang lagi sakit yang dikhawatirkan merusak (membunuh) jiwanya. 



Doa dan Niat Puasa

Ramadhan

Adapun doa dan niat puasa wajib bulan suci Ramadhan yaitu "Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati Lillahi Ta'aalaa."

Artinya: "Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di Bulan bulan mulia tahun ini sebab Allah Ta'aala."


Senin Kamis

Adapun doa dan niat puasa sunnah Senin Kamis adalah "Nawaitu shauma Yaumal khomiisi sunnatan Lillahi Ta'aala."

Artinya : "Saya niat puasa hari Kamis, sunnah sebab Allah Ta’ala."

Catatan: Bacaan niat untuk puasa hari senin, Anda hanya ganti dengan kata senin (Isnaini).


Rajab

Adapun doa dan niat puasa sunnah Senin Kamis adalah "Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati Rajaba Lillahi Ta'aala."

Artinya : "Aku berniat puasa sunah Rajab esok hari sebab Allah SWT."

Doa Berbuka Puasa

Ramadhan

Adapun doa buka puasa wajib bulan suci Ramadhan yaitu "Allaahummalakasumtu, Wabika Aamantu, Wa'alaa Rizqika Afthortu, Birohmatika, Yaa Arhamar Roohimiin."

Artinya : "Ya Allah karana-Mu saya puasa, dengan-Mu saya beriman, kepada-Mu saya berserah, dan dengan rezeki-Mu saya berbuka puasa, dengan rahmat-MU, Ya Allah, Tuhan Maha Pengasih."

Senin Kamis

Adapun doa buka puasa sunnah Senin Kamis adalah "Allaahumma laka shumtu wa 'alaa rizkqika afthartu, dzahabazh zhoma-u wabtallatil 'uruuqu watsabatal ajru, insyaa Allaah."

Artinya : "Ya Allah hanya untuk-Mu saya berpuasa dan dengan rezki-Mu saya berbuka. Telah sirna dahaga, urat-urat telah berair dan pahala telah tetap insya Allah Ta’ala."

Rajab

Adapun doa buka puasa sunnah Rajab yaitu "Allaahummalakasumtu, Wabika Aamantu, Wa'alaa Rizqika Afthortu, Birohmatika, Yaa Arhamar Roohimiin."

Artinya : "Ya Allah karana-Mu saya puasa, dengan-Mu saya beriman, kepada-Mu saya berserah, dan dengan rezeki-Mu saya berbuka puasa, dengan rahmat-MU, Ya Allah, Tuhan Maha Pengasih."




PUASA DALAM AJARAN KRISTEN

Bentuk puasa ini, juga disebut puasa spiritual, dilakukan oleh orang-orang Nasrani untuk mencari keintiman yang lebih bersahabat dengan Tuhan. Ini termasuk mencari absensi dari air, kuliner dan seks untuk fokus pada pertumbuhan spiritual. Meskipun diyakini bahwa puasa tidak diperintahkan oleh kitab suci, orang Nasrani percaya bahwa dengan berpuasa Anda mengatakan untuk pergi kepada Allah dan diri Anda sendiri bahwa Anda serius wacana korelasi Anda dengan Allah. Puasa dan doa sering dikaitkan satu sama lain dan Injil bahkan menyajikan puasa sebagai sesuatu yang baik dan bermanfaat bagi Anda.

5 manfaat puasa intermiten

1. Ini menciptakan hari Anda lebih mudah.

Anda hanya perlu khawatir wacana makan kuliner dalam periode waktu tertentu yang ditentukan. Ini berarti tidak harus menyiapkan, berkemas atau makan setiap 2,3 jam dan Anda sanggup berkonsentrasi pada hal-hal lain.

2. Tidak sesulit mengikuti diet.

Anda tidak mengubah kuliner yang Anda makan ketika puasa intermiten, Anda mengubah cara Anda makan. Ini berbeda dari diet yang biasanya menuntut beralih ke kuliner lain di mana ada dilema orang tidak mengikutinya dalam jangka panjang. Selain itu, penurunan berat tubuh yang efektif menciptakan orang tidak ingin mengalah pada puasa intermiten.

3. Ini sanggup mengurangi risiko kanker.

Tidak yakin bahwa puasa membantu mengurangi risiko terhadap kanker. Namun, ada beberapa penelitian yang mengatakan kepada kita bahwa orang yang berpuasa sebelum menjalani kemoterapi mempunyai tingkat kesembuhan yang lebih baik. Akan ada tanpa diragukan lagi penelitian dalam waktu bersahabat wacana puasa


4. Puasa intermiten meningkatkan penurunan berat badan.

Seperti disebutkan sebelumnya, ketika puasa tubuh Anda tidak mempunyai kadar insulin yang sama dan akan mulai memperabukan lemak yang tersimpan sebagai sumber energi. Ini akan dengan cepat menghasilkan penurunan berat tubuh yang efektif.


5. Efektif melawan resistensi insulin dan diabetes tipe 2.

Berpuasa menyebabkan penurunan kadar gula darah dan insulin. Jelas, ini bermanfaat bagi penderita diabetes tipe 2 meskipun orang yang menderita diabetes harus selalu berbicara dengan dokter mereka terlebih dahulu sebelum memulai dengan puasa.


Demikianlah bahan pelajaran wacana PUASA semoga bermanfaat simpulan kata pelajarancg.blogspot.com mengucapkan selamat melaksanakan puasa dan berbuka bagi Anda yang sedang menjalankannya.

Last Update : 11 Maret 2019

Monday, April 12, 2021

Puasa

Puasa adalah menjauhkan diri dari semua atau beberapa jenis kuliner atau minuman, terutama sebagai peringatan keagamaan.

Mari kita pelajaran bahan tentang:
  1. Puasa dalam Ajaran Islam
    • Jenis-jenis puasa
    • Doa dan Niat Puasa
    • Doa berbuka puasa
  2. Puasa dalam Ajaran Kristen

PUASA DALAM AJARAN ISLAM

Puasa yaitu karakteristik moral dan spiritual Islam yang unik. Didefinisikan secara harfiah, berpuasa berarti menjauhkan "sepenuhnya" dari makanan, minuman, korelasi intim dan merokok, sebelum fajar sampai matahari terbenam, selama seluruh bulan Ramadhan, bulan kesembilan tahun Islam.



Dalam pengertian secara umum apa itu tujuan puasa yaitu untuk menyebarkan kualitas kebenaran (taqwa), di dalam dan di luar, dengan tidak melaksanakan perbuatan dosa dan melatih diri kita untuk mengendalikan pikiran dan impian kita. Berpuasa yaitu praktik spiritual mendalam yang dimaksudkan untuk memberi manfaat bagi kita dalam tubuh, pikiran, dan hati.


Jenis-Jenis Puasa

Puasa dalam Islam mempunyai tiga jenis:


1. Wajib

Puasa wajib yaitu termasuk seluruh bulan kesembilan dari tahun hijriah dalam kalender Islam yaitu Ramadhan semenjak fajar sampai matahari terbenam. Allah berfirman dalam Al-Quran, dalam Surah Al-Baqarah (2-183):

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kau berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kau semoga kau bertakwa


2. Sunnah

Ada saat-saat ketika dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah yang berarti sabagai salah satu tradisi Nabi Muhammad SAW. Di antara waktu-waktu puasa sunnah ini yaitu :
  • Setiap hari Senin dan Kamis dalam seminggu
  • Tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriyah
  • Enam hari di bulan Syawal (bulan setelah Ramadhan)
  • Hari Arafat (tanggal 9 Dzul hijjah dalam kalender Islam (Hijriah)
  • Hari Asyura (10 Muharram dalam kalender Islam (Hijriah), dengan satu hari lagi puasa sebelum atau sesudahnya

Selain itu, sunnah selalu melaksanakan puasa setiap hari dalam bulan apa pun sepanjang tahun, kecuali Hari yang dilarang.

3. Makruh

Puasa makruh adalah puasa yang dimakruhkan hari-hari tertentu yang disebut makruh tanjih. Adapun hari-hari makruh dalam melaksanakan puasa :
  • Pada hari Arafah bagi orang yang lagi melaksanakan wukuf.
  • Puasa khusus di hari Jum’at.
  • Puasa khusus di hari sabtu.
  • Puasa Akhir di bulan Sya’ban

4. Harram

Puasa haram yaitu wkatu yang tidak boleh atau diharamkan melaksanakan puasa. Adapaun waktu tersebut:
  • Berpuasa di hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.
  • Berpuasa di pada hari Tasyriq.
  • Berpuasa dimana lagi haid dan nifas.
  • Berpuasa yang lagi sakit yang dikhawatirkan merusak (membunuh) jiwanya. 



Doa dan Niat Puasa

Ramadhan

Adapun doa dan niat puasa wajib bulan suci Ramadhan yaitu "Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati Lillahi Ta'aalaa."

Artinya: "Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di Bulan bulan mulia tahun ini sebab Allah Ta'aala."


Senin Kamis

Adapun doa dan niat puasa sunnah Senin Kamis adalah "Nawaitu shauma Yaumal khomiisi sunnatan Lillahi Ta'aala."

Artinya : "Saya niat puasa hari Kamis, sunnah sebab Allah Ta’ala."

Catatan: Bacaan niat untuk puasa hari senin, Anda hanya ganti dengan kata senin (Isnaini).


Rajab

Adapun doa dan niat puasa sunnah Senin Kamis adalah "Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati Rajaba Lillahi Ta'aala."

Artinya : "Aku berniat puasa sunah Rajab esok hari sebab Allah SWT."

Doa Berbuka Puasa

Ramadhan

Adapun doa buka puasa wajib bulan suci Ramadhan yaitu "Allaahummalakasumtu, Wabika Aamantu, Wa'alaa Rizqika Afthortu, Birohmatika, Yaa Arhamar Roohimiin."

Artinya : "Ya Allah karana-Mu saya puasa, dengan-Mu saya beriman, kepada-Mu saya berserah, dan dengan rezeki-Mu saya berbuka puasa, dengan rahmat-MU, Ya Allah, Tuhan Maha Pengasih."

Senin Kamis

Adapun doa buka puasa sunnah Senin Kamis adalah "Allaahumma laka shumtu wa 'alaa rizkqika afthartu, dzahabazh zhoma-u wabtallatil 'uruuqu watsabatal ajru, insyaa Allaah."

Artinya : "Ya Allah hanya untuk-Mu saya berpuasa dan dengan rezki-Mu saya berbuka. Telah sirna dahaga, urat-urat telah berair dan pahala telah tetap insya Allah Ta’ala."

Rajab

Adapun doa buka puasa sunnah Rajab yaitu "Allaahummalakasumtu, Wabika Aamantu, Wa'alaa Rizqika Afthortu, Birohmatika, Yaa Arhamar Roohimiin."

Artinya : "Ya Allah karana-Mu saya puasa, dengan-Mu saya beriman, kepada-Mu saya berserah, dan dengan rezeki-Mu saya berbuka puasa, dengan rahmat-MU, Ya Allah, Tuhan Maha Pengasih."




PUASA DALAM AJARAN KRISTEN

Bentuk puasa ini, juga disebut puasa spiritual, dilakukan oleh orang-orang Nasrani untuk mencari keintiman yang lebih bersahabat dengan Tuhan. Ini termasuk mencari absensi dari air, kuliner dan seks untuk fokus pada pertumbuhan spiritual. Meskipun diyakini bahwa puasa tidak diperintahkan oleh kitab suci, orang Nasrani percaya bahwa dengan berpuasa Anda mengatakan untuk pergi kepada Allah dan diri Anda sendiri bahwa Anda serius wacana korelasi Anda dengan Allah. Puasa dan doa sering dikaitkan satu sama lain dan Injil bahkan menyajikan puasa sebagai sesuatu yang baik dan bermanfaat bagi Anda.

5 manfaat puasa intermiten

1. Ini menciptakan hari Anda lebih mudah.

Anda hanya perlu khawatir wacana makan kuliner dalam periode waktu tertentu yang ditentukan. Ini berarti tidak harus menyiapkan, berkemas atau makan setiap 2,3 jam dan Anda sanggup berkonsentrasi pada hal-hal lain.

2. Tidak sesulit mengikuti diet.

Anda tidak mengubah kuliner yang Anda makan ketika puasa intermiten, Anda mengubah cara Anda makan. Ini berbeda dari diet yang biasanya menuntut beralih ke kuliner lain di mana ada dilema orang tidak mengikutinya dalam jangka panjang. Selain itu, penurunan berat tubuh yang efektif menciptakan orang tidak ingin mengalah pada puasa intermiten.

3. Ini sanggup mengurangi risiko kanker.

Tidak yakin bahwa puasa membantu mengurangi risiko terhadap kanker. Namun, ada beberapa penelitian yang mengatakan kepada kita bahwa orang yang berpuasa sebelum menjalani kemoterapi mempunyai tingkat kesembuhan yang lebih baik. Akan ada tanpa diragukan lagi penelitian dalam waktu bersahabat wacana puasa


4. Puasa intermiten meningkatkan penurunan berat badan.

Seperti disebutkan sebelumnya, ketika puasa tubuh Anda tidak mempunyai kadar insulin yang sama dan akan mulai memperabukan lemak yang tersimpan sebagai sumber energi. Ini akan dengan cepat menghasilkan penurunan berat tubuh yang efektif.


5. Efektif melawan resistensi insulin dan diabetes tipe 2.

Berpuasa menyebabkan penurunan kadar gula darah dan insulin. Jelas, ini bermanfaat bagi penderita diabetes tipe 2 meskipun orang yang menderita diabetes harus selalu berbicara dengan dokter mereka terlebih dahulu sebelum memulai dengan puasa.


Demikianlah bahan pelajaran wacana PUASA semoga bermanfaat simpulan kata pelajarancg.blogspot.com mengucapkan selamat melaksanakan puasa dan berbuka bagi Anda yang sedang menjalankannya.

Last Update : 11 Maret 2019

Tuesday, December 22, 2020

Pengertian Puasa Ramadhan: Syarat, Keutamaan, Rukun, Niat, Ucapan, Pesan Yang Tersirat Dari Berpuasa Ramadhan

Pengertian Puasa ramadhan adalam salah satu rukun Islam. Puasa secara etimologi berasal dari kata bahasa Arab shaum (الصوم) atau shiyam. Dimana dalam istilah Berpuasa ialah menahan, berhenti, dan tidak bergerak. Bukan hanya dalam Islam namun banyak pedoman Agama lainnya menyerupai Kristen, Hindu hingga Buddha mengenal Puasa karena mempunyai makna dan manfaat faktual dengan melaksanakan puasa walaupun caranya berbeda.

Khususnya Agama Islam, Puasa merupakan ibadah yang menjadi salah satu dari rukun Islam. Rukun Islam yang ke 3 yaitu Puasa wajib di bulan suci Ramadhan. Tentunya selain dari puasa wajib tersebut terdapat jenis atau macam puasa mulai dari sunnah, makruh, haram dan puasa wajib itu sendiri. Banyak para jago fiqih, aturan syari'at hingga sunnah wal jamaah mengemukakan pendapat mereka mengenai apa yang dimaksud dengan puasa Ramadhan. Namun secara umum sebagaimana dikemukakan dalam al-Quran surah Al-Baqarah ayat 183, puasa Ramadhan ialah Allah SWT berfirman :


يأَيُّهَا الَّذِينَءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ * أَيَّامًا مَّعْدُودَاتٍ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُ وَأَن تَصُومُواْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ * شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِى أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلاَ يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُواْ الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُواْ اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kau berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kau semoga kau bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang telah ditentukan. Maka siapa di antara kau yang sakit atau dalam perjalanan jauh (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang-orang yang berat menjalankannya (orang renta dan orang sakit yang tidak diperlukan lagi kesembuhannya, yang tidak bisa berpuasa, kalau mereka tidak berpuasa) wajib membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin (untuk setiap satu hari puasa yang ditinggalkan). Barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu kalau kau mengetahui."

Pengertian Puasa ramadhan adalam salah satu rukun Islam PENGERTIAN PUASA RAMADHAN: SYARAT, KEUTAMAAN, RUKUN, NIAT, UCAPAN, HIKMAH DARI BERPUASA RAMADHAN


Apabila memaknai dari terjemahan isi ayat Al-Qur'an diatas menyebutkan terdapat ketentuan dan syarat juga keutamaan melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. Untuk lebih mendalami pelajaran Agama Islam mengenai syarat, keutamaan, rukun, niat, ucapan, pesan tersirat dari berpuasa ramadhan khususnya menyabut bulan suci di tahun 2019 ini berikut penjelasannya.



SYARAT PUASA RAMADHAN

Untuk menjalankan dan melaksanakan ibadah puasa wajib di bulan suci Ramadhan supaya kita mendapat pesan tersirat sesunguhnya tentu terdapat syarat-syarat wajib atau ketentuan yang harus dipenuhi. Adapun ketentuan seseorang diwajibkan menunaikan ibadah puasa :

1. Islam

Puasa tidak wajib bagi orang selain Islam. Puasa ialah ibadah fisik yang membutuhkan niat, sementara niat dikatakan sah apabila dilakukan oleh yang beragama Islam. Intinya, apabila seseorang murtad pada hari puasanya maka batallah puasa itu. Maka ia wajib mengqadha atau mengganti puasa tersebut kalau kembali masuk Islam.

2. Baligh

Puasa tidak wajib bagi orang yang belum baligh atau anak kecil. Namun, sangat penting bagi setiap orangtua untuk wajib mengajarkan juga melatih berpuasa kepada mereka dengan tujuan kelak ketika memenuhi persyaratan ia telah terbiasa melaksanakan ibadah tersebut.

3. Berakal

Orang yang dalam kondisi tidak pintar (Gila) maka tidak diwajibkan berpuasa karena ia tidak termasuk mukallaf. Mukallaf berarti orang yang masuk dalam konstitusi aturan Islam. Rasulullah SAW pernah menyampaikan bahwa seseorang tidak termasuk mukallaf kalau ia hilang ingatan, dalam keadaan tertidur dan termasuk belum baliqh.

4. Mampu

Puasa tidak wajib bagi yang tidak bisa karena sudah renta renta atau sakit parah yang tidak kunjung sembuh. Lain halnya dengan orang sakit yang sembuh kembali, ia wajib menunaikan puasanya ketika sudah pulih serta wajib mengqadha puasa yang ditinggalkannya sebagaimana disebutkan dalam surah Al-Baqarah ayat 183 diatas.

5. Tidak dalam bepergian (musafir)

Seseorang yang sedang dalam bepergian jauh (musafir) sekira 80 km atau lebih, ia tidak wajib berpuasa, tetapi selepas Ramadhan ia wajib mengqadhanya (menggantinya). Ini juga dijelaskan dalam firman Allah SWT surah Al-Baqarah ayat 183 diatas.

6. Perempuan yang suci dari haid dan nifas

Perempuan yang sedang haid atau nifas tidak wajib berpuasa. Kalaupun ia berpuasa maka puasanya tidak sah, bahkan haram hukumnya sehingga tidak membuahkan pahala, tetapi justru berakibat dosa.


Keenam syarat-syarat wajib tersebut harus dipenuhi ketika umat muslim ingin melaksanakan puasa wajib Ramadhan apabila syarat dan ketentuan ini tidak terpenuhi maka batallah ibadahnya.


KEUTAMAAN PUASA RAMADHAN

Adapun keutamaan-keutamaan seseorang menunaikan ibadah puasa yaitu:
  1. Puasa Romadon ialah jalan meraih ketakwaan.
  2. Puasa ialah karena dosa-dosa diampuni, apabila dikerjakan berdasar iman, tulus serta meneladani Rasulullah SAW.
  3. Pahala puasa yang melimpah ruah, apabila dilakukan sesuai dengan adab-adab dan ketentuan wajibnya.
  4. Puasa ialah perisai dari perbuatan yang haram.
  5. Puasa ialah perisai dari api neraka.
  6. Bau verbal orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari aroma kasturi.
  7. Meraih dua kebahagiaan dengan puasa, yaitu kebahagiaan ketika berbuka dan ketika berjumpa dengan Allah SWT.
  8. Masuk nirwana dari pintu khusus yang berjulukan Ar-Royyan.
  9. Berpuasa dan membaca Al-Qur’an ialah dua amalan yang akan memberi syafa’at bagi pemiliknya di hari selesai zaman nanti.
  10. Doa orang yang berpuasa tidak akan ditolak atau insyaAllah terijabah.

Tentu selain keutamaan-keutamaan yang disebutkan masih aneka macam keutamaan yang bisa kita sanggup ketika kita melaksanakan ibadah dari rukun Islam yang ke tiga ini.



RUKUN PUASA RAMADHAN

Adapun beberapa rukun-rukun berpuasa yaitu:

1. Niat

Niat tidak harus diucapkan dengan lisan karena ia merupakan pekerjaan hati. Barangsiapa sahur di malam hari dengan maksud bahwa besok ia akan berpuasa maka itu sudah terbilang sebagai niat.

Lalu kapan sebaiknya niat berpuasa dilakukan?

Khusus bulan Ramadhan dan puasa wajib lainnya, niat-niat harus dilakukan pada malam hari, di antara waktu maghrib hingga terbitnya fajar/subuh. Karena itu, tidak sah puasa seseorang kalau niatnya gres dilakukan pada siang hari. Sedangkan untuk niat puasa sunnah boleh dilakukan sesudah terbit fajar sebelum matahari tergelincir, asalkan dengan syarat belum melaksanakan hal-hal yang membatalkan puasa, menyerupai makan, minum, dan lain sebagainya.

Baca :



2. Imsak - menahan diri dari yang membatalkan puasa

Yang dimaksud dengan imsak ialah menahan diri dari makanan, minuman, korelasi suami isteri, dan segala hal yang membatalkan puasa semenjak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Secara rinci, maksud menahan diri dalam konteks puasa ialah sebagai berikut :
  • Menahan diri dari makan, ini artinya memasukkan sesuatu benda atau kuliner ke dalam mulut, dan terus disalurkan melalui kerongkongan. Jadi, batasan yang disebut makan ialah bila sesuatu benda sudah melalui lobang kerongkongan.
  • Menahan diri dari minum ini artinya memasukkan sesuatu benda cair ke dalam mulut, terus disalurkan melalui kerongkongan. Perbuatan itu disebut minum apabila benda cair tersebut sudah melewati kerongkongan. Bagaimana dengan ludah? Menelan ludah tidah membatalkan puasa selama air ludah itu suci, yaitu tidak bercampur benda najis, misalnya darah atau nanah, tidak bercampur dengan kuliner walaupun sedikit, dan belum keluar dari mulut. Menggosok gigi, berkumur, membersihkan gigi, dan lain-lain, selama tidak memasukkan sesuatu benda melewati kerongkongan maka puasanya tetap sah atau tidak batal.
  • Menahan diri dari korelasi suami isteri. ini artinya larangan namun ini hanya berlaku pada ketika puasa, yaitu mulai matahari terbit hingga matahari tenggelam.


NIAT PUASA RAMADHAN

Adapun beberapa niat-niat berpuasa yaitu:

Bacaan niat Berpuasa Ramadhan Yang Benar

Dalam Bahasa Arab:

نَوَيتُ صَومَ غَدِِ عَن أَدَاءِ فَرضِ شَهرِ رَمَضَانَ هَذِهِ سَنَةِ لِلَّهِ تَعَالَى


Dalam Bahasa Inggris:

I'm fasting tomorrow's intention to perform the fard in the month of bulan ampunan this year, because Allah Ta'ala

Dalam Bahasa Indonesia:

NAWAITU SHAUMA GHADIN 'AN ADAI FARDHI SYAHRI RAMADHANA HADZIHI SANATI LILLAHI TA'ALA

Artinya:

Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala

Niat ingsun puoso ing dina ngesuk saking anekani ferdhune wulan Romadhon taun iki,kerono Alloh Ta'ala - Bahasa Jawa.


Niat abdi puasa Poe isuk bulan romdhon taun iyeu fardhu karana Alloh Ta'ala - Bahasa Sunda.



Bacaan niat Berbuka Puasa Yang Benar

Dalam Bahasa Arab:

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ


Dalam Bahasa Inggris:

O God, In thee I fasted, with thy faith, unto You I surrender and I eat with the fast (Fast), with the grace of God, O god most compassionate.

Dalam Bahasa Indonesia:

ALLAAHUMMA LAKASUMTU WABIKA AAMANTU WA’ALAA RIZQIKA AFTHORTU BIROHMATIKA YAA ARHAMAR ROOHIMIIN

Artinya:

Ya Allah karena-Mu saya berpuasa, Dengan-Mu saya beriman, kepada-Mu saya berserah dan dengan rezeki-Mu saya berbuka (Puasa), dengan Rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih.


UCAPAN SELAMAT BERPUASA

Adapun beberapa pola ucapan-ucapan selamat berpuasa yaitu:

"Saya mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan 2019 1 Ramadhan 1440 Hijriyah."

"Saya mengucapkan selamat berbuka Puasa Ramadhan 2019 1 Ramadhan 1440 Hijriyah."

"Saya mengucapkan selamat bersantap sahur Puasa Ramadhan 2019 1 Ramadhan 1440 Hijriyah."

"Saya mengucapkan selamat tiba bulan suci Puasa Ramadhan 2019 1 Ramadhan 1440 Hijriyah. Marhaban Ya Ramadhan."


HIKMAH BERPUASA

Adapun beberapa pesan tersirat dan manfaat ibadah puasa yaitu:

  1. Puasa ialah sarana menggapai ketakwaan dan keimanan seseorang.
  2. Puasa ialah sarana mensyukuri nikmat yang diberikan.
  3. Puasa berarti melatih diri untuk mengekang jiwa, melembutkan hati termasuk kata cinta dan mengendalikan syahwat.
  4. Puasa memfokuskan hati untuk berdzikir dan berfikir perihal keagungan dan kebesaran Allah SWT.
  5. Puasa mengakibatkan orang yang kaya semakin memahami besarnya nikmat Allah SWT kepadanya.
  6. Puasa memunculkan sifat cinta kasih sayang dan lemah lembut terhadap orang-orang miskin.
  7. Puasa menyempitkan jalan peredaran setan dalam darah manusia.
  8. Puasa melatih kesabaran dan meraih pahala kesabaran tersebut, karena dalam puasa terdapat tiga macam kesabaran sekaligus, yaitu sabar menghadapi kesulitan, sabar dalam menjalankan perintah Allah dan sabar dalam menjauhi larangan-Nya.
  9. Puasa sangat bermanfaat bagi kesehatan ini juga diakui oleh dunia kesehatan.
  10. Hikmah puasa terbesar ialah penghambaan kepada Allah SWT dan peneladanan kepada Rasulullah SAW.



KESIMPULAN PENGERTIAN PUASA RAMADHAN: SYARAT, KEUTAMAAN, RUKUN, NIAT, UCAPAN, HIKMAH DARI BERPUASA RAMADHAN

Setelah kita mengerti makna dari puasa, syarat dan keutamaan puasa Ramadhan semoga kita ketika menyambut bulan suci romadon nanti terdapat kegembiraan dari dalam hati bukan sekedar kata maupun ucapan semata.

Sebagaimana perkataan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, Beliau bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ ، وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Yang artinya:
"Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena kepercayaan dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosanya yang telah lalu, dan barangsiapa sholat di malam lailatul qodr karena kepercayaan dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosanya yang telah lalu." - HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu.


Marhaban Ya Ramadhan Marhaban Ya Syahrus Syiam ...
Semoga bermanfaat, selesai kata mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan 2019 1440 H untuk seluruh umat Islam di dunia serta yang melaksanakannya. Minal Aidin Wal Faidzin Mohon Maaf Lahir dan Bathin

Thursday, July 23, 2020

Pengertian Puasa Ramadhan: Syarat, Keutamaan, Rukun, Niat, Ucapan, Pesan Yang Tersirat Dari Berpuasa Ramadhan

Pengertian Puasa ramadhan adalam salah satu rukun Islam. Puasa secara etimologi berasal dari kata bahasa Arab shaum (الصوم) atau shiyam. Dimana dalam istilah Berpuasa ialah menahan, berhenti, dan tidak bergerak. Bukan hanya dalam Islam namun banyak pedoman Agama lainnya menyerupai Kristen, Hindu hingga Buddha mengenal Puasa karena mempunyai makna dan manfaat faktual dengan melaksanakan puasa walaupun caranya berbeda.

Khususnya Agama Islam, Puasa merupakan ibadah yang menjadi salah satu dari rukun Islam. Rukun Islam yang ke 3 yaitu Puasa wajib di bulan suci Ramadhan. Tentunya selain dari puasa wajib tersebut terdapat jenis atau macam puasa mulai dari sunnah, makruh, haram dan puasa wajib itu sendiri. Banyak para jago fiqih, aturan syari'at hingga sunnah wal jamaah mengemukakan pendapat mereka mengenai apa yang dimaksud dengan puasa Ramadhan. Namun secara umum sebagaimana dikemukakan dalam al-Quran surah Al-Baqarah ayat 183, puasa Ramadhan ialah Allah SWT berfirman :


يأَيُّهَا الَّذِينَءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ * أَيَّامًا مَّعْدُودَاتٍ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُ وَأَن تَصُومُواْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ * شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِى أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلاَ يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُواْ الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُواْ اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kau berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kau semoga kau bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang telah ditentukan. Maka siapa di antara kau yang sakit atau dalam perjalanan jauh (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang-orang yang berat menjalankannya (orang renta dan orang sakit yang tidak diperlukan lagi kesembuhannya, yang tidak bisa berpuasa, kalau mereka tidak berpuasa) wajib membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin (untuk setiap satu hari puasa yang ditinggalkan). Barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu kalau kau mengetahui."

Pengertian Puasa ramadhan adalam salah satu rukun Islam PENGERTIAN PUASA RAMADHAN: SYARAT, KEUTAMAAN, RUKUN, NIAT, UCAPAN, HIKMAH DARI BERPUASA RAMADHAN


Apabila memaknai dari terjemahan isi ayat Al-Qur'an diatas menyebutkan terdapat ketentuan dan syarat juga keutamaan melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. Untuk lebih mendalami pelajaran Agama Islam mengenai syarat, keutamaan, rukun, niat, ucapan, pesan tersirat dari berpuasa ramadhan khususnya menyabut bulan suci di tahun 2019 ini berikut penjelasannya.



SYARAT PUASA RAMADHAN

Untuk menjalankan dan melaksanakan ibadah puasa wajib di bulan suci Ramadhan supaya kita mendapat pesan tersirat sesunguhnya tentu terdapat syarat-syarat wajib atau ketentuan yang harus dipenuhi. Adapun ketentuan seseorang diwajibkan menunaikan ibadah puasa :

1. Islam

Puasa tidak wajib bagi orang selain Islam. Puasa ialah ibadah fisik yang membutuhkan niat, sementara niat dikatakan sah apabila dilakukan oleh yang beragama Islam. Intinya, apabila seseorang murtad pada hari puasanya maka batallah puasa itu. Maka ia wajib mengqadha atau mengganti puasa tersebut kalau kembali masuk Islam.

2. Baligh

Puasa tidak wajib bagi orang yang belum baligh atau anak kecil. Namun, sangat penting bagi setiap orangtua untuk wajib mengajarkan juga melatih berpuasa kepada mereka dengan tujuan kelak ketika memenuhi persyaratan ia telah terbiasa melaksanakan ibadah tersebut.

3. Berakal

Orang yang dalam kondisi tidak pintar (Gila) maka tidak diwajibkan berpuasa karena ia tidak termasuk mukallaf. Mukallaf berarti orang yang masuk dalam konstitusi aturan Islam. Rasulullah SAW pernah menyampaikan bahwa seseorang tidak termasuk mukallaf kalau ia hilang ingatan, dalam keadaan tertidur dan termasuk belum baliqh.

4. Mampu

Puasa tidak wajib bagi yang tidak bisa karena sudah renta renta atau sakit parah yang tidak kunjung sembuh. Lain halnya dengan orang sakit yang sembuh kembali, ia wajib menunaikan puasanya ketika sudah pulih serta wajib mengqadha puasa yang ditinggalkannya sebagaimana disebutkan dalam surah Al-Baqarah ayat 183 diatas.

5. Tidak dalam bepergian (musafir)

Seseorang yang sedang dalam bepergian jauh (musafir) sekira 80 km atau lebih, ia tidak wajib berpuasa, tetapi selepas Ramadhan ia wajib mengqadhanya (menggantinya). Ini juga dijelaskan dalam firman Allah SWT surah Al-Baqarah ayat 183 diatas.

6. Perempuan yang suci dari haid dan nifas

Perempuan yang sedang haid atau nifas tidak wajib berpuasa. Kalaupun ia berpuasa maka puasanya tidak sah, bahkan haram hukumnya sehingga tidak membuahkan pahala, tetapi justru berakibat dosa.


Keenam syarat-syarat wajib tersebut harus dipenuhi ketika umat muslim ingin melaksanakan puasa wajib Ramadhan apabila syarat dan ketentuan ini tidak terpenuhi maka batallah ibadahnya.


KEUTAMAAN PUASA RAMADHAN

Adapun keutamaan-keutamaan seseorang menunaikan ibadah puasa yaitu:
  1. Puasa Romadon ialah jalan meraih ketakwaan.
  2. Puasa ialah karena dosa-dosa diampuni, apabila dikerjakan berdasar iman, tulus serta meneladani Rasulullah SAW.
  3. Pahala puasa yang melimpah ruah, apabila dilakukan sesuai dengan adab-adab dan ketentuan wajibnya.
  4. Puasa ialah perisai dari perbuatan yang haram.
  5. Puasa ialah perisai dari api neraka.
  6. Bau verbal orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari aroma kasturi.
  7. Meraih dua kebahagiaan dengan puasa, yaitu kebahagiaan ketika berbuka dan ketika berjumpa dengan Allah SWT.
  8. Masuk nirwana dari pintu khusus yang berjulukan Ar-Royyan.
  9. Berpuasa dan membaca Al-Qur’an ialah dua amalan yang akan memberi syafa’at bagi pemiliknya di hari selesai zaman nanti.
  10. Doa orang yang berpuasa tidak akan ditolak atau insyaAllah terijabah.

Tentu selain keutamaan-keutamaan yang disebutkan masih aneka macam keutamaan yang bisa kita sanggup ketika kita melaksanakan ibadah dari rukun Islam yang ke tiga ini.



RUKUN PUASA RAMADHAN

Adapun beberapa rukun-rukun berpuasa yaitu:

1. Niat

Niat tidak harus diucapkan dengan lisan karena ia merupakan pekerjaan hati. Barangsiapa sahur di malam hari dengan maksud bahwa besok ia akan berpuasa maka itu sudah terbilang sebagai niat.

Lalu kapan sebaiknya niat berpuasa dilakukan?

Khusus bulan Ramadhan dan puasa wajib lainnya, niat-niat harus dilakukan pada malam hari, di antara waktu maghrib hingga terbitnya fajar/subuh. Karena itu, tidak sah puasa seseorang kalau niatnya gres dilakukan pada siang hari. Sedangkan untuk niat puasa sunnah boleh dilakukan sesudah terbit fajar sebelum matahari tergelincir, asalkan dengan syarat belum melaksanakan hal-hal yang membatalkan puasa, menyerupai makan, minum, dan lain sebagainya.

Baca :



2. Imsak - menahan diri dari yang membatalkan puasa

Yang dimaksud dengan imsak ialah menahan diri dari makanan, minuman, korelasi suami isteri, dan segala hal yang membatalkan puasa semenjak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Secara rinci, maksud menahan diri dalam konteks puasa ialah sebagai berikut :
  • Menahan diri dari makan, ini artinya memasukkan sesuatu benda atau kuliner ke dalam mulut, dan terus disalurkan melalui kerongkongan. Jadi, batasan yang disebut makan ialah bila sesuatu benda sudah melalui lobang kerongkongan.
  • Menahan diri dari minum ini artinya memasukkan sesuatu benda cair ke dalam mulut, terus disalurkan melalui kerongkongan. Perbuatan itu disebut minum apabila benda cair tersebut sudah melewati kerongkongan. Bagaimana dengan ludah? Menelan ludah tidah membatalkan puasa selama air ludah itu suci, yaitu tidak bercampur benda najis, misalnya darah atau nanah, tidak bercampur dengan kuliner walaupun sedikit, dan belum keluar dari mulut. Menggosok gigi, berkumur, membersihkan gigi, dan lain-lain, selama tidak memasukkan sesuatu benda melewati kerongkongan maka puasanya tetap sah atau tidak batal.
  • Menahan diri dari korelasi suami isteri. ini artinya larangan namun ini hanya berlaku pada ketika puasa, yaitu mulai matahari terbit hingga matahari tenggelam.


NIAT PUASA RAMADHAN

Adapun beberapa niat-niat berpuasa yaitu:

Bacaan niat Berpuasa Ramadhan Yang Benar

Dalam Bahasa Arab:

نَوَيتُ صَومَ غَدِِ عَن أَدَاءِ فَرضِ شَهرِ رَمَضَانَ هَذِهِ سَنَةِ لِلَّهِ تَعَالَى


Dalam Bahasa Inggris:

I'm fasting tomorrow's intention to perform the fard in the month of bulan ampunan this year, because Allah Ta'ala

Dalam Bahasa Indonesia:

NAWAITU SHAUMA GHADIN 'AN ADAI FARDHI SYAHRI RAMADHANA HADZIHI SANATI LILLAHI TA'ALA

Artinya:

Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala

Niat ingsun puoso ing dina ngesuk saking anekani ferdhune wulan Romadhon taun iki,kerono Alloh Ta'ala - Bahasa Jawa.


Niat abdi puasa Poe isuk bulan romdhon taun iyeu fardhu karana Alloh Ta'ala - Bahasa Sunda.



Bacaan niat Berbuka Puasa Yang Benar

Dalam Bahasa Arab:

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ


Dalam Bahasa Inggris:

O God, In thee I fasted, with thy faith, unto You I surrender and I eat with the fast (Fast), with the grace of God, O god most compassionate.

Dalam Bahasa Indonesia:

ALLAAHUMMA LAKASUMTU WABIKA AAMANTU WA’ALAA RIZQIKA AFTHORTU BIROHMATIKA YAA ARHAMAR ROOHIMIIN

Artinya:

Ya Allah karena-Mu saya berpuasa, Dengan-Mu saya beriman, kepada-Mu saya berserah dan dengan rezeki-Mu saya berbuka (Puasa), dengan Rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih.


UCAPAN SELAMAT BERPUASA

Adapun beberapa pola ucapan-ucapan selamat berpuasa yaitu:

"Saya mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan 2019 1 Ramadhan 1440 Hijriyah."

"Saya mengucapkan selamat berbuka Puasa Ramadhan 2019 1 Ramadhan 1440 Hijriyah."

"Saya mengucapkan selamat bersantap sahur Puasa Ramadhan 2019 1 Ramadhan 1440 Hijriyah."

"Saya mengucapkan selamat tiba bulan suci Puasa Ramadhan 2019 1 Ramadhan 1440 Hijriyah. Marhaban Ya Ramadhan."


HIKMAH BERPUASA

Adapun beberapa pesan tersirat dan manfaat ibadah puasa yaitu:

  1. Puasa ialah sarana menggapai ketakwaan dan keimanan seseorang.
  2. Puasa ialah sarana mensyukuri nikmat yang diberikan.
  3. Puasa berarti melatih diri untuk mengekang jiwa, melembutkan hati termasuk kata cinta dan mengendalikan syahwat.
  4. Puasa memfokuskan hati untuk berdzikir dan berfikir perihal keagungan dan kebesaran Allah SWT.
  5. Puasa mengakibatkan orang yang kaya semakin memahami besarnya nikmat Allah SWT kepadanya.
  6. Puasa memunculkan sifat cinta kasih sayang dan lemah lembut terhadap orang-orang miskin.
  7. Puasa menyempitkan jalan peredaran setan dalam darah manusia.
  8. Puasa melatih kesabaran dan meraih pahala kesabaran tersebut, karena dalam puasa terdapat tiga macam kesabaran sekaligus, yaitu sabar menghadapi kesulitan, sabar dalam menjalankan perintah Allah dan sabar dalam menjauhi larangan-Nya.
  9. Puasa sangat bermanfaat bagi kesehatan ini juga diakui oleh dunia kesehatan.
  10. Hikmah puasa terbesar ialah penghambaan kepada Allah SWT dan peneladanan kepada Rasulullah SAW.



KESIMPULAN PENGERTIAN PUASA RAMADHAN: SYARAT, KEUTAMAAN, RUKUN, NIAT, UCAPAN, HIKMAH DARI BERPUASA RAMADHAN

Setelah kita mengerti makna dari puasa, syarat dan keutamaan puasa Ramadhan semoga kita ketika menyambut bulan suci romadon nanti terdapat kegembiraan dari dalam hati bukan sekedar kata maupun ucapan semata.

Sebagaimana perkataan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, Beliau bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ ، وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Yang artinya:
"Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena kepercayaan dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosanya yang telah lalu, dan barangsiapa sholat di malam lailatul qodr karena kepercayaan dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosanya yang telah lalu." - HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu.


Marhaban Ya Ramadhan Marhaban Ya Syahrus Syiam ...
Semoga bermanfaat, selesai kata mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan 2019 1440 H untuk seluruh umat Islam di dunia serta yang melaksanakannya. Minal Aidin Wal Faidzin Mohon Maaf Lahir dan Bathin

Wednesday, April 7, 2021

Pengertian Puasa Ramadhan: Syarat, Keutamaan, Rukun, Niat, Ucapan, Pesan Yang Tersirat Dari Berpuasa Ramadhan

Pengertian Puasa ramadhan adalam salah satu rukun Islam. Puasa secara etimologi berasal dari kata bahasa Arab shaum (الصوم) atau shiyam. Dimana dalam istilah Berpuasa ialah menahan, berhenti, dan tidak bergerak. Bukan hanya dalam Islam namun banyak pedoman Agama lainnya menyerupai Kristen, Hindu hingga Buddha mengenal Puasa karena mempunyai makna dan manfaat faktual dengan melaksanakan puasa walaupun caranya berbeda.

Khususnya Agama Islam, Puasa merupakan ibadah yang menjadi salah satu dari rukun Islam. Rukun Islam yang ke 3 yaitu Puasa wajib di bulan suci Ramadhan. Tentunya selain dari puasa wajib tersebut terdapat jenis atau macam puasa mulai dari sunnah, makruh, haram dan puasa wajib itu sendiri. Banyak para jago fiqih, aturan syari'at hingga sunnah wal jamaah mengemukakan pendapat mereka mengenai apa yang dimaksud dengan puasa Ramadhan. Namun secara umum sebagaimana dikemukakan dalam al-Quran surah Al-Baqarah ayat 183, puasa Ramadhan ialah Allah SWT berfirman :


يأَيُّهَا الَّذِينَءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ * أَيَّامًا مَّعْدُودَاتٍ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُ وَأَن تَصُومُواْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ * شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِى أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلاَ يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُواْ الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُواْ اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kau berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kau semoga kau bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang telah ditentukan. Maka siapa di antara kau yang sakit atau dalam perjalanan jauh (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang-orang yang berat menjalankannya (orang renta dan orang sakit yang tidak diperlukan lagi kesembuhannya, yang tidak bisa berpuasa, kalau mereka tidak berpuasa) wajib membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin (untuk setiap satu hari puasa yang ditinggalkan). Barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu kalau kau mengetahui."

Pengertian Puasa ramadhan adalam salah satu rukun Islam PENGERTIAN PUASA RAMADHAN: SYARAT, KEUTAMAAN, RUKUN, NIAT, UCAPAN, HIKMAH DARI BERPUASA RAMADHAN


Apabila memaknai dari terjemahan isi ayat Al-Qur'an diatas menyebutkan terdapat ketentuan dan syarat juga keutamaan melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. Untuk lebih mendalami pelajaran Agama Islam mengenai syarat, keutamaan, rukun, niat, ucapan, pesan tersirat dari berpuasa ramadhan khususnya menyabut bulan suci di tahun 2019 ini berikut penjelasannya.



SYARAT PUASA RAMADHAN

Untuk menjalankan dan melaksanakan ibadah puasa wajib di bulan suci Ramadhan supaya kita mendapat pesan tersirat sesunguhnya tentu terdapat syarat-syarat wajib atau ketentuan yang harus dipenuhi. Adapun ketentuan seseorang diwajibkan menunaikan ibadah puasa :

1. Islam

Puasa tidak wajib bagi orang selain Islam. Puasa ialah ibadah fisik yang membutuhkan niat, sementara niat dikatakan sah apabila dilakukan oleh yang beragama Islam. Intinya, apabila seseorang murtad pada hari puasanya maka batallah puasa itu. Maka ia wajib mengqadha atau mengganti puasa tersebut kalau kembali masuk Islam.

2. Baligh

Puasa tidak wajib bagi orang yang belum baligh atau anak kecil. Namun, sangat penting bagi setiap orangtua untuk wajib mengajarkan juga melatih berpuasa kepada mereka dengan tujuan kelak ketika memenuhi persyaratan ia telah terbiasa melaksanakan ibadah tersebut.

3. Berakal

Orang yang dalam kondisi tidak pintar (Gila) maka tidak diwajibkan berpuasa karena ia tidak termasuk mukallaf. Mukallaf berarti orang yang masuk dalam konstitusi aturan Islam. Rasulullah SAW pernah menyampaikan bahwa seseorang tidak termasuk mukallaf kalau ia hilang ingatan, dalam keadaan tertidur dan termasuk belum baliqh.

4. Mampu

Puasa tidak wajib bagi yang tidak bisa karena sudah renta renta atau sakit parah yang tidak kunjung sembuh. Lain halnya dengan orang sakit yang sembuh kembali, ia wajib menunaikan puasanya ketika sudah pulih serta wajib mengqadha puasa yang ditinggalkannya sebagaimana disebutkan dalam surah Al-Baqarah ayat 183 diatas.

5. Tidak dalam bepergian (musafir)

Seseorang yang sedang dalam bepergian jauh (musafir) sekira 80 km atau lebih, ia tidak wajib berpuasa, tetapi selepas Ramadhan ia wajib mengqadhanya (menggantinya). Ini juga dijelaskan dalam firman Allah SWT surah Al-Baqarah ayat 183 diatas.

6. Perempuan yang suci dari haid dan nifas

Perempuan yang sedang haid atau nifas tidak wajib berpuasa. Kalaupun ia berpuasa maka puasanya tidak sah, bahkan haram hukumnya sehingga tidak membuahkan pahala, tetapi justru berakibat dosa.


Keenam syarat-syarat wajib tersebut harus dipenuhi ketika umat muslim ingin melaksanakan puasa wajib Ramadhan apabila syarat dan ketentuan ini tidak terpenuhi maka batallah ibadahnya.


KEUTAMAAN PUASA RAMADHAN

Adapun keutamaan-keutamaan seseorang menunaikan ibadah puasa yaitu:
  1. Puasa Romadon ialah jalan meraih ketakwaan.
  2. Puasa ialah karena dosa-dosa diampuni, apabila dikerjakan berdasar iman, tulus serta meneladani Rasulullah SAW.
  3. Pahala puasa yang melimpah ruah, apabila dilakukan sesuai dengan adab-adab dan ketentuan wajibnya.
  4. Puasa ialah perisai dari perbuatan yang haram.
  5. Puasa ialah perisai dari api neraka.
  6. Bau verbal orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari aroma kasturi.
  7. Meraih dua kebahagiaan dengan puasa, yaitu kebahagiaan ketika berbuka dan ketika berjumpa dengan Allah SWT.
  8. Masuk nirwana dari pintu khusus yang berjulukan Ar-Royyan.
  9. Berpuasa dan membaca Al-Qur’an ialah dua amalan yang akan memberi syafa’at bagi pemiliknya di hari selesai zaman nanti.
  10. Doa orang yang berpuasa tidak akan ditolak atau insyaAllah terijabah.

Tentu selain keutamaan-keutamaan yang disebutkan masih aneka macam keutamaan yang bisa kita sanggup ketika kita melaksanakan ibadah dari rukun Islam yang ke tiga ini.



RUKUN PUASA RAMADHAN

Adapun beberapa rukun-rukun berpuasa yaitu:

1. Niat

Niat tidak harus diucapkan dengan lisan karena ia merupakan pekerjaan hati. Barangsiapa sahur di malam hari dengan maksud bahwa besok ia akan berpuasa maka itu sudah terbilang sebagai niat.

Lalu kapan sebaiknya niat berpuasa dilakukan?

Khusus bulan Ramadhan dan puasa wajib lainnya, niat-niat harus dilakukan pada malam hari, di antara waktu maghrib hingga terbitnya fajar/subuh. Karena itu, tidak sah puasa seseorang kalau niatnya gres dilakukan pada siang hari. Sedangkan untuk niat puasa sunnah boleh dilakukan sesudah terbit fajar sebelum matahari tergelincir, asalkan dengan syarat belum melaksanakan hal-hal yang membatalkan puasa, menyerupai makan, minum, dan lain sebagainya.

Baca :



2. Imsak - menahan diri dari yang membatalkan puasa

Yang dimaksud dengan imsak ialah menahan diri dari makanan, minuman, korelasi suami isteri, dan segala hal yang membatalkan puasa semenjak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Secara rinci, maksud menahan diri dalam konteks puasa ialah sebagai berikut :
  • Menahan diri dari makan, ini artinya memasukkan sesuatu benda atau kuliner ke dalam mulut, dan terus disalurkan melalui kerongkongan. Jadi, batasan yang disebut makan ialah bila sesuatu benda sudah melalui lobang kerongkongan.
  • Menahan diri dari minum ini artinya memasukkan sesuatu benda cair ke dalam mulut, terus disalurkan melalui kerongkongan. Perbuatan itu disebut minum apabila benda cair tersebut sudah melewati kerongkongan. Bagaimana dengan ludah? Menelan ludah tidah membatalkan puasa selama air ludah itu suci, yaitu tidak bercampur benda najis, misalnya darah atau nanah, tidak bercampur dengan kuliner walaupun sedikit, dan belum keluar dari mulut. Menggosok gigi, berkumur, membersihkan gigi, dan lain-lain, selama tidak memasukkan sesuatu benda melewati kerongkongan maka puasanya tetap sah atau tidak batal.
  • Menahan diri dari korelasi suami isteri. ini artinya larangan namun ini hanya berlaku pada ketika puasa, yaitu mulai matahari terbit hingga matahari tenggelam.


NIAT PUASA RAMADHAN

Adapun beberapa niat-niat berpuasa yaitu:

Bacaan niat Berpuasa Ramadhan Yang Benar

Dalam Bahasa Arab:

نَوَيتُ صَومَ غَدِِ عَن أَدَاءِ فَرضِ شَهرِ رَمَضَانَ هَذِهِ سَنَةِ لِلَّهِ تَعَالَى


Dalam Bahasa Inggris:

I'm fasting tomorrow's intention to perform the fard in the month of bulan ampunan this year, because Allah Ta'ala

Dalam Bahasa Indonesia:

NAWAITU SHAUMA GHADIN 'AN ADAI FARDHI SYAHRI RAMADHANA HADZIHI SANATI LILLAHI TA'ALA

Artinya:

Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala

Niat ingsun puoso ing dina ngesuk saking anekani ferdhune wulan Romadhon taun iki,kerono Alloh Ta'ala - Bahasa Jawa.


Niat abdi puasa Poe isuk bulan romdhon taun iyeu fardhu karana Alloh Ta'ala - Bahasa Sunda.



Bacaan niat Berbuka Puasa Yang Benar

Dalam Bahasa Arab:

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ


Dalam Bahasa Inggris:

O God, In thee I fasted, with thy faith, unto You I surrender and I eat with the fast (Fast), with the grace of God, O god most compassionate.

Dalam Bahasa Indonesia:

ALLAAHUMMA LAKASUMTU WABIKA AAMANTU WA’ALAA RIZQIKA AFTHORTU BIROHMATIKA YAA ARHAMAR ROOHIMIIN

Artinya:

Ya Allah karena-Mu saya berpuasa, Dengan-Mu saya beriman, kepada-Mu saya berserah dan dengan rezeki-Mu saya berbuka (Puasa), dengan Rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih.


UCAPAN SELAMAT BERPUASA

Adapun beberapa pola ucapan-ucapan selamat berpuasa yaitu:

"Saya mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan 2019 1 Ramadhan 1440 Hijriyah."

"Saya mengucapkan selamat berbuka Puasa Ramadhan 2019 1 Ramadhan 1440 Hijriyah."

"Saya mengucapkan selamat bersantap sahur Puasa Ramadhan 2019 1 Ramadhan 1440 Hijriyah."

"Saya mengucapkan selamat tiba bulan suci Puasa Ramadhan 2019 1 Ramadhan 1440 Hijriyah. Marhaban Ya Ramadhan."


HIKMAH BERPUASA

Adapun beberapa pesan tersirat dan manfaat ibadah puasa yaitu:

  1. Puasa ialah sarana menggapai ketakwaan dan keimanan seseorang.
  2. Puasa ialah sarana mensyukuri nikmat yang diberikan.
  3. Puasa berarti melatih diri untuk mengekang jiwa, melembutkan hati termasuk kata cinta dan mengendalikan syahwat.
  4. Puasa memfokuskan hati untuk berdzikir dan berfikir perihal keagungan dan kebesaran Allah SWT.
  5. Puasa mengakibatkan orang yang kaya semakin memahami besarnya nikmat Allah SWT kepadanya.
  6. Puasa memunculkan sifat cinta kasih sayang dan lemah lembut terhadap orang-orang miskin.
  7. Puasa menyempitkan jalan peredaran setan dalam darah manusia.
  8. Puasa melatih kesabaran dan meraih pahala kesabaran tersebut, karena dalam puasa terdapat tiga macam kesabaran sekaligus, yaitu sabar menghadapi kesulitan, sabar dalam menjalankan perintah Allah dan sabar dalam menjauhi larangan-Nya.
  9. Puasa sangat bermanfaat bagi kesehatan ini juga diakui oleh dunia kesehatan.
  10. Hikmah puasa terbesar ialah penghambaan kepada Allah SWT dan peneladanan kepada Rasulullah SAW.



KESIMPULAN PENGERTIAN PUASA RAMADHAN: SYARAT, KEUTAMAAN, RUKUN, NIAT, UCAPAN, HIKMAH DARI BERPUASA RAMADHAN

Setelah kita mengerti makna dari puasa, syarat dan keutamaan puasa Ramadhan semoga kita ketika menyambut bulan suci romadon nanti terdapat kegembiraan dari dalam hati bukan sekedar kata maupun ucapan semata.

Sebagaimana perkataan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, Beliau bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ ، وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Yang artinya:
"Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena kepercayaan dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosanya yang telah lalu, dan barangsiapa sholat di malam lailatul qodr karena kepercayaan dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosanya yang telah lalu." - HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu.


Marhaban Ya Ramadhan Marhaban Ya Syahrus Syiam ...
Semoga bermanfaat, selesai kata mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan 2019 1440 H untuk seluruh umat Islam di dunia serta yang melaksanakannya. Minal Aidin Wal Faidzin Mohon Maaf Lahir dan Bathin

Monday, January 4, 2021

Pengertian Puasa Ketentuan, Dan Manfaat Puasa Ramadhan

Puasa yaitu karakteristik moral dan spiritual Islam yang unik. Didefinisikan secara harfiah, kata berpuasa berarti menjauhkan "sepenuhnya" dari makanan, minuman, korelasi intim dan merokok, sebelum fajar hingga matahari terbenam, selama bulan Ramadhan, bulan kesembilan tahun Islam. Tetapi jikalau kita membatasi makna Puasa Islam hanya pada pengertian literal dari ucapan ini, kita akan keliru.

Baca: Bulan Suci Ramadhan: Pengertian, Hikmah dan Rukun Puasa Ramadhan

Puasa yaitu karakteristik moral dan spiritual Islam yang unik Pengertian Puasa Ketentuan, dan Manfaat Puasa Ramadhan


Ketika Islam memperkenalkan pranata atau institusi yang merupakan salah satu dari rukun Islam ini, agama Islam menanam pohon kebajikan yang tak terbatas dan produk yang tak ternilai. Berikut ini klarifikasi perihal makna spiritual dari Puasa dalam Agama Islam:
  • Puasa mengajarkan insan prinsip Cinta yang tulus: alasannya yaitu ketika umat Islam melaksanakan ibadah Puasa, dia melakukannya alasannya yaitu cinta yang mendalam kepada Allah. Dan Muslim yang benar-benar menyayangi Allah yaitu umat yang benar-benar tahu apa itu cinta.
  • Puasa memperlengkapi insan dengan perasaan kreatif perihal keinginan dan pandangan optimis perihal kehidupan; alasannya yaitu ketika dia berpuasa dia berharap untuk menyenangkan Allah dan mencari rahmat-Nya.
  • Puasa menanamkan dalam diri insan keutamaan sejati dari pengabdian yang efektif, pengabdian yang jujur ​​dan kedekatan dengan Allah SWT; alasannya yaitu ketika dia berpuasa dia melakukannya semata untuk Allah SWT dan hanya demi Dia.
  • Puasa memupuk hati nurani yang sehat dan bijaksana; alasannya yaitu orang yang berpuasa menyimpan puasanya secara diam-diam maupun di depan umum. Dalam kata ucapan berpuasa, khususnya, tidak ada otoritas duniawi untuk menyidik sikap insan atau memaksanya untuk menjalankan puasa. Umat Islam menyimpannya untuk menyenangkan Allah dan memuaskan hati nuraninya sendiri dengan setia di daerah umum. Tidak ada cara yang lebih baik untuk menumbuhkan hati nurani yang sehat dalam diri manusia.
  • Puasa Ramadhan mengindoktrinasi insan dalam kesabaran dan tidak mementingkan diri sendiri, alasannya yaitu melalui puasa, dia mencicipi sakitnya kekurangan tetapi dia menanggungnya dengan sabar.
  • Puasa yaitu pelajaran efektif dalam penerapan moderasi dan kemauan keras.
  • Berpuasa juga memberi insan jiwa yang transparan, pikiran jernih, dan badan yang ringan.
  • Berpuasa menunjukkan kepada insan cara gres penghematan yang bijaksana dan penganggaran yang sehat.
  • Berpuasa memungkinkan insan untuk menguasai seni Kemampuan Beradaptasi dengan Dewasa. Kita sanggup dengan gampang memahami pada dasarnya begitu kita menyadari bahwa puasa menciptakan insan mengubah seluruh jalan hidupnya sehari-hari.
  • Berpuasa alasan insan dalam disiplin dan kelangsungan hidup yang sehat.
  • Puasa Ramadhan berasal dalam diri insan roh sejati dari kepemilikan sosial, persatuan dan persaudaraan, kesetaraan di hadapan Allah serta di hadapan hukum.
  • Berpuasa di bulan Ramadhan yaitu resep Ilahi untuk jaminan diri dan kontrol diri.


Ramadhan puasa wajib bagi setiap Muslim yang bertanggung jawab dan sehat. Tetapi ada saat-saat lain ketika dianjurkan untuk melaksanakan puasa sukarela, sehabis Tradisi Nabi Muhammad. Di antara waktu-waktu ini yaitu hari Senin dan Kamis setiap minggu, beberapa hari setiap bulan dalam dua bulan yang menandai kedatangan Ramadhan, yaitu, bulan Rajab dan bulan sya'ban, enam hari sehabis Ramadhan sehabis 'Hari Raya Idul Fitri. Selain itu, bagi yang berhalangan puasa dibulan Ramadhan dengan ketentuan yang telah ditetapkan, maka kita harus mengganti puasa setiap hari dalam bulan apa pun sepanjang tahun, kecuali pada Hari Raya Idul Fitri dan Jumat ketika tidak ada Muslim yang boleh berpuasa.

Namun, sekali lagi bahwa satu-satunya puasa wajib yaitu Ramadhan yang mungkin 29 atau 30 hari, tergantung pada posisi bulan. Puasa Ramadhan yaitu rukun Islam, dan apabila tidak melaksanakan nya tanpa alasan yang masuk logika yaitu dosa besar di hadapan Allah.


Pengertian Puasa Ramadhan

Secara etimologi kata puasa jikalau dilihat dalam bahasa Arab disebut saum atau siyam, artinya menahan diri dari segala sesuatu, menyerupai menahan makan, minum, nafsu, dan menahan berbicara yang tidak bermanfaat. Sedangkan puasa berdasarkan fatwa agama Islam artinya menahan diri dari hal-hal yang membatalkannya semenjak terbit fajar hingga terbenam matahari, dengan niat dan beberapa syarat.

Siapa yang harus berpuasa?

Puasa Ramadhan yaitu wajib bagi setiap Muslim, laki-laki atau wanita, yang telah memenuhi ketentuan-ketentuan atau syarat:

Syarat wajib puasa

Syarat wajib artinya apabila syarat-syarat ini terdapat pada diri seseorang, maka orang tersebut wajib berpuasa, yaitu:
  1. Berakal sehat. Orang gila/hilang logika tidak wajib berpuasa.
  2. Balig atau dewasa. Anak-anak yang belum balig tidak wajib berpuasa.
  3. Kuat berpuasa. Orang yang lemah fisik tidak wajib berpuasa. Misalnya lemah alasannya yaitu renta boleh tidak puasa tetapi menggantinya dengan fidyah. Demikian juga orang yang sedang sakit boleh tidak puasa tetapi wajib mengganti puasa dihari lain sehabis sembuh.


Apakah fidyah itu? Fidyah yaitu denda sebagai ganti bagi orang yang tidak bisa melaksanakan puasa. Caranya yaitu memberi makan setiap hari (sejumlah hari di mana orang yang bersangkutan tidak berpuasa) kepada orang yang fakir atau miskin. Banyaknya satu mud. Satu mud yaitu ukuran berat 626 gram. Fidyah bisa berupa beras atau masakan pokok yang mengenyangkan.

Syarat sah puasa

Syarat sah puasa, artinya apabila syarat ini terdapat pada seseorang maka puasanya sah, yaitu sebagai berikut.
  1. Islam, orang yang tidak beragama Islam tidak sah berpuasa.
  2. Berakal, orang yang tidak berakal (gila) atau orang yang dalam keadaan mabuk tidak sah berpuasa.
  3. Mumayyiz/Tamyiz, yaitu cerdas dan sanggup membedakan antara yang baik dan buruk.
  4. Suci dari haid bagi wanita. Orang yang haid tidak sah berpuasa. Adapun nifas yaitu kondisi sehabis seorang ibu melahirkan. Mereka juga tidak sah berpuasa.
  5. Dalam waktu yang diperbolehkan berpuasa (bulan Ramadhan). Kita dihentikan berpuasa pada dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha), dan hari Tasyriq, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 bulan Haji.


Rukun

Adapun rukun puasa ada dua. Pertama, berniat, yaitu menyengaja puasa Ramadhan. Waktunya
sehabis matahari terbenam hingga sebelum terbit fajar saddiq. Kedua, menahan dari segala yang sanggup membatalkan puasa mulai dari terbit fajar saddiq hingga terbenam matahari.

Hal yang Membatalkan Puasa

Adapun hal-hal yang sanggup membatalkan puasa adalah:
  1. Makan atau minum dengan sengaja.
  2. Muntah dengan sengaja
  3. Datang bulan/haid atau melahirkan
  4. Hilang akal/gila walaupun sebentar
  5. Murtad (keluar dari agama Islam).


Hal yang Merusak Pahala Puasa

Adapun hal-hal yang sanggup merusak pahala puasa yaitu apabila seseorang sedang berpuasa, kemudian melaksanakan perbuatan tercela maka rusak atau berkurang pahala ibadah puasanya. Contoh perbuatan tercela: yaitu berdusta, menghina, menghasut, memfitnah, berkata kotor, adu atau bertengkar,
dan sebagainya. Apabila seseorang sedang berpuasa tetapi melaksanakan perkelahian, maka puasanya tetap sah namun tidak mendapat pahala.


Memperbanyak Kebaikan di bulan Ramadhan

Mari memperbanyak kebaikan di bulan Ramadhan. Karena Rasulullah saw. suka berbuat kebaikan. Berikut ini yaitu contoh-contoh perbuatan baik yang selalu dilakukan beliau.

1. Salat Tarawih Berjamaah Di Malam Hari Setelah Salat Isya.

Setiap malam pada bulan Ramadhan orang-orang arif balig cukup akal dan anak-anak, laki-laki dan perempuan, berbondong-bondong pergi ke masjid, musallah. Mereka melaksanakan salat tarawih dan witir.

2. Tadarus al-Qur'an

Tadarus al-Qur'an artinya membaca al-Qur'an secara tartil dengan tajwid dan makhraj yang benar atau dengan bacaan yang fasih. Selain membaca, ada lagi yang mempelajari isi kandungan al-Qur'an. Tadarus sanggup dilaksanakan sendiri-sendiri atau dengan cara bergantian, yaitu salah seorang penerima membaca al-Qur'an sedangkan yang lainnya menyimak atau memperhatikan bacaan tersebut. Ketika dijumpai kesalahan membaca, maka penerima yang lainnya segera membenarkannya sesuai dengan bacaansemestinya. Tidak dibenarkan jikalau salah seorang membaca al-Qur'an sedangkan yang lainnya asik bercerita di erat orang yang membaca al-Qur'an tersebut.

3. Memperbanyak Sedekah

Bersedekah maksudnya memperlihatkan sesuatu yang bermanfaat kepada orang lain dengan niat lapang dada alasannya yaitu mengharap ridha Allah Swt.

Apabila ketentuan-ketentuan diatas sanggup dipenuhi, puasa seseorang sanggup memberi manfaat dan niscaya memperoleh predikat takwa.


Manfaat Puasa Ramadhan

Mari meraih manfaat ibadah puasa Ramadhan. Manfaat-manfaat orang yang berpuasa terutama puasa Ramadhan sangat banyak, di antaranya hal-hal berikut.

1. Ungkapan Rasa Syukur kepada Allah Swt.

Ibadah puasa dan ibadah lainnya merupakan ungkapan rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah Swt.

2. Melatih Kejujuran

Di ketika berpuasa, kita menahan lapar dan dahaga, bisa untuk tidak makan dan minum meskipun tidak ada yang melihat. Kita yakin bahwa Allah Swt. Maha Melihat

3. Menanamkan Rasa Kasih Sayang

Dengan berpuasa, kita sanggup mencicipi penderitaan orang lain. Banyak di antara mereka kelaparan dan kehausan. Sesama manusia, kita harus mengasihi dan menyayangi dengan memperlihatkan dukungan biar mereka juga mencicipi kebahagiaan.

4. Sehat Jasmani dan Rohani

Orang yang berpuasa akan mencicipi sehat jasmani dan rohaninya. Rasulullah saw. pernah mengatakan: “Puasalah kamu, supaya sehat”.

5. Melatih Kesabaran (Pengendalian Diri)

Ibadah puasa sanggup juga membentuk sikap sabar. Sedangkan sabar yaitu sikap utama untuk sukses. Contohnya, orang yang ingin sukses dan berprestasi di sekolah harus sabar dalam belajar. Ingin sukses bermain bola harus juga sabar berlatih. Ingin sukses masuk nirwana sekalipun harus sabar mentaati perintah Allah Swt. Makara bagi yang ingin sukses di dunia dan alam abadi harus memakai sikap sabar.


Kesimpulan Pengertian Puasa Ketentuan, dan Manfaat Puasa Ramadhan


Puasa Ramadhan yaitu perintah Allah Swt. sebagaimana terdapat dalam al-Qur'an Surah al-Baqarah ayat 183.

Berpuasa pada bulan Ramadhan untuk meraih derajat tertinggi, yaitu “takwa”.

Puasa mempunyai ketentuan-ketentuan, menyerupai syarat wajib puasa, syarat sah puasa, rukun puasa, dan yang membatalkan puasa.

Pada bulan pahala dianjurkan memperbanyak amal ibadah, menyerupai salat tarawih berjamaah, tadarus al-Qur'an, dan memperbanyak sedekah.

Puasa Ramadhan mengandung banyak manfaat, di antaranya ungkapan rasa syukur kepada Allah Swt., melatih kejujuran, menanamkan rasa kasih sayang, sehat jasmani dan rohani, dan melatih kesabaran (pengendalian diri).




Daftar Pustaka:

El-Ashi,Arafat, Dr. Fasting in Islam. Muslim World League Canada Office

Ghozaly, Feisal dan Ismail, Buchori Achmad. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SD/MI KELAS 5 Kurikulum 2013 edisi revisi 2017. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud