Untuk lebih mendalami perihal bulan puasa ramadan baik itu dari segi pengertian, dalil, maupun ketentuan rukun dari puasa ramadhan, berikut pembahasannya.
Pengertian Puasa Ramadhan dan Dalilnya
Puasa secara bahasa (etimologi) ialah “As-shoum atau As-shiam” yang berarti Al-imsaak (menahan). Ini mendefinisikan bahwa istilah puasa ialah menahan diri dari segala hal.
Adapun dalil al Qur'an dan hadits perihal kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: “Hai orang2 yang beriman, diwajibkan bagimu berpuasa, sebagaimana telah diwajibkan pada orang2 sebelum kamu. Mudah2an kau bertakwa” (Al -Baqarah:183)
Dari ayat di atas terang bahwa puasa itu ialah wajib. Dimana wajib ialah kalau dikerjakan berpahala, dan apabila tidak dikerjakan kita berdosa.
Sedangkan hadits berkaitan dengan keutamaan berpuasa:
1. “Barang siapa mendirikan puasa bulan puasa dengan penuh keimanan dan kebaikan, maka akan diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu” (HR Bukhari – Muslim)
2. “Seorang hamba yang berpuasa dalam sehari di jalan Allah, maka akan dijauhkan Allah orang tersebut pada hari itu wajahnya dari neraka sejauh 70 ekspresi dominan dingin” (HR Bukhari – Muslim)
Dari sini sangat terang bahwa puasa Romadhon mempunyai keutamaan juga faedah yang sangat besar secara kerohanian, oleh alasannya ialah itu mengapa puasa dibulan suci ramadan menjadi rukun Islam yang ke empat.
Hikmah Puasa Ramadhan
Puasa mempunyai banyak faedah dan pesan yang tersirat yang sanggup dipetik keuntungannya oleh setiap muslim, baik ditinjau dari segi rohani, jasmani (kesehatan) maupun sosial kemasyarakatan. Dimana pesan yang tersirat puasa ramadhan tertulis terang dalam Al-Quran:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ. أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ. شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ.
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian untuk berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian semoga kalian bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka, barang siapa di antara kalian sakit atau berada dalam perjalanan (lalu berbuka), (dia wajib berpuasa) sebanyak hari yang ia tinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya, (jika mereka tidak berpuasa), membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang mengerjakan kebajikan dengan kerelaan hati, itulah yang lebih baik baginya. Berpuasa lebih baik bagi kalian kalau kalian mengetahui. (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur`an sebagai petunjuk bagi manusia, penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu, dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Oleh alasannya ialah itu, barangsiapa di antara kalian hadir (di negeri daerah tinggalnya) di bulan itu, hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa yang sakit atau berada dalam perjalanan (lalu berbuka), (dia wajib berpuasa) sebanyak hari yang ia tinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki fasilitas bagi kalian, dan tidak menghendaki kesukaran bagi kalian. Hendaklah kalian mencukupkan bilangan (bulan) itu dan hendaklah kalian mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepada kalian supaya kalian bersyukur.” (QS Al-Baqarah: 183-185)
Salah satu yang sanggup menciptakan insan termotivasi untuk bersedekah baik ialah dikala ia mengetahui dan meyakini sepenuhnya, manfaat dan pesan yang tersirat dari sebuah amalan tersebut. Begitu pula dengan ibadah di bulan Ramadhan, semoga tetap bersemangat sampai simpulan Ramadhan perlu rasanya seorang muslm meyakini dan memahami bermacam-macam pesan yang tersirat di bulan yang mulia ini khususnya pesan yang tersirat puasa Ramadhan.
Adapun beberapa hikmah-hikmah dari berpuasa bulan ramadhan lainnya:
- Melatih istiqomah. Dalam arti bahwa Istiqomah melaksanakan ibadah dan ketaatan kepada Allah secara terus-menerus tanpa terputus dari hati dengan niat yang nrimo dan jujur
- Melatih Disiplin
- Melatih Kesabaran
- Dan banyak faedah lainnya, baik itu dilihat dari segi kesehatan.
Rukun Berpuasa di Bulan Ramadhan
Adapun rukun dalam menjalankan ibadah puasa romadhon:
1. Niat.
Niat (Arab: نية Niyyat) ialah impian dalam hati untuk melaksanakan suatu tindakan yang ditujukan hanya kepada Allah. Menurut Mazhab Syafii niat disyaratkan harus ada setiap malam, sehingga satu kali niat pada malam awal Ramadhan tidaklah mencukupi untuk seluruh puasa Ramadhan.
Dalam niat puasa wajib juga harus ditentukan (ta`yin) dari maksud puasa yang ia lakukan, contohnya puasa wajib Ramadhan atau puasa Nazar atau kafarah.
2. Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa.
Seperti dibahas diatas bahwa puasa mempunyai banyak manfaat dan faedah ibarat melatih kesabaran dan keikhlasan, maka sangat penting untuk menjaga diri dari hal hal yang sanggup membatalkan berpuasa seperti:
- Makan dan minum di waktu berpuasa
- Sengaja muntah
- Memasukkan sesuatu kedalam rongga terbuka
- Onani
- Keluar mani alasannya ialah bersentuhan dengan wanita.
Karena sebentar lagi bulan suci Ramadan, itulah pengertian, pesan yang tersirat dan rukun puasa Ramadhan tidak lupa saya ucapkan "MARHABAN YA RAMADHAN" untuk Anda yang menlaksanakannya.