Hari Air Sedunia (bahasa Inggris: World day for water) yaitu perayaan ditujukan sebagai usaha-usaha menarik perhatian publik akan pentingnya air higienis dan perjuangan penyadaran untuk pengelolaan sumber-sumber air higienis yang berkelanjutan. Setiap tahun Hari Air sedunia diperingati tangal 22 Maret, berdasarkan sejarahnya inisiatif peringatan ini diumumkan pada sidang umum PBB ke-47 tanggal 22 Desember 1992 di Rio De Jenario, Brasil. Setiap tahunnya pada Hari Air sedunia terdapat tema khusus.
Baca : HARI AIR SEDUNIA 2019 : TANGGAL, SEJARAH, TEMA, UCAPAN SELAMAT MEMPERINGATI
Mengingat peranan air minum dan air higienis begitu sentral dan strategis, pemerintah Indonesia terus menggalakkan pembangunan di sektor air minum. Hal tersebut dikonkretkan dengan sasaran capaian 2015-2019, yakni 100% saluran kondusif air minum, 0% tempat kumuh, dan 100% sanitasi. Dalam hal ini pemerintas lantas melengkapi dengan menciptakan perangkat aturan dan peraturannya untuk dijadikan basis dalam mengimplementasikannya.
Meningkatkan ketersediaan air higienis di masa mendatang merupakan hal terpenting bagi kehidupan semua manusia. Air sebagai salah satu hajat dasar manusia, ketersediaan air higienis yaitu hal utama menjamin kelayakan keberlangsungan hidup. Tentu akan menjadi tragedi alam jikalau krisis air terjadi.
TEMA HARI AIR SEDUNIA
Hari air sedunia dari tahun ke tahun mengangkat tema berbeda. Berdasarkan sejarah singkatnya, berikut ini tema-tema dari peringatan hari Air sedunia setiap tahun. TAHUN | TEMA |
1993 | Pertama kali perayaan Air - tema umum |
1994 | Peduli terhadap Sumber daya Air yaitu Tanggng Jawab Setiap Orang |
1995 | Air dan Perempuan |
1996 | Air bagi Kota-kota yang Kehausan |
1997 | Air Dunia: Apakah Cukup? |
1998 | Air Tanah-Sumber Daya yang Tidak Terlihat |
1999 | Setiap Orang Tinggal di Kawasan Hilir |
2000 | Air untuk Abad 21 |
2001 | Air untuk Kesehatan |
2002 | Air untuk Pembangunan |
2003 | Air untuk Masa Depan |
2004 | Air dan Bencana |
2005 | Air untuk Kehidupan |
2006 | Air dan Kebudayaan |
2007 | Menanggulangi Kelangkaan Air |
2008 | Berkaitan dengan tahun sanitasi internasional |
2009 | Air Lintas Batas |
2010 | Air Bersih Untuk Dunia yang Sehat |
2011 | Air untuk Perkotaan |
2012 | Air dan Ketahanan Pangan |
2013 | Tahun Kerja sama Air Internasional |
2014 | Air dan Energi |
2015 | Air dan Pembangunan Berkelanjutan |
2016 | Hubungan Air dan Pekerjaan yang Dimiliki |
2017 | Air Limbah: Sumber Daya yang Belum Dimanfaatkan |
2018 | Solusi Berbasis Alam untuk Air |
2019 | Leaving no one behind |
2020 |
Apabila dari tabel diatas ini bermakna bahwa tema peringatan hari air sedunia tahun 2019 ini yaitu Leaving no one behind. Tentu saja ini bukan hanya sekedar ucapan semata, akan tetapi diharapkan tindakan untuk solusi mengurangi krisis Air bersih.
SOLUSI DAN CARA MENGURANGI KRISIS AIR BERSIH
Ada beberapa tindakan yang sanggup kita lakukan untuk ikut membantu mengurangi krisis air bersih, yaitu:1. Penghematan air sanggup dilakukan dengan tidak mengisi kolam air hingga penuh bahkan tumpah.
2. Nyalakan air sesuai dengan kebutuhan sehari-hari, menyerupai contoh; mencuci piring, dan baju memakai ember. Menggunakan air bekas mencuci sayur/beras untuk menyiram tumbuhan atau membasuh piring kotor yang hendak dicuci.
3. Daur ulang limbah biar tidak pribadi mencemari lingkungan.
4. Konservasi terhadap sumber-sumber air yaitu dengan memperluas ruang hijau dan menanam tumbuhan penyimpan cadangan air.
5. Pertanian ekonomis air sanggup memakai media gedebong pisang, pertanian hidroponik, self watering (Model pengairan sendiri), atau penggunaan sabut kelapa sebagai penahan air siraman tanaman.
6. Membuat lubang resapan. Lubang resapan mempunyai kegunaan untuk menampung air hujan supaya teresap ke dalam tanah.
7. Pelestarian hutan dan tempat aliran sungai.
8. Membangun tempat penampungan air.
9. Membangun sumur resapan atau biopori.
Ayo jangan cuma sanggup berkata namun lakukan tindakan untuk mengatasi krisis air di bumi.