Wednesday, January 20, 2021

Macam-Macam Kelainan Pada Organ Gerak Pasif (Tulang)

Kalau dikala pelajaran kau disuruh menyebutkan macam macam kelainan pada tulang. Berikut ini klarifikasi kelainan pada tulang otot Manusia.


Adapun macam-macam dari kelainan tulang adalah.

1. Fraktura/Patah Tulang

Kalau dikala pelajaran kau disuruh menyebutkan macam macam kelainan pada tulang MACAM-MACAM KELAINAN PADA ORGAN GERAK PASIF (TULANG)
Gambar: Macam-macam kelainan pada tulang dan otot manusia




Frakura ialah kelainan pada tulang akbat kecelaaan, baik kendaraan bermotor atau terjatuh.


Dibedakan menjadi 2 yaitu fraktura yang tertutup (patah tulang yang hingga merobek kulit/otot) dan fraktura yang terbuka (patah tulang yang merobek/menembus kulit/otot).


2. Osteoporosis


Kalau dikala pelajaran kau disuruh menyebutkan macam macam kelainan pada tulang MACAM-MACAM KELAINAN PADA ORGAN GERAK PASIF (TULANG)



Osteoporosis ialah klainan pada tulang yang disebabka lantaran adanya pengeroposan tulang. Hal ini lantaran tubuh sudah tidak bisa lagi menyerap dan memakai kalsium secara normal.



3. Fisura/Retak Tulang


Kalau dikala pelajaran kau disuruh menyebutkan macam macam kelainan pada tulang MACAM-MACAM KELAINAN PADA ORGAN GERAK PASIF (TULANG)



Fisura ialah kelainan tulang yang menimbulkan keretakan pada tulang jawaban kecelakaan.


4. Lordosis

Lordosis ialah kelainan tulang lantaran perilaku duduk yang salah sehingga tulang belakang melengkung pada tempat lumbalis. Hal ini akan menimbulkan posisi kepala tertarik kebelakang.


5. Skoliosis

Skoliosis ialah kelainan tulang lantaran perilaku duduk yang salah sehingga tulang belakang melengkung kearah samping. Hal iiini akan mengakibatkan tubuh akan bengkok membentuk abjad "S".

6. Kifosis

Kifosis ialah kelainan tulang lantaran perilaku duduk membungkuk sehigga tulang belakang membengkok ke belakang.


Kesimpulan:


Semua organ tubuh dalam tubuh kita, termasuk organ gerak harus terus dijaga. Kamu harus selalu memerhatikan setiap gerakan yang dilakukan. Setiap gerakan harus dilakukan dengan benar untuk menghindari terjadinya gangguan dan kelainan pada organ gerak, khususnya tulang.